What if Women Built the World They Want to See? | Emily Pilloton-Lam | TED

Translator: Rizki Febriani Reviewer: Maria Nainggolan

(Saw whirrs)

(Suara gergaji)

Picture a typical construction site.

Bayangkan lokasi konstruksi pada umumnya.

The heavy machinery

Alat-alat berat

and the work trucks filled with lumber and steel.

dan truk yang penuh dengan papan dan besi.

Now picture the construction crew

Sekarang bayangkan tim konstruksi

hard at work in their DayGlo vests and hard hats,

bekerja keras dengan rompi DayGlo dan topi mereka yang keras,

their tool belts slung over dusty dungarees.

Sabuk berisi peralatan terpasang di celana berdebu mereka.

Now picture that that crew is all women.

Sekarang bayangkan semua anggota tim itu adalah perempuan.

(Applause)

(Tepuk tangan)

(Saw whirs)

(Suara gergaji)

So if you just had a brief moment of cognitive dissonance,

Jadi jika kamu sempat mengalami disonansi kognitif,

you're probably not the only one.

Kamu mungkin tidak sendirian.

Our stereotypical image of “the construction worker” is male.

Gambaran stereotip kita bahwa “pekerja konstruksi” adalah laki-laki.

And by the numbers, it's not hard to see why.

Dan dari jumlahnya tidak sulit melihat mengapa.

Only 11 percent of the construction industry in the US is female,

Hanya 11% dari industri konstruksi di Amerika Serikat adalah perempuan,

and that includes operational positions.

dan itu termasuk posisi operasional.

On the front lines of actual construction sites,

Di garis depan lokasi konstruksi yang sebenarnya,

only four percent of construction workers are female.

hanya 4% dari pekerja konstruksi adalah perempuan.

(Drill whirrs)

(Suara bor)

Four percent.

Empat persen.

Just one in 25.

Hanya 1 diantara 25.

That's totally unacceptable.

Itu benar-benar tidak dapat diterima.

But it's also a huge opportunity, both for women and for the trades.

Tapi juga kesempatan besar untuk perempuan dan industri.

A new wave of tradeswomen --

Gelombang baru perempuan pedagang --

carpenters, welders, electricians and masons --

perajin kayu, pengelas, tukang listrik dan tukang batu --

are rising through the ranks,

untuk naik pangkat,

armed with their power tools,

dilengkapi dengan peralatan mereka,

creative thinking and new ideas

pemikiran kreatif dan ide baru

about who can and should get to build our world.

mengenai siapa yang bisa dan harus membangun dunia kita.

(Drill whirrs)

(Suara bor)

I am determined to help more women enter into and grow in the trades

Aku ingin membantu lebih banyak perempuan masuk dan tumbuh dalam dunia perdagangan

because these are exciting, well-paying and essential jobs.

karena ini menarik, upahnya layak dan merupakan pekerjaan esensial.

More than just an economic opportunity, though,

Lebih dari sekedar kesempatan ekonomi, tapi juga,

is a chance for women to play an equal and substantive role

kesempatan untuk perempuan bermain dalam peran setara dan substantif

in the making of our physical world.

dalam membangun dunia fisik kita.

Construction for many women is purpose-driven work,

Kontruksi untuk banyak perempuan adalah pekerjaan berbasis tujuan,

a career in which power tools represent personal power.

karir dimana alat yang kuat merepresentasikan kekuatan personal.

I want to walk on sidewalks,

Aku ingin berjalan di trotoar,

cross bridges and enter buildings

menyeberangi jembatan dan masuk ke bangunan

that I know were raised by a community of builders

yang aku tahu dibangun oleh komunitas pekerja bangunan

that represents us all.

yang merepresentasikan kita semua.

(Applause)

(Tepuk tangan)

I want to live in a world built by women,

Aku ingin tinggal di dunia yang dibangun oleh perempuan,

and I mean that in the most literal sense.

dan yang kumaksud itu dalam arti sebenarnya.

