How Acts of Kindness Sparked a Global Movement | Asha Curran | TED

Translator: ryan aziz Reviewer: Azfa A

Our lives are made up of small moments and small decisions.

Hidup kita tercipta oleh pilihan dan hal-hal sederhana.

Left or right,

Kiri atau kanan,

walk or drive,

berjalan atau mengemudi,

eat in or take out,

makan di tempat atau dibawa pulang.

lend a helping hand,

mengulurkan tangan bantuan,

or some words of encouragement

atau beberapa kata motivasi

or an offer of support to a neighbor,

atau tawaran dukungan ke tetangga,

a colleague, a stranger.

kolega, orang asing.

Some of these decisions are not like the others.

Beberapa keputusan ini berbeda dari yang lain.

And with the world in this much pain,

Di dunia yang penuh rasa sakit ini,

it might seem futile to be focusing on those kinds of micro decisions.

mungkin tampak sia-sia untuk berfokus pada keputusan kecil itu.

But the truth is

Tetapi kenyataannya adalah

that we underestimate the power of our own generous actions.

bahwa kita meremehkan kekuatan tindakan murah hati kita sendiri.

Every time we intentionally choose generosity,

Setiap kali kita sengaja memilih kemurahan hati,

the effects of that choice are more powerful

efek dari pilihan itu lebih kuat

and more far-reaching than we might think.

dan lebih luas daripada yang kita kira.

The truth is that what one person can accomplish is enormous.

Kenyataannya adalah bahwa apa yang bisa dicapai satu orang sangat besar.

I've been one of the many leaders,

Saya telah menjadi salah satu dari banyak pemimpin,

many of them here in this room,

banyak dari mereka di sini,

of Giving Tuesday since it was created in 2012.

dari Giving Tuesday sejak didirikan pada tahun 2012.

And it began as an experiment.

Di situlah awal mulai penelitian.

Could we use social media to create a day of giving,

Bisakah kita menggunakan media sosial untuk membentuk hari memberi,

following two days of consumption,

setelah dua hari konsumsi,

Black Friday and Cyber Monday, here in the US?

Black Friday dan Cyber Monday, di AS?

And if we could, would anybody be interested in it?

Dan jika kita bisa, apakah ada yang tertarik?

Well, needless to say, the answer was yes.

Yah, tak perlu dikatakan, jawabannya adalah ya.

But I think that even all of us who were there at the very beginning

Tetapi saya pikir bahkan kita semua yang ada di sana

were genuinely stunned by just how deeply and widely

pada awalnya benar-benar tercengang dengan seberapa dalam dan luas

the idea resonated.

gagasan itu bergema.

Nonprofits and families and schools and houses of worship

Lembaga nirlaba, keluarga, sekolah dan rumah ibadah

all joined in with such enthusiasm and creativity.

semuanya bergabung dengan antusiasme dan kreativitas.

People felt like they were asked to be givers

Orang-orang merasa seperti mereka diminta untuk menjadi pemberi

or invited to be givers for the first time,

atau diundang untuk menjadi pemberi untuk pertama kalinya,

or in a totally new way.

atau dengan cara yang benar-benar baru.

I will always remember the woman who posted,

Saya akan selalu mengingat wanita yang memposting,

"I'm not rich,

“Saya tidak kaya,

saya tidak memiliki satu juta dolar,

I don't have a million dollars,

but I can help change lives on Giving Tuesday."

tetapi saya dapat membantu mengubah hidup di Giving Tuesday.”

And with the spark that that ignited,

Dan dengan percikan yang menyala,

it spread throughout the whole United States

itu menyebar ke seluruh Amerika Serikat

and then throughout the entire world.

dan kemudian ke seluruh dunia.

And now, 11 years later,

Dan sekarang, 11 tahun kemudian,

Giving Tuesday is a year-round global generosity movement

Giving Tuesday adalah gerakan kemurahan hati global sepanjang tahun

made up of thousands of leaders

yang terdiri dari ribuan pemimpin

and millions and millions of people

dan jutaan dan jutaan orang

who are working to transform their communities and their world,

yang bekerja untuk mengubah komunitas dan dunia mereka,

one small act at a time.

satu tindakan kecil pada satu waktu.

