The Ecstasy of Eskista, an Ancient Ethiopian Dance | Melaku Belay | TED

Translator: dyah ayu kusumastuty Reviewer: aditya prayogi

(Percussion music)

(Musik perkusi)

(Applause)

(Tepuk tangan)

Melaku Belay: (Speaking in Amharic)

Melaku Belay: (Berbicara bahasa Amharic)

Mehret Mandefro: The dance you just saw is my version of Eskista,

Mehret Mandefro: Tarian yang baru anda lihat adalah Eskita versi saya,

a traditional dance from Ethiopia.

sebuah tarian tradisional dari Ethiopia.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Eskista is deeply embedded in our way of life.

MM: Eskista sangat melekat dalam cara hidup kami.

Even though it's an ancient dance form,

Meskipun berbentuk tarian kuno,

it can still tell contemporary stories of today.

Eskista masih mampu membawakan kisah kontemporer masa kini.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: The soundscape of my short dance transported me to Mercato,

MM: Soundscape dari tarian pendek tadi mengantarkan saya ke Mercato,

an open-air market in Addis Ababa,

sebuah pasar terbuka di Addis Ababa,

where you can find everything from horse saddles to spices

tempat anda bisa menemukan segala sesuatu mulai dari sadel kuda, rempah-rempah,

to used cell phones.

hingga ponsel bekas.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: The sound is of workers pounding recycled metal into useful objects.

MM: Bunyi dari para pekerja saat menumbuk logam daur ulang menjadi barang berguna.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Saat ini, banyak orang menghindari para pekerja di Mercato.

MM: Today, many shun the workers in Mercato.

But I don't.

Tapi saya tidak.

Saya suka menari bersama mereka.

I love to dance with them.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: In the 1930s,

MM: Pada tahun 1930-an,

Mercato was a place where Ethiopians traded with each other

Mercato adalah tempat orang Ethiopia berdagang dengan sesamanya

away from the prying eyes of Italian occupiers.

tanpa diketahui oleh penjajah Italia.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: It was and still is, a place of Indigenous trading,

MM: Itu dahulu dan sekarang masih, jadi tempat perdagangan suku asli,

bukan hanya barang tetapi juga pengetahuan dan kreativitas.

not only of goods but of knowledge and creativity.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Tapi pemerintah kami mau menghancurkan Mercato dan banyak tempat warisan lainnya

MM: But our government wants to destroy Mercato and many other heritage places

in the name of modern infrastructure.

dengan mengatasnamakan infrastruktur modern.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Ruang-ruang komunitas tradisional menjaga pengetahuan dan ingatan suku asli

MM: Traditional community spaces hold Indigenous knowledge and memories

that are crucial for ushering in cultural dignity,

yang penting untuk menegakkan martabat budaya,

memfasilitasi perekonomian lokal

facilitating local economy

dan menjaga kesejahteraan masyarakat.

and safeguarding society's well-being.

When we lose community spaces,

Ketika kehilangan ruang-ruang komunitas,

we lose hope, connection with each other,

kita kehilangan harapan, hubungan antar sesama,

dan kesempatan bertukar energi dan membangun perdamaian bersama.

and opportunities to exchange energy and build peace together.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Menari adalah cara protes saya, dan Eskista adalah ekspresi kontemporernya.

MM: Dance is my protest,

and Eskista is its contemporary expression for me.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Saya mencintai tarian tradisional saya karena dia hidup dalam masa sekarang,

MM: I love my traditional dance because it is alive in the moment,

dan menuntun kami ke masa depan.

and it leads us to the future.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Saya menghormati generasi-generasi yang lebih dulu datang sebelum kami

MM: I honor the many generations that came before us

who have given us our dances

yang telah memberikan tarian

yang selalu pada prosesnya menjadi baru.

that are always in the process of becoming anew.

Saya menari untuk menceritakan kisah-kisah,

I dance to tell stories,

seperti kisah yang mengancam Mercato dan ruang-ruang suku asli lainnya,

like the endangerment of Mercato and other Indigenous spaces,

dengan mengatasnamakan pembangunan di Ethiopia.

in the name of development in Ethiopia.