I have loved building things for as long as I can remember.

Selama yang kuingat aku mencintai proses membangun bangunan.

And when I was 16 years old, a petite, nerdy, multiracial young woman,

Saat usiaku 16 tahun, aku adalah perempuan yang mungil, culun, dan multiras.

I walked on to my first construction site, and it changed everything.

Aku berjalan ke lokasi konstruksi pertamaku, dan itu mengubah semuanya.

(Saw whirrs)

(Suara gergaji)

As I worked alongside skilled masons and carpenters,

Selama aku bekerja bersama tukang batu dan tukang kayu berpengalaman,

learned how to frame a roof and mix concrete by hand,

aku belajar memasang atap dan mencampur semen dengan tangan,

for the first time in my life, I felt powerful.

untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa kuat.

(Saw whirrs)

(Suara gergaji)

And at the end of that project,

Pada akhir projek itu,

I stood back and looked at what we had built --

aku berdiri dan melihat apa yang sudah kami buat --

a town park with a performance stage, paths and public furniture,

taman kota dengan panggung, jalanan dan furnitur publik,

and I knew that I had something to contribute to the world.

dan aku tahu aku telah berkontribusi sesuatu pada dunia.

Construction transformed my hopes and anxieties

Konstruksi mentransformasi harapan dan kecemasanku

into something tangible and beautiful,

menjadi sesuatu yang nyata dan indah,

something that I could point to and say: “I built that.”

sesuatu yang kuharap bisa kutunjuk dan bilang: “Aku membangun itu.”

So I went on to study architecture,

Jadi, aku belajar arsitektur,

and then I worked in architecture and construction management.

dan bekerja di bidang arsitektur dan manajemen konstruksi.

And as I found myself on job sites more frequently,

Dan aku menemukan diriku di lokasi konstruksi lebih sering,

I was almost always the only woman.

aku hampir selalu menjadi satu-satunya perempuan.

And it never crossed my mind to quit because of this,

Dan tidak pernah terpikir olehku untuk berhenti karena ini,

but I did feel very lonely, and I longed for a sense of community.

tapi aku memang merasa sendirian, dan aku rindu merasa ada dalam satu komunitas.

(Saw whirrs)

(Suara gergaji)

And over the past two decades,

Dan selama dua dekade terakhir,

as I have found and built that community for myself,

aku menemukan dan membangun komunitas itu untuk diriku sendiri,

I've realized that the reasons that I love construction are not unique.

aku sadar alasan bahwa aku cinta konstruksi itu tidak unik.

And that for my fellow tradeswomen,

Dan untuk sesama pedagang perempuan,

we all walk on to a job site with the same shared sense of purpose.

kami berjalan ke lokasi kerja dengan perasaan memiliki tujuan yang sama.

We know that for us, building is both our power and our voice.

Kami tahu untuk kami, membangun adalah kekuatan dan suara kami.

(Saw whirrs)

(Suara gergaji)

Ketika aku bicara dengan sesama pedagang perempuan,

When I talk to my fellow tradeswomen,

they agree that working in construction is gratifying,

mereka setuju bahwa bekerja di bidang konstruksi itu memuaskan,

it’s creative, and it’s fun.

mengasah kreatifitas, dan menyenangkan.

It does not require some stereotypically masculine brute strength --

pekerjaan ini memang membutuhkan kekuatan maskulin yang stereotip --

that is what heavy machinery is for.

itu gunanya alat-alat berat.

(Laughter)

(Tertawa)

Construction is mostly problem-solving,

Konstruksi kebanyakan adalah penyelesaian masalah,

visual and spatial reasoning and a lot of communication and teamwork.

pemecahan visual dan spasial dan banyak komunikasi serta kerja tim.

