A Faster Way to Get to a Clean Energy Future | Ramez Naam | TED

Translator: Agus Ari Wibawa Reviewer: Made Pramana

It's an honor to be with you here today.

Sebuah kehormatan berada di sini bersama kalian sekarang.

And the message I have to deliver is a simple one,

Dan pesan yang harus saya sampaikan adalah hal yang sederhana,

which is that clean energy will win on cost,

yaitu energi bersih akan lebih hemat,

definitively,

pastinya,

but only if we get out of the way and allow it to be built.

tetapi hanya jika kita bisa menerima dan mengizinkan itu untuk dibangun.

Let's focus on that first point.

Mari fokus pada poin pertama.

Let's look at the cost of clean energy technology.

Mari lihat biaya teknologi energi bersih.

In 1975,

Pada tahun 1975,

if you were buying a solar panel per watt of power that it produced,

jika Anda membeli panel surya, setiap watt daya yang diproduksi,

it would cost you 100 US dollars.

akan menghabiskan 100 dolar AS.

By 2020,

Pada tahun 2020,

that cost had declined to 20 cents per watt of power.

biaya tersebut sudah menurun menjadi 20 sen per watt daya.

That's a 500-fold decline.

Itu adalah 500 kali penurunan.

This is unlike anything else ever seen in energy.

Ini belum pernah terjadi di bidang energi.

It is unlike anything else ever seen in physical infrastructure,

Ini belum pernah terjadi di infrastruktur fisik,

and it continues today,

dan itu berlanjut sekarang,

and it is likely to continue for decades to come.

dan kemungkinan akan masih terus berlanjut dalam satu dekade ke depan.

Now, this has surprised the leading experts on clean energy

Sekarang, ini mengejutkan para ahli dalam bidang energi bersih

and even the biggest optimists on the future of clean energy.

dan bahkan para orang-orang optimis pada masa depan dari energi bersih.

I should know because I am one of those leading optimists.

Saya mengetahuinya karena saya salah satu dari orang optimis tersebut.

In 2010, the International Energy Agency,

Pada tahun 2010, Badan Energi Internasional,

the world's foremost and official experts on energy,

ahli terkemuka dunia di bidang energi,

forecasted that the cost of solar power would drop like this.

meramalkan jika harga dari panel surya akan turun seperti ini.

Now, I came from technology.

Saya dari bidang teknologi.

I was a computer scientist,

Saya adalah ilmuwan komputer,

and so I looked at the cost of solar through the lens of Moore’s law,

dan saya mencari biaya dari panel surya melalui pandangan dari hukum Moore,

exponential decline in cost as technology scales.

penurunan biaya secara eksponensial disaat teknologi berkembang.

And so I forecast

Dan saya memperkirakan

that the cost of solar would drop at around five times the rate

kalau biaya dari panel surya akan turun sekitar lima kali dari perkiraan

that the IEA believed it would.

yang dipercayai oleh IEA akan terjadi.

Unfortunately or fortunately, I was wrong.

Sayangnya atau untungnya, saya salah.

The cost of solar actually dropped 10 times as fast as the IEA expected

Biaya dari panel surya sebenarnya turun sepuluh kali dari perkiraan IEA

and twice as fast as I expected.

dan dua kali lebih cepat dari yang saya bayangkan.

Clean energy is a technology.

Energi bersih adalah teknologi.

This deception in understanding the pace of cost decline

Tipuan ini dalam pemahaman laju penurunan biaya

has led to a massive underestimation of the pace of growth.

telah mengarah pada salah estimasi besar-besaran pada kecepatan pertumbuhan.

Every year, the IEA puts out a forecast

Setiap tahunnya, IEA mengeluarkan perkiraan

for how much new solar will we install per year.

pada seberapa banyak panel surya baru yang akan dipasang setiap tahun.

And you see these colored lines show you the pace

Dan kalian lihat garis berwarna ini menunjukkan kecepatan

at which the IEA believes new solar will be deployed annually,

yang mana dipercayai oleh IEA panel surya baru akan diluncurkan setiap tahunnya,

versus the black line, which shows how fast it's actually been deployed.

dibandingkan garis hitam, yang menunjukkan seberapa cepat itu sebenarnya diluncurkan.