And as a global family,

Dan sebagai keluarga global,

because that's how we think about ourselves,

karena itulah cara kita berpikir tentang diri kita sendiri,

we look and sound and work and worship

kita melihat, bersuara, bekerja dan beribadah

in very different ways.

dengan cara yang sangat berbeda.

But what we share and what keeps us together

Tetapi apa yang kita bagikan dan apa yang membuat kita tetap bersama

and keeps us working, is a dream

dan membuat kita tetap bekerja adalah impian

of a future based in the value of radical generosity.

masa depan yang didasarkan pada nilai kemurahan hati radikal.

That phrase might sound like it means something big

Frasa itu mungkin terdengar seperti itu berarti sesuatu yang besar

or extreme or dramatic or newsworthy.

atau ekstrem atau dramatis atau layak diberitakan.

Or kind of scary.

Atau agak menakutkan.

But it's actually the opposite.

Tapi faktanya sebaliknya.

The word radical simply means “from the root.”

Kata radikal berarti “dari akar.”

And so we imagine a world

Jadi kita membayangkan dunia

where generosity is simply at the root of our decisions

di mana kemurahan hati hanyalah akar dari keputusan

and our behaviors,

dan perilaku kita,

even, and maybe especially, down to our smallest

bahkan, yang mungkin utama, hingga yang terkecil

and most mundane ones.

dan paling biasa.

I have essentially been on a decade-long global generosity tour,

Saya telah melakukan tur kemurahan hati global selama satu dekade,

witnessing this principle of radical generosity in action.

menyaksikan prinsip kemurahan hati radikal ini

dalam tindakan.

I have been welcomed and hugged and fed in more countries than I can count.

Saya telah disambut, dipeluk, diberi hidangan di lebih banyak negara

dari yang bisa saya hitung.

And from Kenya to Colombia to Canada,

Dan dari Kenya ke Kolombia ke Kanada,

so many more places,

begitu banyak tempat lagi,

I have witnessed the hundreds of ways that generosity manifests.

saya telah menyaksikan ratusan cara kemurahan hati memanifestasikan.

And what I have learned,

Dan apa yang telah saya pelajari,

my understanding of what generosity is

pemahaman saya tentang apa itu kemurahan hati

dan penghargaan saya atas apa yang dapat dicapai,

and my appreciation for what it can accomplish,

has expanded 1,000 times over.

telah berkembang 1.000 kali lipat.

Saya telah melupakan banyak pelajaran,

I've unlearned a lot of lessons,

and I've learned a lot of lessons about generosity.

dan saya telah belajar banyak pelajaran tentang kemurahan hati.

Often when we think about giving, we think about money.

Seringkali ketika kita berpikir tentang memberi, kita berpikir tentang uang.

And yes, money is an incredibly important form of giving.

Uang adalah bentuk pemberian yang sangat penting.

It is crucial for the health and sustainability of our civil societies.

Ini sangat penting untuk kesehatan dan keberlanjutan masyarakat sipil kita.

But thinking about giving only in terms of money

Tetapi berpikir tentang memberi hanya dalam hal uang

is like thinking about love

adalah seperti memikirkan cinta

only in terms of diamonds.

hanya dalam hal berlian.

We love what we can measure, we love what we can quantify.

Kita menyukai apa yang dapat kita ukur, Kita menyukai apa yang dapat kita nilai.

But I think what we would love even more

Tapi saya pikir apa yang lebih kita sukai

is to live in a world of immeasurable abundance,

adalah hidup di dunia dengan kelimpahan,

empathy and solidarity.

empati, dan solidaritas yang tak terukur.

Generosity builds a bridge between this world that we live in now

Kedermawanan membangun jembatan antara dunia yang kita tinggali sekarang

and that one.

dan dunia itu.

And it builds bridges between us at the same time.

Dan itu membangun jembatan di antara kita pada saat yang bersamaan.

One small act at a time.

Satu tindakan kecil pada satu waktu.