For women, a job in construction can pay more than twice the hourly wage

Untuk perempuan, pekerjaan konstruksi bisa membayar lebih dari 2 kali upah perjam

of a comparable job in child care or health aid work.

dibanding pekerjaan lain seperti pengasuh anak dan medis.

And while the gender pay gap in the US hovers around 82 cents earned by women

Dan meskipun kesenjangan upah di Amerika sekitar 82 sen dari penghasilan perempuan

for every male-earned dollar,

untuk setiap dollar yang dihasilkan laki-laki,

in construction, the pay gap is nearly nonexistent,

di konstruksi, kesenjangan upah hampir tidak ada,

at 99 cents to the dollar.

sekitar 99 sen per dollar.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Construction and construction management

Konstruksi dan manajemen konstruksi

are also among the fastest growing jobs for women

juga pekerjaan yang paling cepat bertumbuh untuk perempuan

with clear paths into advancement and leadership.

dengan jenjang yang jelas untuk posisi kepemimpinan.

These are also jobs

Ini adalah pekerjaan

with learn-while-you-earn training programs,

program pelatihan dimana kamu belajar sambil dapat upah.

making them financially feasible careers to enter or to transition into.

Ini karir yang menguntungkan secara finansial untuk dimasuki dan bertansisi.

(Drill whirrs)

(Suara bor)

The trades desperately need women, too.

Perdagangan juga sangat membutuhkan perempuan.

With over 300,000 jobs left unfilled,

Dengan lebih dari 300.000 pekerjaan yang belum terisi,

women are a hugely untapped labor pool.

perempuan adalah sumber pekerja potensial yang belum tersentuh.

And this is a time when the demand for infrastructure is only growing.

Dan ketika tuntutan infrastuktur hanya semakin bertumbuh.

And new building technologies will require new skills

Pembangunan gedung dengan teknologi baru membutuhkan keterampilan baru

and new perspectives

dan perspektif baru

to break from the way it's always been done.

untuk lepas dari kebiasaan yang sudah lama dilakukan.

(Drill whirrs)

(Suara bor)

We already understand the value

Kami sudah mengerti nilai

of having more women in historically male-dominated spaces,

punya lebih banyak perempuan di ruang yang dalam sejarahnya didominasi laki-laki

like politics, C-suites and STEM.

seperti politik, dewan direksi dan STEM.

What is it going to take for tradeswomen to take part and to take over?

Apa yang akan membuat pedagang perempuan mau ambil bagian dan ambil alih?

We do need a few things from the industry in greater numbers.

Kita memang perlu beberapa hal dari industri dengan angka yang banyak.

We need more active recruitment

Kita butuh perekrutan yang lebih aktif

and more equitable hiring practices.

dan praktek pekerjaan yang lebih adil.

And we need leaders of all genders

Dan kita butuh pemimpin dari semua gender

to step up, advocate for a better workplace culture

untuk berdiri, mengadvokasi budaya kerja yang lebih baik

and to bring others along with them.

dan membawa yang lain bersama mereka.

(Saw whirrs)

(Suara gergaji)

But our best invested effort is looking to the future.

Tapi investasi terbaik kita adalah melihat masa depan.

We must create intentional spaces

Kita harus sengaja membuat ruang

for the next generation of tradeswomen to learn technical skills

untuk generasi selanjutnya dari pedagang perempuan untuk belajar kemampuan teknis

while being unconditionally supported by a community of other women.

sambil terus didukung tanpa sayarat dari komunitas perempuan lainnya.

(Drill whirrs)

(Suara bor)

So in 2008, I founded a nonprofit

Jadi di tahun 2008, aku membuat lembaga non profit

to teach design and construction skills to middle and high school students,

untuk mengajarkan desain dan keterampilan konstruksi pada siswa SMP dan SMA,

specifically young women of color.

lebih spesifik perempuan muda kulit berwarna.