So you see the colored lines going off to the right,

jadi kalian lihat garis berwarna bergerak ke kanan,

those are successive years of forecasts of annual installations.

itu adalah beberapa tahun berturut-turut dari perkiraan instalasi tahunan.

And on the left you have what amounts to a 30 to 40 percent

Dan di sebelah kiri terdapat sejumlah 30 sampai 40 persen

annual growth in installations.

pertumbuhan tahunan dalam instalasi.

Note this has happened through the COVID years,

Perlu diingat kalau ini terjadi selama periode COVID-19,

note that 2022 will see another 38 to 40 percent growth

perlu diingat kalau 2022 kita akan melihat pertumbuhan lagi sebesar 38% sampai 40%

in this market.

pada pasar ini.

This trend is not limited to just solar.

Kecenderungan ini tidak hanya terbatas pada panel surya.

It applies to a wide variety of clean-energy technologies.

Ini juga berlaku pada varian yang lebih luas dari teknologi energi bersih.

We've seen the price of solar drop

Kita sudah melihat harga panel surya turun

by a factor of 40 over the last few decades.

40 kali dalam beberapa dekade terakhir.

We've seen the cost of wind drop almost as much,

Kita sudah melihat biaya tenaga angin turun hampir sebanyak tenaga surya

and now an accelerating cost decline in floating offshore wind

dan sekarang penurunan biaya yang semakin cepat pada energi angin lepas pantai

and offshore wind.

dan angin lepas pantai.

We've seen the cost of batteries that power our electric vehicles

Kita sudah melihat biaya baterai yang menenagai kendaraan listrik kita

and grid energy storage drop at the same pace

dan jaringan penyimpanan energi turun dalam kecepatan yang sama

or faster than the pace of solar.

atau lebih cepat dari kecepatan penurunan tenaga surya.

And we are just at the very beginning of an exponential cost decline

Dan kita sedang berada di awal penurunan biaya secara eksponensial

in the cost of using clean electricity to make hydrogen

dalam biaya penggunaan listrik bersih untuk membuat hidrogen

and other fuels that we can use to power industry,

dan bahan bakar lain yang bisa dipakai di industri pembangkit listrik,

to provide weeks or months of storage on the grid

untuk menyediakan simpanan dalam jaringan untuk beberapa minggu atau bulan

and to provide fuels we can use for aviation,

dan menyediakan bahan bakar yang kita gunakan untuk industri penberbangan,

for shipping and so on.

pengiriman, dan lainnya.

What’s happening here --

Apa yang terjadi di sini --

and I won't claim this is happening quickly enough

dan saya tidak akan mengklaim ini terjadi cukup cepat

to stay below 1.5 degrees Celsius --

untuk tetap berada di bawah 1.5 derajat Celcius --

but what's happening here is that clean energy technologies

namun yang terjadi di sini adalah teknologi energi bersih

are technologies

adalah teknologi

and they drop in cost like technology.

dan biaya mereka turun seperti teknologi.

As they are scaled, they come down in price.

Saat skalanya meningkat, biaya mereka akan semakin rendah.

Meanwhile, fossil fuels are commodities

Sementara itu, bahan bakar fosil adalah sebuah komoditas

and fossil fuel prices fluctuate over time.

dan harga bahan bakar fosil itu berubah-ubah seiring berjalannya waktu.

This is data from Oxford's Institute of New Economic Studies,

Data dari Oxford’s Institue of New Economic Studies ini,

which shows the cost of oil, gas and coal across the bottom there,

menunjukkan bahwa biaya dari minyak, gas dan batu bara di bawah sana,

fluctuating over time, largely remaining flat.

berfluktuasi seiring berjalannya waktu, sebagian besar tetap datar.

Whereas here is the cost of clean energy technologies:

Sementara itu, inilah biaya teknologi energi bersih:

solar, wind, batteries, power to fuels,

tenaga surya, angin, baterai, power-to-fuels,

all of them dropping exponentially.

semuanya menurun secara eksponensial.

In 2010, there was no place on earth

Pada tahun 2010, tidak ada tempat di muka bumi

where clean energy was cheaper than fossil energy.

di mana energi bersih itu lebih murah dari bahan bakar fosil.

In 2015, we started to see the first instances of clean energy

Di tahun 2015, kita mulai melihat contoh pertama dari energi bersih

without subsidies being cost-competitive.

tanpa subsidi yang harganya bersaing.

