The real tale of the Monkey King in Heaven - Ji Hao

Translator: Arvin Novyan Benardi Reviewer: Ezy Wiranda

After snatching the sea dragon’s mystical weapon,

Setelah merebut senjata mistis naga laut,

outsmarting the lords of death and securing immortality for his followers,

mengakali penguasa kematian, dan menjamin keabadian bagi para pengikutnya,

Sun Wukong had truly earned his title as the Monkey King.

Sun Wukong benar-benar layak mendapatkan gelarnya sebagai Raja Kera.

But while his disciples loved their roguish leader,

Walau para muridnya mencintai pemimpin usil mereka,

his misadventures had spread chaos throughout the land.

kesialannya telah menyebarkan kekacauan di seluruh negeri.

The Jade Emperor, watching from his throne in Heaven,

Kaisar Giok, mengawasi dari takhtanya di Kayangan,

decided he would no longer stand by

memutuskan dia tidak akan tinggal diam

as this monkey wreaked havoc across his domain.

saat monyet ini mendatangkan malapetaka di seluruh wilayahnya.

After consulting with his aide,

Setelah berkonsultasi dengan ajudannya,

the Emperor decided the best way to maintain order

Kaisar memutuskan cara terbaik untuk menjaga ketertiban

was to keep a close eye on Sun Wukong.

adalah dengan mengawasi Sun Wukong.

So, he invited the Monkey King to serve as supervisor of the imperial stables.

Jadi, dia mengundang Raja Kera untuk

menjadi pengawas kandang kuda kekaisaran.

Sun Wukong jumped at what he thought was a prestigious job in Heaven.

Sun Wukong kegirangan pada apa yang dia pikir

adalah pekerjaan bergengsi di Kayangan.

He began working diligently to care for Heaven’s horses,

Dia mulai bekerja dengan rajin untuk merawat kuda-kuda Kayangan,

and for a time, the Emperor’s plan appeared to be working.

dan untuk sementara waktu, rencana Kaisar tampaknya berhasil.

But eventually, Sun Wukong realized his job was the lowest rank imaginable.

Pada akhirnya, Sun Wukong menyadari bahwa

pekerjaannya adalah peringkat terendah yang bisa dibayangkan.

Deeply offended, he whipped out his shapeshifting staff

Sangat tersinggung, dia mengeluarkan tongkat pengubah bentuknya

and transformed it into an iron cudgel.

dan mengubahnya menjadi gada besi.

Blasting his way back to Earth,

Meledakkan jalan untuk kembali ke Bumi,

he erected a great banner proclaiming the job title he felt entitled to.

dia memasang spanduk besar yang berisi jabatan yang menurutnya berhak ia dapat.

[Petapa Agung, Setara dengan Surga]

Furious, the Emperor dispatched his heavenly troops

Murka, Kaisar mengirim pasukan kayangan

to bring the Monkey King back under control.

untuk membawa Raja Kera kembali ke bawah kendalinya.

But even his army’s shapeshifting general was no match for Sun Wukong.

Namun, bahkan jenderal pengubah bentuk dari pasukannya

tidak setara dengan Sun Wukong.

Using his guile, the Monkey King bested his opponents,

Menggunakan tipu muslihatnya, Raja Kera mengalahkan lawan-lawannya,

and the Jade Emperor was forced to offer him the post he desired.

dan Kaisar Giok terpaksa menawarkan jabatan yang dia inginkan.

He reinstated Sun Wukong in Heaven, this time in an opulent mansion.

Dia mengembalikan Sun Wukong ke Kayangan, kali ini di sebuah rumah mewah.

From his new home, the Monkey King threw himself into a life of leisure—

Dari rumah barunya, Raja Kera menikmati kehidupan yang santai—

exploring the realms and socializing with various deities.

menjelajahi seluruh negeri dan bersosialisasi dengan berbagai dewa.

But the Jade Emperor was still concerned about his guest’s chaotic nature.

Namun, Kaisar Giok masih khawatir tentang watak kacau tamunya.

To keep him busy, he asked Sun Wukong to protect

Untuk membuatnya sibuk, dia meminta Sun Wukong untuk melindungi

the sacred Garden of Immortal Peaches.

Taman Persik Abadi yang suci.

At this task, the Monkey King failed spectacularly.

Dalam tugas ini, Raja Kera gagal secara spektakuler.

But gorging on fruit did keep him occupied...

Memakan buah memang membuatnya sibuk ...

until he spotted fairies collecting the peaches for a Grand Festival.

sampai dia melihat para peri mengumpulkan buah persik untuk Festival Besar.

