Time Is Running Out on Climate Change. The Metaverse Could Help | Cedrik Neike | TED

Translator: ryan aziz Reviewer: Elyonai Krist

When I listen to all of this, my question is, are we too late?

Saat saya mendengar semua ini, pertanyaannya apakah kita sudah terlambat?

I’m half German, and I hate being late, to be very honest.

Saya berdarah setengah Jerman, dan saya benci terlambat.

So it's something which gets me sort of all wound up,

Jadi itu adalah sesuatu yang membuat saya kesal,

but the reality is ... we’re running out of time.

tapi kenyataannya adalah... kita kehabisan waktu.

We have real issues reaching the 1.5 degrees of Paris,

Kita memiliki masalah nyata mencapai 1,5 derajat Paris,

so that's one issue.

Itu salah satu masalah.

But we're not only running out of time,

Tapi kita tidak hanya kehabisan waktu,

we are also running out of resources.

kita juga kehabisan sumber daya.

So three weeks from now, on the second of August,

Jadi tiga minggu dari sekarang, pada tanggal 2 Agustus,

we will reach the World Overshoot Day,

kita akan memasuki Hari Overshoot Dunia,

meaning we will have used up

yang berarti kita akan menghabiskan

all of the replenishable resources of this planet.

semua sumber daya yang dapat diisi ulang di planet ini.

So that's not good. These are real problems.

Dan itu tidak baik. Ini adalah masalah nyata.

Now, I'm an engineer,

Saya seorang insinyur,

and we engineers love to solve problems.

dan kami insinyur suka memecahkan masalah.

That's what we do.

Itulah yang kami lakukan.

But the reality is, if we go to the real world,

kenyataannya, jika kami pergi ke dunia nyata,

we will not be able to solve those problems

kami tidak dapat menyelesaikan masalah itu

doing everything in the real world as we've done it before.

dengan melakukannya di dunia nyata seperti yang kami lakukan sebelumnya.

A lot of us, including my kids and myself,

Banyak dari kami, termasuk anak-anak saya dan saya sendiri,

and a third of the world population,

dan sepertiga dari populasi dunia,

escape into digital worlds.

melarikan diri ke dunia digital.

There are three billion gamers out there.

Ada tiga miliar gamer di luar sana.

We "lose" time.

Kita “kehilangan” waktu.

But what if I would tell you ...

Tapi bagaimana jika saya akan memberitahu anda...

that we could use the digital world to cheat time in the real world,

bahwa kita dapat menggunakan dunia digital untuk menyiasati waktu di dunia nyata,

and to make things better and faster with less resources?

untuk membuat segalanya lebih baik dan lebih cepat dengan sedikit sumber daya?

Dia menjelaskan ke saya, “Nah, bagaimana cara kerjanya, Cedrik?”

You would tell me, "Well, how does it work, Cedrik?"

And I would tell you the following.

Dan saya akan memberi tahu Anda.

Now, in the physical world, the laws of physics apply, right?

Sekarang, di dunia fisika, hukum fisika berlaku, bukan?

Saya di industri, jadi apa yang harus kita lakukan?

I'm in industry, so what do we do?

We dig up the Earth, we get stuff out,

Kami menggali Bumi, kami menambang barang-barang,

we ship it around the world,

kami mengirimkannya ke seluruh dunia,

we melt it, we assemble it,

kami melelehkannya, kami merakitnya,

we try if it works, and we try again,

kami mencoba jika berhasil, dan kami mencoba lagi,

and if not, we dig up more stuff.

dan jika tidak, kami menambang lagi.

We basically are having a trial and error sort of approach.

pada dasarnya, kami memiliki pendekatan coba-coba.

Lots of time, lots of resources are being used.

Banyak waktu, banyak sumber daya yang digunakan.

It took us more than a hundred years to build the combustion engine car.

Butuh waktu lebih dari seratus tahun untuk membuat mobil mesin pembakaran.

Now in the digital world, it's a bit different.

Sekarang di dunia digital, ini sedikit berbeda.

We could have a digital playground,

Kita bisa memiliki taman bermain digital,

we can learn things without being bound by the laws of physics.

kita bisa belajar sesuatu tanpa terikat oleh hukum fisika.