Now we see in more and more parts of the world

Sekarang kita melihat di banyak bagian dunia

that it is cheaper to build solar and wind

bahwa lebih murah untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya dan angin

than it is to put fuel

daripada memasukkan bahan bakar

into an already built and operating coal or gas plant.

ke pembangkit listrik batu bara atau gas yang sudah terbangun.

And behind that is the continued cost decline of batteries and hydrogen,

Dan di balik itu, penurunan biaya baterai dan hidrogen yang terus berlanjut,

which are still expensive

yang mana tetap mahal,

but will get cheap enough to solve many of our intermittency issues.

namun akan menjadi cukup murah untuk memyelesaikan masalah intermitensi kita.

Now, does that mean we are done and the problem is solved?

Sekarang, apakah itu berarti kita sudah selesai dan masalah kita terpecahkan?

Not at all.

Sama sekali tidak.

We need to go faster.

Kita perlu melaju lebih cepat.

And we have a number of barriers.

Dan kita memiliki banyak penghalang.

Some of these we’ve talked about.

Beberapa di antaranya sudah kita bicarakan.

Critical minerals need to be built out.

Mineral kritis perlu untuk dibangun.

We need a just transition.

Kita butuh transisi saja.

But there's two barriers I want to talk about in particular,

Namun masih terdapat dua penghalang yang ingin saya bicarakan lebih lanjut,

which are the reluctance to build -- not in my backyard --

yang mana keengganan untuk membangun -- tidak di halaman belakang saya --

and the challenges with permitting.

dan kesulitan dalam perizinan.

Because we look at renewables

Karena kita melihat pada energi terbarukan

and a common complaint is they take up too much land.

dan keluhan umum adalah bahwa mereka membutuhkan terlalu banyak lahan.

All of us want clean energy infrastructure,

Kita semua ingin infrastruktur energi bersih,

but many of us don't want it in our backyard.

namun banyak dari kita tidak mau itu ada di halaman belakang kita.

Now, solar power is fairly compact.

Sekarang, panel surya sudah cukup ringkas.

Wind power takes more space,

Pembangkit tenaga angin membutuhkan lebih banyak tempat,

but that space is co-located with agriculture.

namun tempat tersebut berdampingan dengan lahan pertanian.

Animals graze up to wind turbines, fields of crops can be grown.

Hewan-hewan bisa merumput di turbin angin, lahan tanaman bisa tumbuh.

And yet, despite this,

Dan meskipun demikian,

in modern nations, in Europe and North America,

di negara-negara modern, di Eropa dan Amerika Utara,

roughly half of the land in the UK, in Germany or the US,

setengah dari luas tanah di Inggris, Jerman, atau Amerika Serikat,

is devoted to agriculture.

diperuntukkan untuk pertanian.

Yet, Germany allows now two percent of land in Germany

Namun, Jerman sekarang mengizinkan dua persen dari tanah mereka

to be used for wind power.

untuk digunakan sebagai pembangkit iistrik tenaga angin.

The US allows local communities to block wind power

AS mengizinkan komunitas lokal untuk memblokir pembangkit listrik tenaga angin

even if it's nowhere near them.

bahkan ketika tidak ada satupun di dekat mereka.

If we want to deploy clean energy,

Jika kita ingin menyebarkan energi bersih,

we must allow it to actually be built.

kita harus mengizinkan itu untuk dibangun.

But the even larger problem is this:

Namun, masalah yang lebih besarnya adalah ini:

We need to build out the grid.

Kita harus membangun jaringan listrik.

We have a perception that clean energy technologies don't need the grid.

Kita memiliki persepsi jika teknologi energi bersih tak perlu jaringan listrik.

Solar and wind mean you can be off-grid.

Tenaga surya dan angin berarti kita bisa tanpa jaringan listrik.

While that’s easier, largely the opposite is true.

Meskipun itu lebih mudah, namun sebenarnya hal sebaliknya yang lebih benar.

Because solar and wind are weather-dependent,

Karena tenaga surya dan angin bersifat tergantung pada cuaca,

they benefit much more from continent-sized grid

mereka jauh lebih diuntungkan dari adanya jaringan listrik sebesar benua

than do fossil fuels.

daripada bahan bakar fosil.

And yet the same NIMBY issues

Dan masalah NIMBY yang sama

and the same permitting issues plague energy transmission.

dan masalah perizinan yang sama juga mengganggu transmisi energi.

