The dungeon master's riddle - Alex Rosenthal

Translator: Arvin Novyan Benardi Reviewer: Regina Gunadi

It’s a Monday,

Ini hari Senin,

which means yet another party of adventurers has broken into your lair,

yang berarti sekelompok petualang lain memasuki sarang Anda,

here to slay your minions and steal your treasures.

di sini untuk membunuh antek Anda dan mencuri harta Anda.

Judging by the trail of destruction,

Dilihat dari jejak kehancurannya,

you’re up against a fighter, a rogue, and a cleric.

Anda melawan seorang petarung, seorang penipu, dan seorang pendeta.

The first two won’t be a problem for a powerful necromancer like you,

Dua yang pertama bukanlah masalah

bagi pengendali mayat yang kuat seperti Anda,

but the cleric’s spells are trouble.

tetapi mantra pendeta menjadi masalah.

If they can cast even one on you, you’re a goner.

Jika mereka bisa melemparkan satu mantra pada Anda, Anda akan lenyap.

Which is why it's lucky that the party has fallen prey to one of your traps.

Itulah mengapa beruntung bahwa kelompok itu telah menjadi mangsa

dari salah satu jebakan Anda.

In order to enter your inner sanctum,

Untuk memasuki tempat suci batin Anda,

each adventurer had to drink either a truth or lying potion.

setiap petualang harus minum ramuan kebenaran atau kebohongan.

Then, foolishly, one picked up a cursed skull

Kemudian, dengan bodohnya, seseorang mengambil tengkorak terkutuk

which immobilized all three adventurers’ limbs for 10 minutes

yang melumpuhkan anggota tubuh ketiga petualang selama 10 menit

or until you physically interact with one of them.

atau sampai Anda berinteraksi secara fisik dengan salah satu dari mereka.

You rush to the scene bearing a magical ring that can render a cleric harmless

Anda bergegas ke tempat kejadian dengan membawa cincin ajaib

yang dapat membuat pendeta tidak berbahaya

and have no idea which adventurer is which.

dan tidak tahu petualang mana yang mana.

Well, that’s okay—

Yah, tidak apa-apa—

the potions they drank will compel each to answer one question

ramuan yang mereka minum akan memaksa mereka untuk menjawab satu pertanyaan

with either the truth or a lie.

dengan kebenaran atau kebohongan.

You demand, “which one of you is the cleric?”

Anda bertanya, “Siapa di antara kalian yang pendeta?”

Agan answers: Beorn is not both a lying-potion drinker and a cleric.

Agan menjawab: Beorn bukan peminum ramuan bohong dan seorang pendeta.

Beorn says, either Agan drank a lying-potion or I am not a cleric.

Beorn berkata, entah Agan minum ramuan bohong atau aku bukan pendeta.

And Cedar replies, the cleric drank a lying potion.

Dan Cedar menjawab, pendeta itu minum ramuan pembohong.

Quick! Who is the cleric?

Cepat! Siapa pendeta itu?

Answer in 3

Jawab dalam 3

Answer in 2

Jawab dalam 2

Answer in 1

Jawab dalam 1

In order to find the cleric in this puzzle,

Untuk menemukan sang pendeta dalam teka-teki ini,

originally crafted by master logician Raymond Smullyan,

yang awalnya dibuat oleh ahli logika Raymond Smullyan,

we’ll need to also figure out who drank what.

kita juga perlu mencari tahu siapa yang meminum apa.

There are several paths to the solution,

Ada beberapa jalan menuju solusinya,

but Cedar’s statement is more straightforward than the other two,

tetapi pernyataan Cedar lebih mudah daripada dua lainnya,

so let’s start there.

mari kita mulai dari sana.

If Cedar’s telling the truth, she can’t be the cleric,

Jika Cedar berkata jujur, dia tidak bisa menjadi pendeta,

since then the cleric would also have to be a liar.

karena itu pendeta juga harus menjadi pembohong.

But if she’s lying, she also can’t be the cleric,

Tetapi jika dia berbohong, dia juga tidak bisa menjadi pendeta,

because then the cleric should have told the truth.

karena pendeta seharusnya berkata jujur.

So the cleric must be Agan or Beorn.

Jadi pendeta itu pasti Agan atau Beorn.

Let’s assume that Cedar is telling the truth,

Mari kita asumsikan bahwa Cedar berkata jujur,

meaning the cleric is lying.

artinya pendeta itu berbohong.

If Agan is also telling the truth,

Jika Agan juga berkata jujur,

Beorn must be the lying cleric by the process of elimination.

