Trebor Scholz: Stuck in the gig economy? Try platform co-ops instead | TED

Translator: Yolanda Raintina Reviewer: Elda Indria Sari

Meet Esmeralda Flores.

Perkenalkan Esmeralda Flores.

She is a home cleaner in New York City.

Dia seorang pembersih rumah di Kota New York.

And like so many home cleaners, she's using a tech platform, an app,

Seperti pembersih rumah lainnya, dia menggunakan sebuah aplikasi

to connect to clients.

untuk terhubung ke klien.

But unlike other home cleaners, she's making $25 an hour,

Tidak seperti pembersih rumah lainnya, dia memperoleh $25 per jam,

which is twice as much as she used to make at her previous company.

dua kali lipat dibandingkan perusahaan sebelumnya.

And she makes a living wage.

Dia memperoleh upah yang layak.

There's no algorithmic boss at her company

Tidak ada bos algoritmik di perusahaannya

that changes the pay or hours from under her feet,

yang mengubah gaji atau jam kerjanya,

so she has some stability for her family.

jadi dia memiliki stabilitas untuk keluarganya.

And every week, the workers at this company are meeting

Setiap minggunya, para pekerja di perusahaan ini mengadakan rapat

to decide how to run this company.

untuk memutuskan cara mengelola perusahaan ini.

Mereka menetapkan pengerjaannya.

They decide on the operations.

Esmeralda menerima pelatihan

Esmeralda receives training in finance and management,

di bidang keuangan, manajemen, dan resolusi konflik.

and in conflict resolution.

And it really makes her grow as a person within that company.

Dan itu membuatnya berkembang di perusahaan tersebut.

So now, you might be asking, like,

Anda mungkin bertanya, “Perusahaan jenis apa itu?

"What kind of company is that?

I've never heard of a tech platform that gives benefits like that.

Saya tak tahu platform yang memberi manfaat seperti itu.

How do they do that?"

Bagaimana caranya?”

Jawabannya adalah Up and Go,

So the answer is Up and Go,

and it's not your typical tech platform.

dan ini bukan platform teknologi biasa.

It’s what is called a “platform cooperative,”

Inilah yang disebut “koperasi platform”,

which means that the workers, the house cleaners,

yang berarti bahwa para pekerja, pembersih rumah,

are sharing the governance and the ownership of this platform.

berbagi tata kelola dan kepemilikan platform ini.

They are deciding on wages, they are deciding on benefits,

Mereka yang menentukan upah, tunjangan,

they are deciding what customers are charged.

dan apa yang dibebankan pada pelanggan.

And it's a truly democratic workplace,

Inilah tempat kerja yang demokratis,

and I think that's really what we need more of right now.

dan saya pikir itulah yang lebih kita butuhkan saat ini.

If you think of tech platforms denying workers living wages,

Jika Anda mengira platform teknologi menolak memberi upah pekerja,

if you think about them denying them the right to organize,

jika mereka menyangkal hak pekerja untuk berorganisasi,

and expanding economic inequality in the process,

dan memperluas ketidaksetaraan ekonomi dalam prosesnya,

I think platform co-ops are one way to change that.

saya pikir koperasi platform adalah salah satu cara untuk mengubahnya.

I know, I know, that for some of you, when you hear the word "co-op,"

Saya tahu, sebagian dari Anda, ketika mendengar kata “koperasi”,

you immediately think of a white guy like me

langsung berpikir tentang seorang pria kulit putih seperti saya

standing in a food cooperative in Berkeley,

yang berdiri di sebuah koperasi makanan di Berkeley,

selling you vegan cheese, right?

menjual keju vegan kepada Anda, ’kan?

(Laughter)

(Tawa)

And I love food cooperatives,

Saya suka koperasi makanan,

but they are not the only type of cooperative.

tetapi itu bukan satu-satunya jenis koperasi.

Co-ops are really just a group of people who have a shared need,

Koperasi sebenarnya hanyalah sekelompok orang yang memiliki kebutuhan bersama,

be that vegan cheese or housecleaning,

baik keju vegan, atau membersihkan rumah,

and they come together to address that need.

dan mereka berkumpul untuk memenuhi kebutuhan itu.