Electricity transmission is ugly, and why do we need it,

Transmisi listrik itu jelek, dan mengapa kita membutuhkannya,

if we can just go off-grid and local with these energy technologies?

kalau kita bisa membuatnya menjadi tanpa jaringan dan lokal dengan teknologi ini?

Well, here's why we need it.

Jadi, inilah mengapa kita membutuhkannya.

This is the sunshine, the solar resources of Europe.

Ini adalah sinar matahari, tenaga surya di Eropa.

The most sun is in the south.

Sinar surya paling banyak ada di selatan.

Of course, the most wind is in the north, by the way.

Tentunya, tenaga angin paling banyak ada di sebelah utara.

And this is averaged across the year.

Dan ini adalah rata-ratanya selama setahun.

In winter, it is much more dramatic.

Pada musim dingin, ini lebih dramatis.

In winter you have one seventh the solar resource in the UK

Pada musim dingin, Anda punya 1/7 sumber energi surya di Britania Raya

that you have in summer.

dibandingkan saat musim panas.

You have one sixth the solar resource in Germany that you have in summer.

Kamu memiliki 1/6 sumber tenaga matahari di Jerman dari yang ada saat musim panas.

So every model,

Jadi setiap model,

every simulation of weather and energy demand shows this.

setiap simulasi cuaca dan permintaan energi menunjukkan ini.

It shows that if you want to have the highest-reliability grid

Itu menunjukkan jika Anda mau memiliki jaringan paling bisa diandalkan

at the lowest cost, with the least carbon emissions

dengan biaya yang paling murah, dengan emisi karbon paling sedikit

and the most clean energy deployment,

dan dengan penyebaran energi bersih paling banyak,

you want to build a continent-sized grid.

Anda harus membangun jaringan seukuran benua.

In Europe, it would bring wind from the north,

Di Eropa, angin akan berhembus dari utara,

primarily the North Sea, but also on land,

utamanya di laut utara, namun juga di daratan,

hydro from the Nordics and solar from the south.

tenaga air dari negara-negara Nordik, tenaga surya dari selatan.

And these would be countercyclical.

Ini bisa jadi berlawanan dengan siklus ekonomi.

More sun in the summer, more wind in the winter.

Lebih banyak sinar matahari saat musim panas, lebih banyak angin di musim dingin.

This is slightly oversimplified,

Ini sedikit terlalu disimplifikasi,

but this is the sort of system

namun ini adalah semacam sistem

that would allow Europe to decarbonize its electricity sector

yang memungkinkan Eropa untuk mendekarbonasi sektor kelistrikan

with some degree of storage and hydrogen and so on,

dengan beberapa tingkatan penyimpanan dan hidrogen dan seterusnya,

nearly completely,

hampir sepenuhnya,

at a lower cost than the system today.

berada pada biaya terendah dibandingkan dengan sistem sekarang.

That same Oxford study I showed you

Penelitian Oxford yang sama yang saya tunjukkan

says that a rapid transition to clean energy,

mengatakan kalau perubahan yang cepat menuju energi bersih,

because the more you deploy, the cheaper it gets,

karena sermakin banyak yang Anda luncurkan, semakin murah biayanya,

would save us 12 trillion dollars on the energy system,

akan menghemat kita sebesar 12 triliun dolar dalam sistem energi,

not even counting climate damages.

bahkan tidak menghitung kerusakan iklim.

Now, could we build such a grid?

Sekarang, bisakah kita membangun jaringan listrik?

Of course, we have the technology and the economics.

Tentu, kita memiliki teknologinya dan juga mampu secara ekonomi.

In China,

Di Tiongkok,

the bulk of energy demand is on the East Coast,

permintaan energi yang besar adalah di daerah pantai Timur,

yet, the greatest solar resources and wind resources are in the interior.

namun, sumber tenaga surya dan angin paling besar adalah di area pedalaman.

And China is building literally scores of high-voltage power lines

Dan Tiongkok membangun banyak jaringan listrik bertegangan tinggi

that transmit power from where the sun and wind are

yang menyalurkan listrik dari asal sumber tenaga surya dan angin

to the coasts, where the energy demand is.

ke wilayah pantai, di mana banyak permintaan energi.

