The First-Ever Cargo Ship Powered By Green Fuel | Morten Bo Christiansen | TED

Translator: Kerstien Eunike Rupidara Reviewer: Evarini Dairi

Lindsay Levin: Welcome, we're excited to have you here,

Selamat datang, kami senang Anda ada di sini.

and one of the things we're very keen to do with Countdown

Salah satu hal yang ingin kami lakukan di Countdown

is to follow up on stuff and find out how our promises fare.

adalah menindaklanjuti berbagai hal dan mencari tahu kinerjanya.

And I know that Maersk, I believe it's correct to say

Saya tahu Maersk dan yakin bahwa

that your greenhouse gas emissions, as a global business,

emisi gas rumah kaca kalian, sebagai bisnis global,

are greater than that of Denmark, where you're based.

adalah yang terbesar di Denmark, basis perusahaan Anda.

So you're a big part of the challenge.

Jadi, kalian adalah bagian dari tantangan.

So tell us, how's it going?

Ceritakan bagaimana perkembangannya?

Morten Bo Christiansen: Thanks for having us.

Terima kasih telah mengundang kami.

And yeah, so we have this dream or vision

Ya, kami punya mimpi atau visi

of decarbonizing our heavy-emitting business by 2040,

untuk dekarbonisasi bisnis emisi berat kami tahun 2040,

so over the next 17 years.

selama 17 tahun ke depan.

And I think some find that almost ridiculously ambitious. (Laughs)

orang-orang pikir itu terlalu ambisius.

We find it quite exciting.

Bagi kami ini cukup menarik.

And what is even more exciting is that we're actually starting to do it,

Dan yang lebih menarik lagi, kami telah mulai melakukannya,

we're actually part of making the dream come true

kami menjadi bagian untuk mewujudkan impian itu

and implementing solutions in our business.

dan menerapkan solusi dalam bisnis kami.

And let me just share some facts with you.

Saya akan bagikan beberapa faktanya.

So over the last two years,

Selama dua tahun terakhir,

we have ordered 25 container ships that can sail on green methanol,

kami telah memesan 25 kapal peti kemas memakai metanol hijau,

which is our choice of green fuel.

yaitu pilihan bahan bakar ramah lingkungan kami.

It's a fuel that can be made from either renewable electricity

Itu adalah bahan bakar terbuat dari listrik terbarukan

or sustainable biomass.

atau biomassa berkelanjutan.

19 of those are being produced as we speak.

19 metanol sedang diproduksi saat ini.

The first one, we took delivery of three days ago,

Yang pertama, telah dikirim tiga hari lalu.

so it's happening.

Jadi, ini sedang berlangsung.

We also just announced the first retrofit of an existing oil vessel

Kami juga mengumumkan retrofit pertama untuk kapal minyak yang sudah ada

that can, in the future, also burn green methanol

dan di masa depan, juga bisa memakai metanol hijau

so we can learn how to do that.

agar kami bisa mempelajari bagaimana melakukannya.

On the land side,

Di darat,

we are building green warehouses, we are electrifying our terminals.

kami membangun gudang ramah lingkungan, kami membuat terminal listrik.

We have 425 heavy-duty electric trucks coming into our US market,

Kami punya 425 truk alat berat listrik yang akan memasuki pasar AS,

58 already deployed,

58 telah dikerahkan,

some of which actually just across Lake Michigan, in Chicago.

beberapa ada di Danau Michigan, di Chicago.

We have 25 coming into Germany.

Kami punya 25 yang masuk Jerman.

So, you know, lots and lots of things happening

Jadi, banyak hal yang sedang dilakukan

to actually make that a dream come true that Jim spoke about two years ago.

untuk mewujudkan mimpi sesuai perkataan Jim dua tahun lalu.

LL: So, progress. This is progress?

Jadi, ada kemajuan. Apa ini adalah kemajuan?

MBC: Yeah, and it better be.

Ya, seharusnya begitu.

Global logistics account for 11 percent of all emissions,

Logistik global meyumbang 11% dari total emisi,

so all the trucks and ships and planes and warehouses and ports.

semua truk, kapal, pesawat, gudang dan pelabuhan.

So we have work to do.

Jadi, banyak hal yang harus dilakukan.

LL: So tell us about this first new ship.

Ceritakan soal kapal pertama baru ini.

MBC: I can do better than telling, I can actually show you.

Daripada bercerita, lebih baik saya tunjukkan.

I think we have a video of it.

Sepertinya kami punya video tentang ini.

There it is.