So what do some of those small acts look like?

Jadi seperti apa beberapa tindakan kecil itu?

They might look like in Toronto,

Mereka mungkin terlihat seperti di Toronto,

where people chalked messages of gratitude and love

di mana orang-orang menulis pesan terima kasih dan cinta

on city sidewalks,

di trotoar kota,

just to uplift the spirits of anyone who might walk by.

hanya untuk mengangkat semangat siapa pun yang mungkin lewat.

And then a lot of the people who did walk by picked up the chalk,

Dan kemudian banyak orang yang lewat mengambil kapur,

and they added their own messages.

dan mereka menambahkan pesan mereka sendiri.

This picture happens to be Toronto,

Gambar ini kebetulan di Toronto,

but this project actually happened in dozens of cities across the country

tetapi proyek ini sebenarnya terjadi di puluhan kota di seluruh negeri

and across the world.

dan di seluruh dunia.

Or in Nairobi,

Atau di Nairobi,

where people painted rocks

di mana orang-orang melukis batu

with bright colors and inspirational messages,

dengan warna-warna cerah dan pesan-pesan inspirasional,

and they put them all over the city,

dan mereka meletakkannya di seluruh kota,

park benches, bus stops,

bangku taman, halte bus,

just to bring smiles to the faces of strangers,

hanya untuk membawa senyum ke wajah orang asing,

smiles that they would never even see.

senyum yang bahkan tidak akan pernah mereka lihat.

And turning the Earth’s literal most mundane object into a love letter.

Dan mengubah objek paling duniawi di Bumi menjadi surat cinta.

In Jackson, Tennessee, one of our longtime Giving Tuesday leaders, Allison,

Di Jackson, Tennessee, salah satu pemimpin lama Giving Tuesday kami, Allison

was inspired to combat food insecurity in her community in one small way,

terinspirasi untuk memerangi kerawanan pangan

di komunitasnya dengan satu cara kecil,

which was building a set of little free pantries.

yaitu membangun satu set dapur kecil gratis.

Dan dia memasang pesan di Facebook meminta bantuan.

And she put a message on Facebook asking for help.

People responded and they built an initial six boxes,

Orang-orang merespons dan mereka membangun enam kotak awal,

which local residents then stocked with food and other supplies.

yang kemudian diisi oleh penduduk setempat dengan makanan

dan persediaan lainnya.

All of this done on donated supplies and volunteer time.

Semua ini dilakukan dengan persediaan yang disumbangkan dan waktu sukarela.

And that has now turned into over 40 boxes over three different counties,

Dan sekarang berubah menjadi lebih dari 40 kotak

di tiga kabupaten yang berbeda,

with a network of hundreds of volunteers keeping it stocked.

dengan jaringan ratusan sukarelawan yang menyimpannya.

What these stories have in common,

Kesamaan kisah-kisah ini,

some of them are much more elaborate

beberapa di antaranya jauh lebih rumit

and some of them are literally just a fleeting moment,

dan beberapa di antaranya benar-benar hanya momen sekilas,

but what they have in common

tetapi kesamaan mereka

is that each one inspired at least one person who was watching.

bahwa masing-masing menginspirasi

setidaknya satu orang yang sedang menonton.

Researchers think that

Para peneliti berpikir bahwa

for every act of kindness or good deed a person does

untuk setiap tindakan kebaikan atau perbuatan baik yang dilakukan seseorang,

they can affect someone, or many people, three or more degrees removed from them.

mereka dapat mempengaruhi seseorang, atau banyak orang,

tiga derajat atau lebih jauh dari mereka.

Imagine that next time you do a small good thing for someone,

Bayangkan bahwa lain kali Anda melakukan hal kecil yang baik untuk seseorang,

that you might be inspiring people you will never meet

bahwa Anda mungkin menginspirasi orang yang tidak akan pernah Anda temui

to do good as well.

untuk berbuat baik juga.

Your one fleeting moment could be amplified 100 times over.

Satu momen singkat Anda bisa diperkuat 100 kali lipat.