And the longest of these lines right now,

Dan jaringan paling panjang saat ini,

the Ürümqi to Shanghai line, is 3,400 kilometers long.

kabel dari Ürümqi ke Shanghai, yaitu 3.400 kilometer panjangnya.

It is 90 percent efficient, very low losses,

Itu 90 persen efisien, sangat kecil kerugiannya,

and it adds maybe a penny or two to the cost of electricity.

dan itu mungkin menambah sedikit saja terhadap biaya listrik.

That's what's technically feasible with current technology,

Ini yang secara teknis memungkinkan dengan teknologi saat ini,

let alone advances.

apalagi yang akan datang.

In Europe that would allow us to transmit electricity

Di Eropa, itu akan memperbolehkan kita untuk menyebarkan listrik

from Seville to Copenhagen,

dari Sevila menuju Kopenhagen,

to bring power from the North Sea

untuk membawa listrik dari Laut Utara

to anywhere in the continent that needs it.

menuju tempat mana pun di benua yang membutuhkannya.

In my home country, the United States,

Di negara asal saya, Amerika Serikat,

we could bring power from the sunny,

kami bisa membawa energi dari area yang terik,

wide open areas of New Mexico

terbuka di New Mexico

to population and land-dense New York,

menuju New york yang padat pemukiman dan penduduk,

which doesn't get so much sun.

yang tidak banyak mendapatkan sinar matahari.

And we could take wind power from the Great Plains,

Dan kami bisa memanfaatkan tenaga angin dari wilayah Great Plains,

that are largely devoid of population,

yang mana sebagian besar tidak berpopulasi,

and bring it to the coasts in winter.

dan membawanya ke wilayah pantai saat musim dingin.

That is what a modern grid looks like.

Itu adalah bagaimana jaringan listrik modern terlihat.

And yet we are not building this.

Dan kita malah tidak membangun ini.

Now, let me give you two pieces of data that will back up my assertions

Sekarang, izinkan saya memberikan dua data yang akan mendukung pernyataan saya

about how powerful these issues of permitting

tentang seberapa berpengaruhnya masalah perizinan

and grid build-out are,

dan pengembangan jaringan listrik ini,

and one more, which is open competition on cost.

dan satu lagi, yaitu kompetisi terbuka tentang harga.

What state in the United States

Negara bagian mana di Amereika Serikat

do you believe has the most combined solar and wind power today

yang kalian tahu memiliki kombinasi tenaga surya dan angin paling besar saat ini

and has deployed the most solar over the last year?

dan telah meluncurkan paling banyak tenaga surya tahun lalu?

Audience: Texas.

Penonton: Texas

RN: You are a very smart audience.

RN: Anda penonton yang sangat pintar.

It is the great state of Texas.

Itu adalah negara bagian Texas.

Now, Texas has no climate policies to speak of.

Sekarang, Texas tidak memiliki kebijakan iklim untuk dibicarakan.

It has no incentives for solar or wind to speak of.

Mereka tidak memiliki insentif untuk tenaga surya dan angin untuk dibicarakan.

It does have abundant land and abundant sun and wind.

Mereka punya banyak wilayah dan banyak tenaga surya dan angin.

We can't all duplicate that.

Kita tidak bisa menduplikasi itu.

But it has three other things we should think about.

Namun itu memiliki tiga hal lain yang harus kita pikirkan.

One, it has an open market for electricity

Pertama, mereka punya pasar terbuka untuk tenaga listrik

where the cheapest provider wins,

di mana penyedia paling murah yang menang,

and that should give us confidence of what is actually winning.

dan itu harusnya memberikan kita kepercayaan diri tentang kemenangan.

Two, permitting in Texas is relatively easy.

Kedua, perizinan di Texas itu cukup mudah.

It's easy to build things, easy to build fossil infrastructure.

Cukup mudah untuk membangun bangunan, mudah untuk membangun infrastruktur fosil.

I don't love that, but it's easy to build clean infrastructure

Saya tidak menyukai itu, namun itu mudah untuk membangun infrastruktur bersih

and that's what's winning out.

dan itulah kemenangan.

And three, Texas is the easiest state in the United States

Dan ketiga, Texas adalah negara bagian paling mudah di Amerika Serikat

to build electricity transmission.

untuk membangun transmisi listrik.

Not as easy as I'd like, but it makes it easy.