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MB: (Speaking in Amharic)

MM: Eskista sendiri berasal dari sebuah momen improvisasi.

MM: Eskista itself originated in a moment of improvisation.

It got its name from a folklore

Nama itu didapat dari sebuah dongeng

tentang seorang perempuan muda yang menghipnotis seekor ular

where a young woman hypnotized a snake

by mimicking its own movements and sounds.

dengan cara meniru gerakan dan suaranya.

Kecantikan tarian itu lahir dari keinginan untuk bertahan hidup.

It is beauty born out of the desire to survive.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Eskista juga menyelamatkan hidup saya.

MM: Eskista saved my life too.

Pada tahun 1998, saya tak punya tempat tinggal,

In 1998, I was homeless,

living on the streets of Addis Ababa.

hidup di jalan-jalan Addis Ababa.

Kehidupan saya berubah setelah menemukan pekerjaan sebagai penari di Fendika Azmari

My street life changed when I found work as a dancer at Fendika Azmari,

sebuah klub malam tradisional di Addis Ababa.

a traditional nightclub in Addis Ababa.

Saya menari setiap malam selama 12 tahun tanpa bayaran.

I danced every single night for 12 years with no salary.

Selama tujuh tahun pertama, setelah pelanggan pergi,

For the first seven years after the customers left,

saya mematikan lampu dan tidur di bawah bar.

I turned off the light and slept under the bar.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Dari sanalah saya bermimpi untuk menceritakan pada dunia

MM: That's where I dreamt of telling the world

about my Ethiopia of today through traditional dance.

tentang Ethiopia saya saat ini melalui tarian tradisional.

Dan mimpi saya menjadi kenyataan.

And my dreams came true.

Bersama dengan musisi, penari, dan band tradisional Fendika,

Along with Fendika’s traditional musicians, dancers and bands,

saya telah tampil keliling dunia.

I have performed all around the world.

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MB: (Speaking in Amharic)

MM: With our rich music and dance,

MM: Dengan kekayaan musik dan tari,

we tell contemporary stories

kami menceritakan kisah-kisah kontemporar

that challenge the single narrative of Ethiopia,

yang menantang narasi tunggal Ethiopia

of hunger and war,

tentang kelaparan dan perang

kisah-kisah yang mengekspresikan semangat kebebasan dan kebanggaan kami

stories that express our spirit of freedom and pride

that Ethiopia was never colonized.

bahwa Ethiopia tidak pernah dijajah.

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MB: (Speaking in Amharic)

MM: Now I'll dance, improvising to jazz music.

MM: Sekarang saya akan menari, berimprovisasi dengan musik jazz.

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MB: (Speaking in Amharic)

MM: Mengapa musik jazz, anda mungkin bertanya-tanya.

MM: Why jazz, you might ask.

Jazz, because it's an African music diasporic tradition

Musik jazz, karena ini adalah tradisi diaspora musik Afrika

and its feeling of freedom resonates in Ethiopia like Eskista does.

dan perasaan bebasnya bergema di Ethiopia seperti Eskista.

Di satu sisi, menari dengan musik jazz terasa seperti pulang ke rumah.

In a way, dancing to jazz feels like going home.

Sebuah koneksi mendalam dengan bangsa saya dan semangat kebebasan orang Ethiopia.

A deep connection with my people and the Ethiopian spirit of freedom.

Musik Jazz adalah tentang kembali kepada diri sendiri.

Jazz is about returning to yourself.

MB: (Speaking in Amharic)

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MM: Saya mengajak Anda untuk bergabung dengan saya

MM: I invite you to join me

dan menyaksikan bagaimana Eskista kuno hidup di masa sekarang.

and witness how ancient Eskista lives in the present moment.

MB: (Berbicara bahasa Amharic)

MB: (Speaking in Amharic)

MM: Terima kasih.

MM: Thank you.

(Tepuk tangan dan sorak-sorai)

(Applause and cheers)

(Musik Jazz)

(Jazz music)

(Musik berakhir)

(Music ends)

(Tepuk tangan dan sorak-sorai)

(Applause and cheers)