Beorn pasti pendeta yang berbohong dengan proses eliminasi.

But Agan’s statement contradicts this by saying that Beorn

Tetapi pernyataan Agan kontradiktif dengan mengatakan bahwa Beorn

can’t be both lying and a cleric, leaving no possible cleric.

tidak bisa berbohong dan seorang pendeta, tidak menyisakan kemungkinan pendeta.

If, on the other hand, Agan is lying,

Jika, di sisi lain, Agan berbohong,

then her statement means Beorn is a lying cleric.

maka pernyataannya berarti Beorn adalah pendeta yang berbohong.

Now we need to look at Bjorn’s sentence.

Sekarang kita perlu melihat kalimat Bjorn.

And this is where things get tricky, because the way it’s structured,

Dan di sinilah hal-hal menjadi rumit, karena cara strukturnya,

it can be confusing understanding what a lie would be.

bisa membingungkan memahami apa itu kebohongan.

So let's simplify.

Mari kita sederhanakan.

Beorn stated two facts, and said that exactly one of them is true.

Beorn menyatakan dua fakta, dan mengatakan bahwa salah satunya benar.

So if Beorn is telling the truth,

Jadi jika Beorn berkata jujur,

it could be that 1 is true and 2 is false, or 1 is false and 2 is true.

bisa jadi 1 benar dan 2 salah, atau 1 salah dan 2 benar.

And if Beorn is lying, it means that 1 and 2 are both true or both false.

Dan jika Beorn berbohong,

itu berarti bahwa 1 dan 2 adalah keduanya benar atau keduanya salah.

This is equivalent to the XOR, or exclusive OR, function in Boolean algebra,

Ini setara dengan fungsi XOR, atau OR eksklusif, dalam aljabar Boolean,

a branch of mathematics that deals with logical operations.

cabang matematika yang berhubungan dengan operasi logika.

Boolean algebra is the underpinning of the electronic logic gates

Aljabar Boolean adalah dasar dari gerbang logika elektronik

that allow computers to function,

yang memungkinkan komputer berfungsi,

using 1′s and 0′s instead of true and false.

menggunakan angka 1 dan 0, bukan benar dan salah.

So now let’s assess Beorn’s statement based on what we know.

Jadi sekarang mari kita menilai pernyataan Beorn berdasarkan apa yang kita ketahui.

We’re assuming that Agan is a liar, making 1 true and 2 false—

Kita berasumsi Agan adalah pembohong, menjadikan 1 benar dan 2 salah—

because Beorn would be the cleric.

karena Beorn akan menjadi pendeta.

But in that case, Beorn would be telling the truth,

Namun dalam hal itu, Beorn akan berkata jujur,

which contradicts the idea that the cleric is a liar.

yang bertentangan dengan gagasan bahwa pendeta itu adalah pembohong.

In other words, if Cedar is telling the truth,

Dengan kata lain, jika Cedar berkata jujur,

Agan can't be telling the truth or lying.

Agan tidak mungkin berkata jujur atau berbohong.

Therefore, Cedar must be lying, so the cleric is telling the truth.

Karena itu, Cedar pasti berbohong, jadi sang pendeta berkata jujur.

So again, let’s consider the possibilities for Agan.

Jadi sekali lagi, mari kita pertimbangkan kemungkinan untuk Agan.

She can’t be lying, because then Beorn would be a lying cleric,

Dia tidak bisa berbohong, karena Beorn akan menjadi pendeta pembohong,

which we know isn't possible.

yang kita tahu tidak mungkin.

So Agan must be telling the truth,

Jadi Agan pasti berkata jujur,

and we’re back to our truth table for Beorn.

dan kita kembali ke meja kebenaran kita untuk Beorn.

Statement 1 is false.

Pernyataan 1 salah.

And if the second were false, Beorn would be a lying cleric;

Dan jika yang kedua salah, Beorn akan menjadi pendeta bohong;

again, impossible.

sekali lagi, tidak mungkin.

So statement 2 is true, making both Agan and Beorn truthtellers,

Jadi pernyataan 2 benar, menjadikan Agan dan Beorn orang yang jujur,

and Agan the cleric.

dan Agan merupakan pendeta.

You slide the ring onto her finger,

Anda mengenakan cincin itu ke jarinya

polymorph all three into skeletal mice—

membuat ketiganya menjadi tikus kerangka—

temporarily, of course, you’re not a monster—

untuk sementara, tentu saja, Anda bukan monster—

and send them on their merry way.

dan mengirim mereka pulang.

But in that moment, was there a... connection?

Tapi pada saat itu, apakah ada... koneksi?