And that might be a business,

Mungkin itu sebuah bisnis,

and sometimes, it takes on other forms,

dan terkadang, dalam bentuk lain,

but it's always about shared ownership and democratic governance.

tetapi selalu tentang kepemilikan bersama dan pengelolaan yang demokratis.

So co-ops are nothing new. You've heard about them.

Koperasi bukanlah hal baru. Anda pernah mendengarnya.

The consumer co-ops as we know them today

Koperasi konsumen yang Anda kenal kini

exist since 1844, when textile weavers in the north of England

sudah ada sejak 1844, saat para penenun tekstil di Inggris Utara

came together because their pay was cut in half

berkumpul karena gaji mereka dipotong separuh

and their families were starving,

dan keluarga mereka kelaparan,

so they decided to sell oatmeal and sugar and flour through a store,

jadi mereka memutuskan untuk menjual oatmeal, gula, dan tepung melalui toko,

a cooperative.

yaitu koperasi.

Today, cooperatives of agriculture, not just food co-ops, are quite big,

Kini, koperasi pertanian, bukan hanya koperasi makanan, sudah cukup besar.

so you may have heard of Land O'Lakes or Ocean Spray.

Anda mungkin pernah mendengar Land O’Lakes atau Ocean Spray.

And so, platform cooperatives take the best from these tried-and-true models,

Koperasi platform mengambil yang terbaik dari model teruji dan nyata,

the 200-year-old model of the cooperative

model koperasi berusia 200 tahun

and the much younger model of the digital platform,

serta model platform digital yang jauh lebih muda,

and bring them together.

dan menyatukannya.

So here's what makes them different.

Inilah yang membuat mereka berbeda.

They are made up of a group of people who get an equal vote in decision-making,

Mereka sekelompok orang dengan suara setara dalam pengambilan keputusan,

and they are genuinely sharing that process,

dan mereka berbagi proses itu,

so when it comes to how much customers should be charged,

ketika menyangkut berapa banyak yang harus dibebankan pada pelanggan,

berapa banyak pekerja yang harus dibayar,

how much workers should be paid,

and also, whether or not data should be collected

data apa saja yang harus dikumpulkan atau tidak,

and to whom they are sold.

dan kepada siapa data tersebut dijual.

And there is another thing that makes them different,

Lalu ada hal lain yang membuat mereka berbeda,

which is that they are scaling equality.

yaitu mereka mengukur kesetaraan.

And so, take Esmeralda Flores.

Misalnya, Esmeralda Flores.

That's where she works in the cleaning industry,

Dia bekerja di industri kebersihan,

which has an annual turnover of 75 percent.

yang memiliki omset tahunan 75%.

So Esmeralda has been with Up and Go almost since its beginning,

Esmeralda telah bersama Up and Go hampir sejak awal,

so for three years.

jadi sekitar tiga tahun.

And one of the reasons that she stuck with the company

Salah satu alasan dia bertahan di perusahaan ini

is that she was paid more.

adalah karena dia dibayar lebih.

So that is significant in the context of,

Hal tersebut penting dalam konteks,

typical tech platforms would take between 25 and 50 percent commission,

platform teknologi biasanya akan mengambil komisi antara 25% sampai 50%,

which is an exorbitant amount for immigrants,

jumlah yang terlalu tinggi untuk imigran

who make up the majority of the gig economy workforce.

yang merupakan mayoritas tenaga kerja lepas.

So the women at Up and Go decided to take five percent commission,

Jadi, para wanita di Up and Go memutuskan untuk mengambil komisi lima persen

which they use to run the platform and pay for credit card bills.

yang digunakan untuk menjalankan platform dan membayar tagihan kartu kredit.

And 95 percent go to the women, go to the workers themselves.

Dan 95% untuk para wanita, untuk para pekerja.

And one reason that the company can do that,

Salah satu alasan perusahaan bisa melakukan itu,

that Esmeralda can be paid so much,

agar Esmeralda bisa dibayar mahal,

is that there's no fiduciary duty to the shareholders to maximize profit.

tak ada kewajiban fidusia pada pemegang saham untuk memaksimalkan keuntungan.