Ini dia.

So this is not a rendering, this is real steel.

Ini bukan rekayasa, ini adalah kapal asli.

And we took delivery of this ship Sunday,

Kami mengirim barang dengan kapal ini hari Minggu,

and next Sunday,

dan Minggu berikutnya,

it's going to do the first bunkering of green methanol

akan mengisi bahan bakar pertama dengan metanol hijau

in Ulsan, in South Korea.

di Ulsan, Korea Selatan.

Then, she's going to head out with our well-trained Maersk crew

Lalu, dia akan berlayar dengan kru Maersk yang terlatih

to set out for Shanghai, to pick up cargo.

menuju Shanghai, untuk mengambil kargo.

She's going to stop over in Singapore,

Kapal akan berhenti di Singapore,

in Port Said,

di Pelabuhan Said,

and in Rotterdam, to pick up more green methanol,

dan di Rotterdam, untuk mengambil metanol hijau lagi,

because she has to make it halfway around the world

karena dia harus berlayar separuh belahan dunia

to arrive in Copenhagen on September 13th for name-giving.

agar tiba di Copenhagen 13 September untuk diberi nama.

And then, she will be deployed in the Baltic Sea for operation.

Lalu, dia akan dikerahkan di Laut Baltik untuk beroperasi.

LL: I can see we've got a beautiful map of that route.

Peta yang menarik dari rute itu.

MBC: Yeah, and if I can --

Ya, jika saya bisa--

This is just one ship, right?

Ini baru satu kapal, bukan?

And, for those who know container ships,

Bagi yang mengerti kapal peti kemas,

this is actually a rather small one.

ini sebenarnya cukup kecil.

But that's really not the point here.

Namun, bukan itu intinya.

I think the point is that this thing is real, right?

Menurutku intinya adalah ini sungguhan?

It's happening.

Ini sedang berlangsung.

And not least, it is the first of many.

Dan tak kalah penting, yang pertama dari semuanya.

We hear a lot of talk about exponential change,

Kita kerap mendengar soal perubahan eksponensial,

and how we need that.

dan betapa perlunya itu.

And I'll give you some exponential data points.

Saya akan memberikan poin data eksponensial.

So three years ago, there were none of these ships on order,

Tiga tahun lalu, kapal-kapal ini belum ada yang dipesan,

not a single one.

tak satu pun.

Two years ago, there was one.

Dua tahun lalu, ada satu.

That one -- oh, sorry, this one. (Laughs)

Yang itu-- maaf, yang ini.

One year ago, there was 23;

Setahun lalu, ada 23;

19 of those were ours.

19 punya kami.

Today, we have 120 of these ships on order.

Saat ini, kami punya pesanan 120 kapal.

There are now five major container carriers

Saat ini ada lima operator peti kemas besar

who have started ordering these ships,

yang sudah mulai memesan kapal ini,

and a couple of feeder providers as well.

dan beberapa kapal pengumpan.

So that's exponential change,

Jadi itu perubahan eksponensial,

but I think that's exactly what we need to shift this industry.

tapi, inilah yang diperlukan untuk mengubah industri ini.

LL: Yeah.

Ya, setuju.

(Applause)

(Tepuk tangan)

LL: And there’s kind of a chicken-and-egg problem.

Ada masalah seperti lebih dulu ayam atau telur.

You need the fuel, the ship, the ship design.

Ada kebutuhan bahan bakar, kapal, dan desain kapal.

Are you breaking away from this?

Apa bisa melepaskan diri dari ini?

Where do you start -- chicken and egg?

dari mana kalian memulainya-- ayam atau telur?

MBC: Yeah, I think the chicken has met the egg,

Ya, menurutku ayam lebih dulu daripada telur,

or whether it's the egg that met the chicken? (Laughs)

atau telur lebih dulu daripada ayam?

I mean, this is a supply challenge, right?

Ini adalah masalah persediaan, bukan?

We need to scale production of green methanol, because it’s important.

Kita harus mengatur skala produksi metanol hijau, karena itu penting.

It needs to be green methanol,

Itu harus metanol hijau,

not the conventional methanol made from fossil fuels.

bukan metanol konvensional dari bahan bakar fosil.

And that really is a challenge.

Itu benar-benar sebuah tantangan.

Just to put that, a bit, into perspective --

Sebagai gambarannya--

we have 740 ships at Maersk.

kami punya 740 kapal di Maersk.