We can replicate the complete real world and start experimenting on it.

Kita dapat mereplikasi dunia nyata lengkap dan mulai bereksperimen di atasnya.

And the one thing we can [do],

Dan satu hal yang dapat kita lakukan,

is we will not learn one time faster, not ten times faster.

kita tidak belajar satu kali lebih cepat, tapi sepuluh kali lebih cepat.

We will learn a million times faster, even more.

Kita belajar jutaan kali lebih cepat, bahkan lebih.

Kita hanya dibatasi oleh berapa banyak daya komputasi

We're only limited by how much compute power we throw at a problem.

yang kita berikan pada suatu masalah.

So the thing we have, how do we make it real?

Jadi apa yang kita miliki, bagaimana kita membuatnya nyata?

So how do we cheat time to do more with less?

Jadi bagaimana kita memanipulasi waktu melakukan banyak dengan lebih sedikit?

Kita menggunakan terlalu banyak bahan bakar fosil.

We are using all too much fossil fuels.

Kita tidak menggunakan cukup energi terbarukan,

We're not using enough renewables,

and we all know that batteries are the answer,

dan kita semua tahu bahwa baterai adalah jawabannya,

to be able to help us sort of store and distribute this renewable energy.

untuk dapat membantu kita menyimpan dan mendistribusikan energi terbarukan.

Now the problem with batteries is that there's a lot of investment

Sekarang masalah dengan baterai bahwa ada banyak investasi yang masuk

going into battery manufacturing at the moment.

ke dalam pembuatan baterai saat ini.

Since 2019, 300 billion dollars are being put into batteries,

Sejak 2019, 300 miliar dolar dimasukkan ke dalam baterai,

200 gigafactories are being built,

200 gigafactory sedang dibangun,

because we need to build 10 billion batteries per year in 2030.

karena kita perlu membangun 10 miliar baterai per tahun pada tahun 2030.

Dan hanya untuk memberi Anda gambaran tentang gigafactory,

And just to give you an overview of a gigafactory,

basically, you take two Eiffel Towers, put them next to each other,

Anda mengambil dua Menara Eiffel, meletakkannya berdampingan,

that's the size of the gigafactory which is out there.

itulah ukuran gigafactory yang ada di luar sana.

Menara Eiffel - Saya setengah orang Prancis,

Eiffel Tower -- I’m half French,

so when I want to say something is really big,

ketika saya ingin mengatakan sesuatu yang sangat besar,

I take a couple of Eiffel Towers,

saya mengambil beberapa Menara Eiffel,

so two Eiffel Towers next to each other.

jadi dua Menara Eiffel bersebelahan.

Now imagine 200 of those gigafactories which are being built.

Sekarang bayangkan 200 gigafactory yang sedang dibangun.

They need to build the right batteries,

Mereka perlu membangun baterai yang tepat,

they need to do this in the right way, and they need to recycle them.

mereka perlu melakukan ini dengan cara yang benar,

dan mendaur ulangnya.

How can we apply this technology?

Bagaimana kita bisa menerapkan teknologi ini?

Very simple.

Sangat sederhana.

First thing we will do in this, let's call it an industrial metaverse,

Hal pertama yang akan kita lakukan dalam hal ini, sebut saja metaverse industri,

kami akan membangun baterai yang sempurna.

we will build the perfect battery.

We will experiment with its chemistry, with how it needs to be built,

Kami akan bereksperimen dengan kimianya, dan bagaimana itu dibangun,

and we will solve the problems we have.

dan kami akan memecahkan masalah yang kami miliki.

Satu masalah, saya tidak tahu adakah diantara Anda

One problem is, I don't know if any of you came here in an EV,

yang datang ke sini dengan EV,

you probably didn't like your charging time.

Anda mungkin tidak menyukai waktu pengisian daya.

So I brought a little example for you.

Jadi saya membawa contoh kecil untuk Anda.

So let me share this example.

Izinkan saya membagikan contoh ini.

So this is basically a module, which goes into a pack.

Jadi ini pada dasarnya adalah modul, yang masuk ke dalam satu paket.