But researchers also have found that we tend to drastically underestimate

Tetapi para peneliti juga telah menemukan bahwa kita cenderung secara drastis

meremehkan

the effect of our own actions

efek dari tindakan kita sendiri

and how much they will be appreciated by the recipient,

dan seberapa besar tindakan itu akan dihargai oleh penerima,

and that that miscalculation might hold us back

dan bahwa kesalahan perhitungan itu mungkin menghalangi kita untuk

from doing nice things for others more often.

melakukan hal-hal baik untuk orang lain lebih sering.

We also think, often, that it's great,

Kita juga berpikir, sering, bahwa itu hebat.

like, let's do more nice things for more people, yes.

Mari kita melakukan lebih banyak hal baik untuk lebih banyak orang.

But also, "my life is stressful and hectic and hard,

Tetapi juga, “hidup saya penuh tekanan dan sibuk dan sulit,

and that takes up time that I might not necessarily have."

dan itu membutuhkan waktu yang mungkin belum tentu saya miliki.”

Saya melihat diri saya dalam proses berpikir itu sepanjang waktu,

I find myself in that thought process all the time,

and what I remind myself of is that generosity alleviates stress.

dan apa yang saya ingatkan pada diri saya bahwa kemurahan hati mengurangi stres.

It doesn't add to it.

tidak menambah stres.

People who give are healthier and happier and more hopeful.

Orang yang memberi lebih sehat dan lebih bahagia dan lebih penuh harapan.

Just the act of paying for coffee

Hanya tindakan membayar kopi

for the person behind us in line in the morning

untuk orang di belakang kita yang mengantri di pagi hari

measurably enhances our feeling of well-being for the entire day.

secara terukur meningkatkan perasaan sejahtera kita sepanjang hari.

This is Sujan.

Ini Sujan.

He is a Nepalese restaurateur in London.

Dia adalah pemilik restoran Nepal di London.

Dan Sujan telah melakukan dunia yang baik dalam hidupnya.

And Sujan has done a world of good in his life.

But during the pandemic,

Tetapi selama pandemi,

he started doing what he does best,

dia mulai melakukan yang terbaik yang dia lakukan,

and he began to cook hot, free meals for overwhelmed hospital workers.

dan dia memasak makanan panas gratis untuk pekerja rumah sakit yang kewalahan.

Dan ketika dia mulai melakukan itu, orang lain melihat, mereka terinspirasi,

And when he was starting to do that, other people saw, they were inspired,

they asked if they could join and help out.

mereka bertanya apakah mereka bisa bergabung dan membantu.

And soon they were feeding ambulance crews,

Dan segera mereka memberi makan petugas ambulans,

fire crews, charity workers.

petugas pemadam kebakaran, pekerja amal.

And one year after Sujan started cooking these delicious hot, free meals,

Dan satu tahun setelah Sujan mulai memasak makanan panas dan gratis yang lezat ini,

he delivered his 100,000th free meal.

dia mengantarkan makanan gratisnya yang ke-100.000.

Now, Sujan closes his restaurant every Tuesday,

Sekarang, Sujan menutup restorannya setiap hari Selasa,

every Giving Tuesday,

setiap hari Giving Tuesday

so that he and his army of volunteers can support their community

sehingga dia dan pasukan relawan dapat mendukung komunitas mereka

in whatever way is needed all day long.

dengan cara apa pun yang dibutuhkan sepanjang hari.

And finally, this is Chloe.

Dan akhirnya, ini Chloe.

And Chloe is 16 now,

Dan Chloe sekarang berusia 16 tahun,

but when she was just eight years old,

tetapi ketika dia baru berusia delapan tahun,

she would walk to school with her mom

dia akan berjalan ke sekolah bersama ibunya

and they would pass the same woman without a home every day.

dan mereka akan melewati wanita yang tuna wisma setiap hari.

And Chloe

Dan Chloe

asked her mom a lot of questions.

bertanya banyak pertanyaan kepada ibunya.

Dimulai dengan “Mengapa wanita itu tidak punya rumah?”

Starting with "Why doesn't that woman have a home?"

But also things like

Tetapi juga hal-hal seperti

"What about when she needs to use the bathroom?"