If all of those were to sail on so-called e-methanol,

Jika semuanya berlayar memakai e-metanol,

so methanol made from renewable electricity,

yaitu metanol yang terbuat dari listrik terbarukan,

we would need somewhere between five and six percent

kami perlu antara lima sampai enam persen

of all wind and solar produced today in the entire world.

dari semua angin dan solar yang kini diproduksi di dunia.

LL: Just for your business? MBC: Yes.

-Hanya untuk bisnis kalian? -Ya.

MBC: So I think that the magnitude of this is almost mind-blowing.

Jadi, skala ini nyaris luar biasa.

But I think that's just all the more reason to get started.

Namun, itu justru menjadi alasan untuk memulai.

LL: So that scale, that magnitude, very daunting --

Jadi skala itu, ukuran itu, sangat menakutkan--

is that holding people back, different players in the industry?

apa itu akan menghambat para pemain di industri lain?

It's just too much?

Apa itu terlalu banyak?

MBC: I think there's, of course, the enormity of the challenge,

Menurut saya pasti ada tantangan besar,

I think that goes for any part of decarbonization, right?

itu berlaku untuk bagian apa pun dari dekarbonisasi, bukan?

But I think, for shipping, particularly,

Namun, khusus bisnis pelayaran,

there’s a lot of uncertainty around

masih banyak keraguan

what’s the winning technology, right?

soal teknologi apa yang menjadi pemenangnya, bukan?

Because there's this green methanol, that's one solution.

Karena metanol hijau adalah satu solusi.

You have green ammonia, you have green methane,

Kita punya amonia hijau, metana hijau,

you have liquified hydrogen,

hidrogen cair,

electrification, even nuclear.

elektrifikasi, bahkan nuklir.

So there's this fear, I think,

Jadi ada ketakutan,

of making the wrong bet or getting it wrong, somehow.

karena terkadang salah prediksi.

Of course, in an ideal world,

Tentunya, dalam dunia yang ideal,

we would spend a decade figuring out all the pros and cons

kita perlu satu dekade mencari semua pro dan kontra

and what is best.

dan memilih yang terbaik.

But we need to address this problem now, right?

Namun, kita perlu mengatasi masalah ini sekarang, bukan?

And honestly, there is no magic bullet here.

Sejujurnya, tak ada peluru ajaib di sini.

All these solutions can work, I think they will work.

Semua solusi ini bisa berhasil, dan akan berhasil.

They all have their pros and cons.

Semuanya ada pro dan kontra.

But we just need to get on with it.

Kita hanya perlu melakukannya.

LL: And you've chosen methanol as your fuel of choice.

Kalian memilih metanol sebagai bahan bakar.

Why is that?

Apa alasannya?

MBC: It's very simple -- it works, and it works now.

Sangat sederhana-- itu berhasil, dan sekarang berhasil.

(Laughter)

(Tertawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

LL: It works, it works now,

Itu berhasil sekarang,

and these green fuels are still more expensive,

dan bahan bakar ramah lingkungan ini tetap lebih mahal,

because we've got to build up the volume.

karena kita harus menambah volumenya.

Talk to us a little bit about the price issues.

Ceritakan sedikit soal masalah harga.

MBC: It almost sounds too easy, right?

Terdengar sangat mudah, bukan?

And it really isn't, because one of the big challenges

Sebetulnya tidak, karena salah satu tantangan besar

is, of course, that these fuels are more expensive.

adalah bahan bakar ini lebih mahal.

So if we take fuel at the current oil price,

Jika kita pakai bahan bakar di harga saat ini,

green methanol can easily be twice, even three times the price.

harga metanol hijau bisa naik dua bahkan tiga kali lipat.

So that's of course quite a bit.

Jadi, tentu saja itu sulit.

And of course, somebody needs to pay the bill.

Dan pastinya, ada yang harus membayar tagihannya.

Who needs to pick up that bill?

Siapa yang harus membayarnya?

At the end of the day, I guess it's all of us, as consumers,

Pada akhirnya, kita semua sebagai pelanggan yang membayarnya,

because it’s our consumption that creates the emissions.

karena konsumsi kita yang menghasilkan emisi.

And the interesting thing

Hal menariknya

is, when you check it through the value chain,

adalah saat Anda memeriksanya melalui rantai nilai,

it really dilutes.

Bedanya sangat tipis.

So if you double up the fuel price, that sounds crazy, right?

Jika harga bahan bakar naik dua kali lipat, terdengar gila, bukan?

Well, that means the freight rate goes up 10 to 15 percent.

Artinya tarif kargo naik 10 sampai 15 persen.