Tidak semudah yang saya mau, namun itu cukup mudah.

Those last three factors are factors we can replicate in every nation,

Tiga faktor itu adalah faktor yang bisa kita tiru di setiap negara,

every state, every geography on planet Earth.

setiap negara bagian, setiap geografis di Bumi.

And they would accelerate this transition.

Dan mereka akan mempercepat transisi ini.

Now, in August of 2022,

Sekarang, di Agustus 2022,

we passed the largest US climate bill ever,

kita telah mengesahkan undang-undang tentang iklim Amerika Serikat paling besar

Inflation Reduction Act.

yaitu Inflation Reduction Act.

In Europe,

Di Eropa,

we have a massive push on clean energy

kita memiliki dorongan besar dalam energi bersih

as part of the energy crisis driven by the war on Ukraine.

sebagai bagian dari krisis energi akibat dari perang di Ukraina.

Now I want to reveal at the same time that we failed at something.

Sekarang, saya akan mengungkapkan kalau kita gagal dalam sesuatu.

In late September 2022,

Akhir September 2022,

we had a permitting bill in the United States

kita memiliki undang-undang perizinan di Amerika Serikat

that would have made it tremendously easier

yang akan membuat sangat mudah

to build the continent-sized grid that we need in the US.

untuk membangun jaringan listrik seukuran benua yang dibutuhkan di Amerika Serikat.

It also made it easier to build fossil fuels.

Itu juga akan memudahkan pembangunan bahan bakar fosil.

Yet every analysis showed

Namun semua analisis menunjukkan

that fundamentally this bill accelerated the clean energy transition.

bahwa UU ini secara fundamental mempercepat transisi dari energi bersih.

But it was opposed by some people

Namun itu ditolak oleh sebagian orang

because of it making it a bit easier to build fossil fuels as well.

karena itu juga akan memudahkan pembangunan bahan bakar fosil.

The consequence of this is potentially dire.

Konsekuensi dari hal ini kemungkinan mengerikan.

The Princeton REPEAT project, led by my friend Dr. Jesse Jenkins,

Proyek REPEAT-nya Princeton, dipimpin oleh teman saya Dr. Jesse Jenkins

has analyzed this and said that up to 80 percent of the benefits

telah menganalisis ini dan mengatakan bahwa lebih dari 80 persen keuntungan

of the Inflation Reduction Act may not manifest

dari Inflation Reduction Act mungkin tidak terjadi

if we can't accelerate the pace of building transmission.

jika kita tidak bisa mempercepat kecepatan pembangunan transmisinya.

That that could amount to as much as 800 million tons a year

Bahwa itu bisa berjumlah 800 juta ton per tahun

of carbon emissions in the United States

dari emisi karbon di Amerika Serikat

that would have been eliminated,

yang bisa saja dihilangkan,

but that won't be

namun itu tidak terjadi

because we don't have the transmission capability

karena kita tidak memiliki kemampuan transmisi

to bring the cheapest power to where it's needed

untuk membawa listrik paling murah ke tempat yang paling membutuhkannya

and boost resilience and reliability along the way.

dan meningkatkan ketahanan dan reliabilitasnya seiring waktu.

So I believe that a deal that makes it easier to build,

Jadi saya percaya bahwa kesepakatan yang akan mempermudah pembangunannya,

even if, to get that bill passed,

bahkan jika, untuk mengesahkan UU itu,

we need to make it a bit easier to build some fossil infrastructure,

kita perlu mempermudah pembangunan beberapa infrastruktur bahan bakar fosil,

will win for clean energy

akan menang untuk energi bersih

because clean energy simply wins on cost.

karena energi bersih lebih unggul dalam masalah biaya.

On a level playing field, it will dominate the future.

Dalam kondisi lapangan yang seimbang, energi bersih akan mendominasi masa depan.

And so if you have confidence in this decades-long trend

Dan jika kalian memiliki keyakinan pada tren jangka panjang ini,

that clean energy will economically disrupt fossil fuels,

bahwa energi bersih akan mengganggu bahan bakar fosil secara ekonomi,

then the logical conclusion is that we must get out of the way,

lalu kesimpulan logikanya adalah kita harus mengalah,

make permitting easier, and allow it to be built.

buat perizinan lebih mudah, dan izinkan itu dibangun.

It is time for us to build.

Ini waktunya kita membangun.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)