And here's another thing that makes platform cooperatives different:

Hal lain yang membuat koperasi platform berbeda:

it is that everybody at this company owns it together,

semua orang di perusahaan ini memilikinya bersama,

so it's a shared ownership,

kepemilikan bersama,

which means that also the intellectual property of the software

artinya kekayaan intelektual perangkat lunak juga milik bersama.

is owned together.

That means that they can create a small network of companies,

Artinya mereka dapat membuat jaringan perusahaan kecil,

like a social franchise,

seperti waralaba sosial,

and scale up this company,

dan meningkatkan perusahaan ini,

to then compete against large tech companies.

kemudian bersaing dengan perusahaan teknologi besar.

And lastly, consider that Up and Go

Karena Up and Go sebagian besar

is made up mostly of immigrants from Latin America,

terdiri dari imigran Amerika Latin,

and if they were a typical gig-economy platform

apabila mereka hanya platform tenaga kerja lepas biasa

and they were out to look for venture-capital funding,

dan mereka mencari pendanaan modal ventura,

then the research shows us very clearly

penelitian menunjukkan dengan sangat jelas

that the chances of these minority-women-led founder teams

bahwa peluang tim pendiri yang dipimpin wanita minoritas

to find venture-capital funding are very slim, in the single percentile,

dalam mendapat pendanaan modal ventura sangat tipis, dalam satu persentil.

meaning that these women would have never been even able

Artinya, wanita-wanita ini bahkan tidak akan pernah mampu

to build a platform in the first place,

membangun sebuah platform,

or add some much needed diversity to the tech founders' club.

atau menambahkan keragaman yang sangat dibutuhkan di klub pendiri teknologi.

So, today, there are hundreds of platform co-ops like Up and Go,

Kini, ada ratusan platform koperasi seperti Up and Go,

all over the world,

di seluruh dunia,

and they work.

dan mereka berjalan.

And they work in more ways than one.

Mereka berjalan lebih dari satu cara.

They work because they are more resilient in times of crisis,

Mereka berjalan karena mereka lebih tangguh di saat krisis,

they are more productive,

lebih produktif,

they retain workers longer,

mempertahankan pekerja lebih lama,

and often, they pay better.

dan sering kali membayar lebih baik.

So I really believe that platform co-ops are a better, fairer alternative,

Saya percaya platform koperasi adalah alternatif yang lebih baik dan adil,

and that's why a few years ago, together with a few friends,

dan itulah mengapa beberapa tahun lalu, bersama dengan beberapa teman,

I started the Platform Cooperativism Consortium --

saya memulai Platform Cooperativism Consortium--

coba sebutkan itu tiga kali dengan cepat--

try to say that three times, fast --

at The New School in New York City.

di The New School, Kota New York.

And essentially, what we do is we support platform cooperatives,

Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah mendukung platform koperasi,

digital cooperative projects, all over the world.

proyek koperasi digital di seluruh dunia.

We are working with 500 projects and businesses in over 30 countries.

Kami mengerjakan 500 proyek dan bisnis di lebih dari 30 negara.

But let me just give you a bit of a taste of this.

Izinkan saya memberi sedikit gambarannya.

I have two examples that are really close to my heart.

Ada dua contoh yang sangat dekat dengan hati saya.

One is Co-op Ride,

Salah satunya adalah Co-op Ride,

which is a driver-owned taxi platform with some 3,500 drivers

yang merupakan platform taksi milik pengemudi dengan 3.500 pengemudi

that make between 10 and 30 percent more

yang menghasilkan sekitar 10% - 30% lebih banyak

than the drivers on these large ride-hailing platforms.

daripada pengemudi di platform layanan pemesanan taksi besar.

The passengers pay five percent less.

Para penumpang membayar lima persen lebih murah.

And already, despite this being a very new company,

Meski perusahaan ini masih sangat baru,

it's already one of the largest worker cooperatives in the United States.

sudah menjadi salah satu koperasi pekerja terbesar di Amerika Serikat.