And if you take a pair of shoes or an item like that,

Jika Anda membeli sepatu atau sejenisnya,

that's, like, five cents.

itu sekitar lima sen.

And there's actually a quite interesting study

Ada penelitian yang cukup menarik

by the Boston Consulting Group

oleh Boston Consulting Group

that shows that most consumer products can be made with a net-zero footprint,

yang menunjukkan banyak produk konsumen bisa dibuat dengan jejak nol emisi,

so no emissions in production,

tak ada emisi dalam produksi,

at a cost of somewhere between one and four percent.

dengan biayanya antara satu sampai empat persen.

So that's really what we are talking about --

Jadi, itulah yang sebenarnya kita bicarakan--

LL: So that doesn't sound too bad.

Itu terdengar tak terlalu buruk.

MBC: No, I think many of us could afford that, right?

Tidak, menurutku banyak yang sanggup dengan harga itu, bukan?

I mean, it's one year's inflation, it's really what it is.

Itu inflasi setahun, seperti itulah kenyataannya.

But the problem is that,

Namun masalahnya adalah,

if all the cost gets stuck at one place in the value chain,

jika semua biaya terhambat di satu tempat di rantai nilai,

then things don't move, right?

semua menjadi tak bergerak, bukan?

If you're a fuel producer,

Jika Anda produsen bahan bakar,

and you're producing a product

dan membuat produk lebih mahal

that is two or three times the price of your fossil competitor,

dua atau tiga kali lipat dari harga fosil saingan,

few would dare do that,

sedikit yang berani melakukannya,

and nobody would get any financing for it, right?

dan tak ada yang mau memberi modal untuk itu, bukan?

So these fuel producers,

Jadi produsen bahan bakar ini,

they look to the shipowners to make long-term offtake agreements,

berpaling ke pemilik kapal dan membuat perjanjian kerja sama jangka panjang,

and we do that.

dan itulah yang kami lakukan.

I mean, last year at Maersk, we spent eight billion dollars on fuel,

Tahun lalu di Maersk, kami mengeluarkan delapan miliar dolar untuk bahan bakar,

so doubling or tripling that,

naik dua atau tiga kali lipat,

that’s a pretty scary outcome.

jumlah yang cukup mengerikan.

So we need to figure out how we can then turn to our customers,

Jadi, kita perlu mencari tahu cara agar bisa beralih ke pelanggan

and have them pay a green premium,

dan minta mereka membayar bahan bakar ramah lingkungan,

and they do.

dan mereka mau.

So I think that's really what we need to do,

Itulah yang perlu kita lakukan,

we need to get these partnerships across the value chain

kita perlu kerja sama ini di sepanjang rantai nilai

agar bisa berdiri bersama dan mengurangi risiko.

so that we stand together and we just de-risk the thing.

Because when you de-risk, speed goes up.

Karena saat mengurangi risiko, kecepatan bertambah.

And what we have done so far is we have talked to a lot of developers,

Apa yang sejauh ini kami lakukan adalah bicara dengan banyak developer,

we have signed up for the ship that we just saw,

kami telah mendaftarkan kapal yang baru saja kita lihat,

10 years worth of fuel for that one.

untuk bahan bakar selama 10 tahun.

And for the other ones,

Dan untuk kapal lainnya,

we have around 30 percent on letters of intent

kami punya sekitar 30% dalam surat pernyataan kesanggupan

for our expected consumption by 2030.

untuk perkiraan konsumsi hingga 2030.

So that's how we are trying to lean out and lend our balance sheet.

Itulah cara efisiensi kami dengan memakai kekuatan keuangan.

LL: So you're giving confidence to the value chain.

Jadi, kalian memercayai rantai nilai.

MBC: We're basically taking out commercial risk on these projects.

Pada dasarnya kami mengurangi risiko bisnis pada proyek ini.

And then we, of course, need to turn to our customers

Lalu, kami perlu menanyakan pada pelanggan

to figure out how they can either pass that onto us as consumers

untuk mengetahui apakah mereka bisa menanggungnya

or somehow create value from that.

atau bahkan menciptakan nilai dari hal itu.

That's really the challenge we have.

Itulah tantangan yang kami miliki.

LL: Morten, thank you very much.

Morten, terima kasih banyak.

Great to listen to you,

Senang mendengar Anda.

and we wish you well with the rest of the journey.

dan kami berharap semua berjalan dengan baik.

MBC: Thank you. LL: Thank you very much.

-Terima kasih. -Terima kasih banyak.