It's actually a car battery.

Ini sebenarnya adalah baterai mobil.

If we're capable of cooling this car battery 30 percent faster ...

Jika mampu mendinginkan baterai mobil ini 30 persen lebih cepat...

atau lebih baik,

or better,

you can charge your cars twice as fast.

Anda dapat mengisi daya mobil Anda dua kali lebih cepat.

Jadi kita sebenarnya bisa menghemat waktu dengan sumber daya yang lebih sedikit.

So we could actually save time with less resources.

And all of this simulation can be done not in years,

Dan semua simulasi ini dapat dilakukan tidak dalam bertahun-tahun,

itu dapat dilakukan dalam beberapa minggu,

it can be done in weeks,

without building a single battery.

tanpa membangun satu baterai pun.

So that's the first thing.

Jadi itu hal pertama.

The second thing is, actually building batteries the traditional way

Hal kedua adalah, sebenarnya membangun baterai dengan cara tradisional

uses a lot of energy, lots of water, lots of resources,

menggunakan banyak energi, banyak air, banyak sumber daya,

and produces lots of scrap.

dan menghasilkan banyak skrap.

That’s not good.

Itu tidak baik.

If you go to a traditional --

Jika dilakukan tradisional --

I mean, making batteries is like making a cake.

maksud saya, membuat baterai seperti membuat kue.

I'm sorry for all of the battery experts in the room,

Saya minta maaf untuk semua ahli baterai di ruangan itu,

but it's baking a cake.

tapi itu membuat kue.

What you do is you take a lot of ingredients, you mix them up.

Yang Anda lakukan adalah mengambil banyak bahan, dan mencampurnya.

In the factory, you have somebody listening to the sound --

Di pabrik, ada seseorang yang mendengarkan suara --

"Yep, it's about right."

“Ya, ini hampir benar.”

If it's true, you put it onto aluminum foil, which gets folded,

Jika benar, Anda meletakkannya di aluminium foil, yang dilipat,

which gets put in a casing, dried out.

yang dimasukkan ke dalam casing, dikeringkan.

The problem is that if the person listened to it the wrong way,

Masalahnya adalah jika orang tersebut mendengarkannya dengan cara yang salah,

you can throw away five days, seven days of battery production,

Anda dapat membuang lima hari, tujuh hari produksi baterai,

and this, in a gigafactory, is a really bad thing.

dan ini, di gigafactory, adalah hal yang sangat buruk.

So what do we do? That's my second example.

Jadi apa yang kami lakukan? Itu contoh kedua saya.

We build these gigafactories completely in the metaverse,

Kami membangun gigafactory ini sepenuhnya di metaverse,

in the digital world, first.

di dunia digital, pertama.

And we simulate how we do actually the chemistry,

Dan kami mensimulasikan bagaimana kami melakukan kimia sebenarnya,

bagaimana alirannya, mampukah kami mendapatkan informasinya?

how does it flow, can we get the information?

We don't need to listen to it.

Kami tidak perlu mendengarkannya.

How do we optimize the different steps?

Bagaimana mengoptimalkan langkah yang berbeda?

This is a gigafactory, for example, which is going to be built.

Ini adalah gigafactory, misalnya, yang akan dibangun.

So we build this gigafactory in the metaverse first,

Kami membangun gigafactory ini di metaverse terlebih dahulu,

to make sure that it produces in the right way.

untuk memastikan hasil dengan cara yang benar.

And once we have the real factory,

Dan kami memiliki pabrik yang sebenarnya,

the metaverse factory runs in parallel

pabrik metaverse berjalan secara paralel

and learns faster than the real world to learn from it.

dan belajar lebih cepat dari dunia nyata untuk belajar darinya.

So we dream up a better battery, we make a better battery,

Kami membayangkan dan membuat baterai yang lebih baik,

and then the last one, we have to recycle the battery.

dan yang terakhir, kami harus mendaur ulang baterai.

We have to reuse it.

Kami harus menggunakannya kembali.