Second, Fairbnb,

Kedua, Fairbnb,

which is a community-focused alternative to short-term rental platforms

yaitu alternatif yang berfokus pada komunitas platform sewa jangka pendek

and will soon be available in 120 cities and villages

dan akan tersedia di 120 kota dan desa

with over 4,500 hosts.

dengan lebih dari 4.500 tuan rumah.

Half of Fairbnb's commission goes to community projects.

Setengah dari komisi Fairbnb digunakan untuk proyek komunitas.

One of those is a food-distribution center in Genoa, Italy.

Salah satunya adalah pusat distribusi makanan di Genoa, Italia.

Now, I know, I know, you might be wondering,

Saya tahu, Anda mungkin bertanya-tanya

when you hear about Up and Go, Fairbnb and Co-op Ride,

ketika Anda mendengar tentang Up and Go, Fairbnb dan Co-op Ride.

you might be wondering,

Anda mungkin penasaran,

"How is this not a total mess?"

“Bagaimana ini bisa beroperasi baik?”

So the entrepreneurs among you must be thinking,

Para pengusaha yang hadir pasti berpikir,

"God, democratic workplace?"

“Astaga, tempat kerja demokratis?”

And the answer is, "Well, they do what everybody else is doing,"

Dan jawabannya adalah, “Ya, mereka melakukan sama dengan orang lain,

which is they are hiring management.

yaitu mempekerjakan manajemen.

And they are hiring tech workers.

Mereka mempekerjakan pekerja teknologi.

But there's one big difference, right?

Tapi ada satu perbedaan besar, ’kan?

And that is that the rules of operation are decided by all.

Dan itu adalah aturan operasi yang diputuskan oleh semua.

So the management executes the rules

Jadi manajemen menjalankan aturan

that were actually decided by all the people in this company.

yang diputuskan oleh semua orang di perusahaan ini.

I've told you about platform co-ops mostly in the labor sector,

Saya telah memberi tahu Anda tentang koperasi platform di sektor tenaga kerja,

and also transportation, mobility and short-term rental,

dan juga transportasi, mobilitas, dan sewa jangka pendek,

but they can also transform entire sectors,

tetapi mereka dapat mengubah seluruh sektor,

such as the care sector,

seperti sektor perawatan,

culture and the arts, higher education

budaya dan seni, pendidikan tinggi

and the data economy.

dan ekonomi data.

I mean, just imagine, if our data would be managed cooperatively,

Bayangkan saja jika data kita dikelola secara kooperatif,

cooperative data trusts,

koperasi data kepercayaan,

data cooperatives.

koperasi data.

Or imagine a social-media cooperative,

Atau bayangkan sebuah koperasi media sosial,

where the users own the platform

di mana pengguna memiliki platform

and decide what is done with the data,

dan memutuskan apa yang dilakukan dengan data tersebut,

which data are collected and to whom they are sold,

data mana yang dikumpulkan, dan kepada siapa data tersebut dijual.

So one where there is no fiduciary duty to shareholders,

Di mana tidak ada kewajiban fidusia kepada pemegang saham,

to maximize profits,

untuk memaksimalkan keuntungan,

so that you can actually build in privacy and transparency

sehingga Anda benar-benar dapat membangun privasi dan transparansi

and really bring the benefits back to those who actually generated the data.

dan membawa manfaat kembali kepada mereka yang benar-benar menghasilkan data.

So I know we are here, near Silicon Valley,

Saya tahu kita di sini, dekat Silicon Valley,

so I can see that, I'm sure, for many of you,

jadi saya yakin, kebanyakan dari Anda

you will think, "Wow, I'm not so sure about this.

akan berpikir, “Wow, saya tidak begitu yakin tentang ini.

I mean, this would just never scale, right?"

Ini tidak akan pernah berkembang, ’kan?”

I've heard this many times.

Saya sudah mendengar ini berkali-kali.

And it doesn't, right?

Dan tidak, ’kan?

It doesn't scale like traditional Silicon Valley companies.

Mereka tidak berkembang seperti perusahaan tradisional Silicon Valley.

Well, it kind of does.

Ya, sebenarnya begitu.