Now, nearly 14 years later,

Sekarang, hampir 14 tahun kemudian,

that nonprofit, Girls Garage,

lembaga non profit itu, Girls Garage,

has taught over 1,000 girls and gender-expansive youth

sudah mengajarkan lebih dari 1,000 perempuan dan anak muda lintas gender

how to use power tools --

untuk menggunakan alat pertukangan --

(Applause)

(Tepuk tangan)

how to use power tools,

bagaimana menggunakan alat pertukangan,

weld, draft construction documents

las, menulis dokumen konstruksi

and work on a job site.

dan bekerja pada lokasi konstruksi.

And together we have built over 150 pro-bono projects

Dan bersama kita telah membangun lebih dari 150 projek pro-bono

for other nonprofits in our community.

untuk lembaga non profit lainnya di komunitas kami.

(Applause)

(Tepuk tangan)

(Drill whirrs)

(Suara bor)

When young women walk into Girls Garage,

Ketika perempuan muda bergabung dalam Girls Garage,

they're acknowledged as capable and whole.

mereka diakui sebagai orang yang mampu dan utuh.

They are taught by female instructors

Mereka diajari oleh instruktur perempuan

who are architects and carpenters and welders,

yang merupakan arsitek dan tukang kayu serta tukang batu,

who have lived lives and who've walked paths

yang telah hidup dan menjalani pekerjaannya

similar to their own.

mirip dengan mereka.

When a student uses the chop saw for the very first time,

Ketika murid menggunakan gergaji potong untuk pertama kalinya,

I'm standing right next to them saying, "You got this."

aku berdiri disampingnya dan bilang, “Kamu bisa.”

And these are the things that make the difference.

Dan hal-hal ini yang membuat perbedaan.

And so the next generation of tradeswomen, our students,

Jadi generasi selanjutnya dari pedangang perempuan, murid kami,

will enter the trades

akan masuk dunia konstruksi

knowing what it feels like to be respected and valued

mengetahui bagaimana rasanya dihormati dan dihargai

and will know how to demand it when they're not.

dan tahu cara untuk menuntutnya ketika mereka tidak mendapatkannya.

(Applause)

(Tepuk tangan)

I may not have had a female mentor on my first construction site,

Aku mungkin tidak punya mentor perempuan pada lokasi konstruksi pertamaku,

but I can pay forward what I lacked to the 16-year-old in front of me.

namun aku membayar duluan apa yang kurang dari 16 tahunku di depanku.

In step with other youth organizations and apprenticeship programs,

Berjalan bersama organisasi kepemudaan lainnya dan program magang,

we're creating strong communities of tradeswomen

kami membuat komunitas pedagang perempuan yang kuat

as a microcosm for what we believe the industry needs at a macro level.

sebagai mikrokosmos dari apa yang kami percaya industri butuhkan di level makro.

We're filling their toolboxes with drills and saws and ferocity and joy.

Kami mengisi kotak peralatannya dengan bor dan gergaji dan keganasan dan kebahagiaan.

These are the young women

Ini adalah perempuan-perempuan muda

who will go forth to build the world we all want to see.

yang akan melangkah jauh membangun dunia yang ingin kita lihat.

(Applause)

(Tepuk tangan)

So when I picture a construction site, they are the crew that I imagine.

Ketika aku membayangkan lokasi konstruksi, mereka adalah tim yang kubayangkan.

This is my actual Girls Garage crew, the construction crew of my dreams.

Ini adalah anggota Girls Garage, tim konstruksi yang kuimpikan.

This is not a pipe dream.

Ini bukan khayalan saja.

It's already a reality,

Ini sudah menjadi kenyataan,

but one that we must name and nurture and multiply.

tapi ini harus kita jaga dan rawat serta kembangkan.

It is our job now to demand unconditional support for tradeswomen

Ini tugas kita untuk menuntut dukungan tanpa syarat untuk pedagang perempuan

in their quest to play a vital role in the construction of our world.

dalam perjalanan mereka untuk membangun konstruksi dunia kita.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)