So I'm hoping that all of you are collecting your batteries

Jadi saya berharap Anda semua mengumpulkan baterai Anda

to bring them back, in Germany to the supermarket,

untuk membawanya kembali, di Jerman ke supermarket,

for recycling.

untuk didaur ulang.

Kenyataannya, jika Anda memiliki kantong berisi 20 baterai,

The reality is, if you have a bag of 20 batteries,

if it’s lithium-ion, only one will be recycled,

jika itu lithium-ion, hanya satu yang akan didaur ulang,

19 will be thrown away.

19 akan dibuang.

Only five percent of all batteries are actually being recycled at the moment.

Hanya lima persen dari semua baterai yang benar-benar didaur ulang saat ini.

Dan apa yang dapat kami lakukan jika kami memiliki salinan digital

And what we can do if we have a digital twin

on ... designing the battery, building the battery,

merancang baterai, membangun baterai,

kami dapat memiliki salinan digital dari setiap baterai,

is we can have a digital twin of each battery,

saying, "That's me, this is how I've been built,

berkata, “Itu saya, ini adalah bagaimana saya dibuat,

these are my components,

ini adalah komponen saya,

this is how you can repair me,

bagaimana Anda dapat memperbaiki saya,

this is how I can be sort of disassembled,"

ini adalah bagaimana saya bisa dibongkar,”

and you can automate it.

dan Anda dapat mengotomatiskan itu.

So we can actually take 95 percent or plus of the battery

Jadi kita benar-benar dapat mengambil 95 persen atau lebih dari baterai

back into the process.

kembali ke dalam proses.

Sebagai contoh, baterai ini hanya untuk memberi Anda pandangan

Now this battery example is just to give you a view

on how we can design, build and reuse it in a better way.

tentang cara kami merancang, membangun, dan menggunakannya kembali lebih baik.

Masalahnya, saya memberikan pidato itu kepada anak-anak saya,

The problem is, I gave that speech to my kids,

and my kids basically said,

dan anak-anak saya berkata,

"Look, Dad, we're computer scientists, this has been done for the last 40 years.

Ayah, kami ilmuwan komputer, ini telah dilakukan selama 40 tahun terakhir.

What's new about it?"

Apa yang baru tentang itu?”

So I'm like, "What's new is that we are now throwing

Jadi saya seperti, “Apa yang baru adalah bahwa kami sekarang memberikan

a huge amount of cloud computing and AI to it,

sejumlah besar komputasi awan dan AI ke dalamnya,

so every industry can use this capability."

sehingga setiap industri dapat menggunakan kemampuan ini.”

And I'll give you three examples.

Dan saya akan memberi Anda tiga contoh.

First one, air travel.

Pertama, perjalanan udara.

Three to four percent of worldwide CO2.

Tiga hingga empat persen CO2 di seluruh dunia.

We're working with small start-ups

Kami bekerja sama dengan perusahaan rintisan kecil

which are building completely electrical planes,

yang membangun listrik,

completely in the metaverse first, to build them right.

sepenuhnya di metaverse terlebih dahulu, untuk membangunnya dengan benar.

Second one, so we build better travel,

Yang kedua, kami membuat perjalanan yang lebih baik,

we can use it for better food, right?

kita bisa menggunakannya untuk makanan yang lebih baik, kan?

Twenty-five percent of all CO2 is being used in agriculture.

Dua puluh lima persen dari semua CO2 digunakan dalam pertanian.

Jadi ini adalah contoh yang saya bawa untuk Anda.

So this is an example I brought for you.

We can build gigafactories for food.

Kita bisa membangun gigafactory untuk makanan.

This is vertical farms, completely automated.

Ini adalah peternakan vertikal, sepenuhnya otomatis.

Peternakan ini menggunakan 100 persen energi terbarukan,

These farms use 100 percent renewables,

they use 95 percent less water, zero pesticides.

mereka menggunakan 95 persen lebih sedikit air, nol pestisida.

And it tastes, actually, quite good.

Dan rasanya, sebenarnya, cukup enak.

And it's completely automated.

Dan itu sepenuhnya otomatis.

What does that have to do with a digital twin?

Apa hubungannya dengan salinan digital?