Up and Go's sales increased by 97 percent,

Penjualan Up and Go meningkat 97%,

from 2018 to 2019,

dari 2018 hingga 2019,

but that's really not the objective.

tetapi sebenarnya bukan itu tujuannya.

The platform cooperatives are not about going public,

Koperasi platform bukanlah tentang masuk bursa,

they are not about maximizing profits.

bukan tentang memaksimalkan keuntungan.

They scale differently,

Skala mereka berbeda,

they scale more affordably than brick-and-mortar cooperatives.

skala mereka lebih terjangkau daripada koperasi toko tradisional.

They scale by creating networks of companies

Mereka berkembang dengan menciptakan jaringan perusahaan

that then compete against large companies.

yang kemudian bersaing dengan perusahaan besar.

They scale more quickly,

Mereka berkembang lebih cepat,

because their co-op can be anywhere in the world,

karena koperasi mereka bisa ada di mana saja di dunia,

and they scale democracy,

dan meningkatkan demokrasi

because they can be decentralized through crypto networks and blockchain.

karena mereka dapat didesentralisasi melalui jaringan kripto dan blockchain.

And that is why I want instructors to teach about this model

Itulah mengapa saya ingin instruktur mengajarkan model ini

in law schools and business schools.

di sekolah hukum dan sekolah bisnis.

That's why I want entrepreneurs to start one

Itu sebabnya saya ingin pengusaha memulai satu

instead of another traditional tech platform.

daripada platform teknologi tradisional lainnya.

And that’s why I want incubators to include this model

Itulah mengapa saya ingin inkubator memasukkan model ini

and also unions to start platform cooperatives.

dan juga serikat pekerja untuk memulai platform koperasi.

And that’s why I want ethical social impact investors

Dan itulah mengapa saya ingin investor skema sosial etis

to consider them and create an amazing legacy of equality.

mempertimbangkannya dan mewariskan kesetaraan yang luar biasa.

Now, I'm not here to tell you

Saya di sini bukan untuk memberi tahu Anda

that this one model will eradicate economic inequality forever.

bahwa model satu ini akan menghapus ketimpangan ekonomi selamanya.

It's not, right?

Tidak, bukan?

But what we need is more variety in the economy.

Tapi yang kita butuhkan adalah lebih banyak variasi dalam perekonomian.

We need small, unionized private businesses,

Kita membutuhkan bisnis swasta kecil yang berserikat,

we need employee ownership,

membutuhkan kepemilikan karyawan,

and we need platform cooperatives.

dan membutuhkan koperasi platform.

We face big challenges.

Kita punya tantangan besar.

But here's what gives me a lot of hope.

Tetapi ini yang memberi saya banyak harapan.

When markets fail

Ketika pasar gagal

and the safety nets of governments break down,

dan jaringan pengaman pemerintah rusak,

people turn to each other, right?

orang-orang saling berpaling, ’kan?

People start to cooperate by forming food cooperatives

Orang mulai bekerja sama dengan membentuk koperasi pangan

so that they can feed themselves during a crisis.

sehingga mereka dapat makan selama krisis.

They start to form platform cooperatives

Mereka membentuk koperasi platform

so that they can clean homes and still make a living wage.

sehingga mereka bisa membersihkan rumah dan tetap mencari nafkah.

And when markets and governments

Dan ketika pasar dan pemerintah

for too long failed to address structural racism and inequality,

terlalu lama gagal mengatasi rasisme struktural dan ketidaksetaraan,

people form institutions,

orang-orang membentuk institusi,

like the Black Panthers' Free Breakfast Program for Children

seperti Program Sarapan Gratis Black Panther untuk Anak-Anak

and the AFL-CIO, the largest federation of unions in the United States.

dan AFL-CIO, federasi serikat pekerja terbesar di Amerika Serikat.

So we saw democracy,

Jadi kita melihat demokrasi,

or the aspiration to participatory democracy,

atau aspirasi demokrasi partisipatif,

spread across countries around the world,

tersebar di negara-negara di seluruh dunia,

and now, it's time for it to spread in the workplace.

dan sekarang saat menyebarkannya di tempat kerja.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)