Despite his official role, Sun Wukong hadn’t been invited to the celebration,

Terlepas dari peran resminya, Sun Wukong belum diundang ke perayaan itu,

and he quickly hatched a plan to get his revenge.

dan dia dengan cepat membuat rencana untuk membalas dendam.

Transforming a few of his hairs into sleep-inducing insects,

Dengan Mengubah beberapa helai rambutnya menjadi serangga pemicu tidur,

the Monkey King incapacitated the Emperor’s servants

Raja Kera melumpuhkan para pelayan Kaisar

and consumed the entire feast himself.

dan menghabiskan seluruh hidangan pesta sendirian.

Bloated with food and wine, Sun Wukong stumbled towards his mansion.

Kekenyangan dengan makanan dan anggur, Sun Wukong berjalan menuju rumahnya.

But in his drunken stupor, he ended up at the palace of the Daoist leader Laozi.

Namun, dalam keadaan mabuknya,

dia berakhir di istana pemimpin Taoisme Laozi.

Sun Wukong giddily explored Laozi’s deserted home,

Sun Wukong dengan cemas menjelajahi rumah Laozi yang sepi,

and in the alchemical room, he found a particularly tempting treasure:

dan di ruang alkimia, dia menemukan harta karun yang sangat menggoda:

five gourds filled with golden elixir.

lima kendi diisi dengan ramuan emas.

Sensing the medicine was sacred, he vowed only to sneak a taste—

Merasakan bahwa obat itu suci, dia bersumpah hanya akan mencicipinya—

but soon he was surrounded by empty vessels.

tetapi segera dia dikelilingi oleh bejana kosong.

The elixir instantly sobered him up,

Ramuan itu langsung membuatnya sadar,

and suddenly Sun Wukong knew he’d gone too far.

dan tiba-tiba Sun Wukong tahu dia sudah melangkah terlalu jauh.

To avoid Laozi’s legendary wrath, he caught the nearest cloud back to Earth.

Untuk menghindari amukan legendaris Laozi, dia naik awan terdekat kembali ke Bumi.

But it didn’t take long for the Emperor to uncover his trail of chaos.

Namun, tidak butuh waktu lama bagi Kaisar untuk mengungkap jejak kekacauannya.

Vowing to subdue Sun Wukong once and for all,

Bersumpah untuk menaklukkan Sun Wukong selamanya,

he called on his nephew Erlang Shen.

dia memanggil keponakannya Erlang Shen.

Erlang Shen was known throughout the realms for his heroic feats

Erlang Shen dikenal di seluruh negeri karena prestasi heroiknya

and ability to see through any illusion.

dan kemampuannya untuk melihat melalui ilusi apa pun.

He and Sun Wukong began a great battle,

Dia dan Sun Wukong memulai pertempuran besar,

transforming into all manner of beasts in their attempts to best one another.

berubah menjadi bermacam binatang buas

dalam upaya mereka untuk mengalahkan satu sama lain.

The fight was fearsome, but Sun Wukong’s quick wits kept him one step ahead—

Pertarungan itu menakutkan,

tetapi kecerdasan Sun Wukong membuatnya selangkah lebih maju—

until Laozi’s bracelet struck him from the heavens.

sampai gelang Laozi mengikatnya dari kayangan.

This stumble was all Erlang Shen needed to capture the Monkey King

Inilah yang dibutuhkan Erlang Shen untuk menangkap Raja Kera

and deliver him to Laozi.

dan mengirimkannya ke Laozi.

The religious leader imprisoned Sun Wukong in a white-hot brazier,

Sang pemimpin agama memenjarakan Sun Wukong di anglo yang sangat panas,

cooking him for 49 days.

memasaknya selama 49 hari.

But when Laozi opened the lid, a pair of burning eyes stared back at him.

Namun, ketika Laozi membuka tutupnya,

sepasang mata yang membara menatapnya balik.

The golden elixir had made Sun Wukong’s body indestructible,

Ramuan emas telah membuat tubuh Sun Wukong tidak bisa dihancurkan,

and he rose from the pot stronger than ever.

dan dia bangkit dari pot lebih kuat dari sebelumnya.

At this terrifying triumph, the Jade Emperor despaired.

Pada kemenangan yang menakutkan ini, Kaisar Giok putus asa.

He’d tried tricking, appeasing, and battling Sun Wukong—

Dia mencoba menipu, menenangkan, dan melawan Sun Wukong—

but it had only led to more chaos.

tetapi itu hanya menyebabkan lebih banyak kekacauan.

It seemed that only the greatest power in the world could defeat the Monkey King—

Tampaknya hanya kekuatan terbesar di dunia yang bisa mengalahkan Raja Kera—

it was time for Buddha himself to intervene.

sudah waktunya bagi Sang Buddha sendiri untuk campur tangan.