We have a twin of each plant,

Kami memiliki salinan setiap tanaman,

which means we can make every day a perfect day for these plants.

yang berarti kami dapat menjadikan setiap hari sempurna untuk tanaman ini.

It's pretty good.

Ini cukup bagus.

Now the last example, it's going to be shocking to you,

Sekarang contoh terakhir, akan mengejutkan Anda,

but you should think about it.

tetapi Anda harus memikirkannya.

You're spending 90 percent of your living time in buildings.

Anda menghabiskan 90 persen waktu hidup Anda di gedung.

Di gedung-gedung yang dirancang dengan buruk,

In buildings which have been badly designed,

badly built and badly run.

dibangun dengan buruk dan dijalankan dengan buruk.

Anda memanaskannya ketika seharusnya tidak dipanaskan,

You heat it when it shouldn't be heated,

Anda mendinginkannya yang seharusnya tidak didinginkan, membiarkan lampu menyala,

you cool it when it shouldn't be cooled, you leave the lights on,

so it's a huge waste of resources.

itu adalah pemborosan sumber daya.

Thirty percent of all energy goes into buildings.

30 persen dari semua energi masuk ke bangunan.

So we can use those tools to design houses better,

Kita dapat menggunakannya untuk merancang rumah lebih baik,

to simulate what needs to be done to build them in a better way,

dan mensimulasikan yang perlu dilakukan untuk membangunnya lebih baik

so they don't have to be changed multiple times,

sehingga mereka tidak perlu diubah berkali-kali,

and to run them.

dan menjalankannya.

Tapi berada di sini di Detroit,

But being here in Detroit,

we can also do it for complete parts of the city,

kami juga bisa melakukannya untuk bagian kota yang lengkap,

which is my last example.

yang merupakan contoh terakhir saya.

I come from Berlin.

Saya berasal dari Berlin.

This is an old industrial part of this town,

Ini adalah bagian industri tua dari kota ini,

which we are going to rebuild completely.

yang akan kita bangun kembali sepenuhnya.

And what we decided is we're going to rebuild it first

Dan apa yang kami putuskan, kami membangunnya kembali terlebih dahulu

in the metaverse.

di metaverse.

Because we want to optimize where the excess heat goes,

Karena kami ingin mengoptimalkan kemana kelebihan panas pergi,

where the excess cooling is going,

kemana pendinginan berlebih,

what happens if the rain falls, how can we keep it?

apa yang terjadi jika hujan turun, bagaimana kami bisa menyimpannya?

What does the biosphere look like, what is the biodiversity,

Seperti apa biosfer itu, apa keanekaragaman hayati,

can we make it wheelchair-accessible?

dapatkah membuatnya dapat diakses dikursi roda?

We optimize it.

Kami mengoptimalkannya.

So once we've built this part of Berlin ...

Jadi setelah kita membangun bagian Berlin ini...

It's going to be really sort of optimized,

Ini akan benar-benar dioptimalkan,

and we will not have made mistakes.

dan kami tidak akan membuat kesalahan.

We're getting platinum LEED certification before this thing is even being built.

Kami mendapatkan sertifikasi LEED platinum sebelum benda ini dibangun.

So why am I sharing this?

Jadi mengapa saya berbagi ini?

Sudah saya katakan sebagai orang Jerman, saya benci terlambat, kan?

I told you as a German, I hate being late, right?

But the reality, a lot of the industries you're working in are late,

Tetapi kenyataannya, banyak industri tempat Anda bekerja terlambat,

are late to do their contribution,

terlambat untuk memberikan kontribusi mereka,

to make sure that we are reaching the Paris Accords.

untuk memastikan bahwa kita mencapai Kesepakatan Paris.

Jadi ada alat yang memungkinkan kita untuk memanipulasi waktu

So there's tools which enable us to cheat time

dan melakukan banyak dengan lebih sedikit

and to do more with less --

we should use those tools.

kita harus menggunakan alat-alat itu.

So my ask of all of you is,

Jadi permintaan saya untuk Anda semua adalah,

mari gunakan alat-alat itu untuk menjadikannya dunia lebih baik

let's use those tools to make it a better world

and have an impact.

dan memiliki dampak.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)