“Bagaimana ketika dia butuh toilet?”

“Apa dilakukan ketika dia menstruasi?”

"What happens when she has her period?"

Chloe was learning to sew at the time,

Chloe sedang belajar menjahit pada saat itu,

so she asked her grandma to help her sew a beautiful tote bag,

dia meminta neneknya membantu menjahit tas jinjing yang indah,

and they filled it with toiletries and hygienic products and other goodies.

mereka mengisinya perlengkapan mandi dan produk higienis dan barang lainnya.

Dan mereka memberikannya kepada wanita itu.

And they gifted it to that woman.

Not just handed it to her,

Tidak hanya menyerahkan kepadanya,

but with connection and with conversation.

tetapi dengan hubungan dan percakapan.

And the woman said she couldn't even remember the last time

wanita itu berkata bahwa dia tidak ingat kapan terakhir kali

somebody had asked her her name.

seseorang menanyakan namanya.

Chloe has since made and delivered 5,000 of those bags.

Chloe telah membuat dan mengirimkan 5.000 tas itu.

Chloe also DM’d us on Instagram

Chloe juga mengirim DM kepada kami di Instagram

untuk menanyakan apakah kami memiliki Giving Tuesday Kids

to ask if we had a Giving Tuesday Kids

and if we didn't, could she start it?

dan jika tidak, bisakah dia memulainya?

(Laughter)

(Tawa)

And of course -- because she's a very entrepreneurial kid --

Dan tentu saja -- karena dia anak yang sangat bersemangat --

And of course the answer was yes.

Dan tentu saja jawabannya adalah ya.

Dan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu?

And what can we do to help?

And a few years later,

Dan beberapa tahun kemudian,

there is a global community of young people

ada komunitas global kaum muda

who have performed hundreds of thousands of acts of service,

yang telah melakukan ratusan ribu tindakan pelayanan,

fighting bullying and hunger,

memerangi intimidasi dan kelaparan,

and drawing attention to mental health among young people

menarik perhatian pada kesehatan mental di kalangan anak muda

and the importance of community.

dan pentingnya komunitas.

And they're connected to and support each other.

Mereka saling terhubung dan saling mendukung.

So for every Chloe and Allison and Sujan

Jadi untuk setiap Chloe dan Allison dan Sujan

and the people with the chalk and the people with the rocks,

dan orang-orang dengan kapur dan orang-orang dengan batu,

there are countless millions more,

ada jutaan lagi,

and the algorithms just don't put them at the top of our feeds.

dan algoritma tidak menempatkan mereka di puncak feed kami.

But they're there.

Tapi mereka ada di sana.

And if we pay attention,

Dan jika kita memperhatikan,

then they remind us that ordinary acts of giving

maka mereka mengingatkan kita bahwa tindakan biasa memberi

are actually extraordinary.

sebenarnya luar biasa.

They remind us that generosity is not a burden.

Mereka mengingatkan kita bahwa kemurahan hati bukanlah beban.

It's a gift.

Ini adalah hadiah.

And it's an antidote.

Dan itu penawar.

It's an antidote to our fear and our anxiety,

Ini adalah penangkal ketakutan dan kecemasan kita,

to loneliness and isolation,

kesepian dan isolasi,

to outrage and indignation.

kemarahan dan kemurkaan.

And they remind us that we have this tool

Dan mereka mengingatkan kita bahwa kita memiliki alat ini

accessible to every single one of us every day,

yang dapat diakses oleh setiap orang dari kita setiap hari,

which is the power to change someone else's day,

yang merupakan kekuatan untuk mengubah hari orang lain,

or maybe even life for the better.

atau bahkan membuat hidup menjadi lebih baik.

And when we use that tool collectively,

Dan ketika kita menggunakan alat itu secara kolektif,

we can build a more joyful,

kita dapat membangun masa depan yang lebih menyenangkan,

more equitable and more peaceful future.

lebih adil, dan lebih damai.

And that does not seem like too radical a thing to imagine.

Dan itu sepertinya bukan hal yang terlalu radikal untuk dibayangkan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)