The Beauty of Wildlife — and an Artistic Call to Protect It | Isabella Kirkland | TED

Translator: ryan aziz Reviewer: Made Pramana

This is a painting called "Palisades."

Ini lukisan yang disebut “Palisades.”

It shows what once used to live up along the Hudson River,

Ini menunjukkan apa yang dulunya hidup di sepanjang Sungai Hudson,

north of New York City.

utara Kota New York.

I actually built it to help fund a new park in Guatemala.

Saya sungguh melukisnya untuk membantu mendanai taman baru di Guatemala.

If you and I were to take a walk through that site right now,

Jika Anda dan saya berjalan-jalan melalui situs itu sekarang,

we would see some of these plants and animals,

kita akan melihat beberapa tanaman dan hewan ini,

but a lot of them would be missing.

tetapi banyak dari mereka akan hilang.

And to be honest, we wouldn't notice.

Sejujurnya, kita tidak akan menyadarinya.

Gradual change is really hard to notice over time.

Perubahan bertahap sangat sulit untuk diperhatikan dari waktu ke waktu.

My artistic practice is an investigation into humanity's relationship with nature,

Praktik artistik saya adalah penyelidikan hubungan manusia dengan alam,

both what we have, but also what we've lost.

baik apa yang kita miliki, tetapi juga apa yang telah kita hilangkan.

A painting like this one called "Understory"

Lukisan seperti ini yang disebut “Understory”

begins with a rubric and a database,

dimulai dengan rubrik dan pangkalan data,

not with drawings.

bukan dengan gambar.

The rubric is the rule of the painting.

Rubrik adalah aturan lukisan.

For this one it is these are new species,

Untuk yang ini, ini adalah spesies baru,

and the database is built out of a sampling of plants

dan database dibangun dari sampel tumbuhan

and animals that fit that rubric.

dan hewan yang sesuai dengan rubrik itu.

It took me about four months of research,

Butuh waktu sekitar empat bulan penelitian

probably two or three months of drawing

mungkin dua atau tiga bulan menggambar

and another six months of painting to complete "Understory."

dan enam bulan lagi melukis untuk menyelesaikan “Understory”.

Most of my complicated, complex paintings take roughly a year on average.

Sebagian besar lukisan saya yang paling rumit memakan waktu sekitar satu tahun.

These works are my form of activism.

Karya ini merupakan bentuk aktivisme saya.

When I want to research a bird, I go to a natural history museum,

Ketika saya ingin meneliti seekor burung, saya pergi ke museum sejarah alam,

and this is exactly what I see.

inilah yang saya lihat.

It is a box of specimens, or also called study skins.

Ini adalah sekotak spesimen, atau disebut kulit studi.

This happens to be a bird called paradise parrots.

Ini kebetulan adalah burung beo surga.

They used to live in Australia.

Mereka dulu tinggal di Australia.

They are now extinct.

Mereka sekarang punah.

Specimens have an amazing value.

Spesimen memiliki nilai yang luar biasa.

They are ...

Mereka adalah...

They are two things.

Mereka adalah dua hal.

One, they are a genetic library of traits.

Satu, mereka adalah perpustakaan genetik sifat.

And at the same time, they carry within their feathers

Pada saat yang sama, mereka membawa banyak data lingkungan di dalam bulu

and their skin and their scales

dan kulit dan sisiknya,

a lot of environmental data that we can use.

banyak informasi lingkungan yang dapat kita gunakan.

When I check out the specimen, I do drawings of it,

Ketika saya memeriksa spesimen, saya membuat gambarnya,

I do color studies of it, I do measurements,

saya melakukan studi warna, saya melakukan pengukuran,

I take my own measurements and photographs.

saya mengambil pengukuran dan foto saya sendiri.

And I do all this work because I really want to be able to depict them accurately,

Saya melakukan semua pekerjaan ini karena saya ingin menggambarkannya secara akurat,

and I want them to be remembered correctly

dan saya ingin mereka diingat dengan benar

and as if they are living, not just a dried skin.

seolah-olah mereka hidup, bukan hanya kulit kering.

This painting is called "Canopy,"

Lukisan ini disebut “Canopy”,

and it is an exploration of species that have just been discovered.

itu adalah eksplorasi spesies yang baru saja ditemukan.

Every single living thing you see in it,

Setiap makhluk hidup yang Anda lihat di dalamnya,

every little moss, every insect,

setiap lumut kecil, setiap serangga,

each and every thing is new to Western science.

setiap hal adalah hal baru bagi ilmu pengetahuan Barat.

I say new to Western science because it has certainly not just evolved,

Saya mengatakan baru dalam sains Barat karena tentu saja tidak hanya berevolusi,

and it is not new to the people who live with it.

dan itu bukan hal baru bagi orang-orang yang hidup dengannya.

They probably have their own name for it.

Mereka mungkin punya nama sendiri untuk itu.

But it is new to Western science.

Tapi itu baru bagi sains Barat.

That newness can carry some risk.

Kebaruan itu dapat membawa beberapa risiko.

Ada kolektor yang suka memiliki spesies baru.

There are collectors who love to have a new species.

Saya menyebut lukisan ini “Perdagangan”

I call this painting "Trade"

because it is about black market trade and wildlife.

karena ini tentang perdagangan pasar gelap dan satwa liar.

Each of these things is taken out of nature

Masing-masing dari makhluk ini diambil dari alam

and sold somewhere, either legally or not legally.

dan dijual di suatu tempat, baik secara legal atau illegal.

Both novelty and rarity have this awful way

Baik kebaruan maupun kelangkaan memiliki cara yang mengerikan

of driving prices straight up.

untuk mendorong kenaikan harga.

There are plenty of regulations about the sale of wildlife.

Ada banyak peraturan tentang penjualan satwa liar.

There's lots legal protections in place,

Ada banyak perlindungan hukum di tempat,

but they just are inefficient

tetapi mereka tidak efisien

because there is such a drive for wildlife purchase.

karena ada dorongan untuk pembelian satwa liar.

Imagine all of the wild places there are in the world,

Bayangkan semua tempat liar yang ada di dunia,

the million acres,

jutaan hektar,

all of the markets in the world,

semua pasar di dunia,

all of the dark web.

semua dark web.

There are just never enough boots on the ground to save wildlife.

Tidak pernah cukup operasi pecegahan untuk menyelamatkan satwa liar.

It's a big drain on all of nature.

Ini menguras semua alam.

Humanity has a way of taking what we want and what we need,

Umat manusia memiliki cara mengambil yang kita inginkan dan yang kita butuhkan,

but we have never really learned or gotten good at putting it back.

tetapi kita tidak pernah benar-benar belajar atau pandai mengembalikannya.

We're like kids or toddlers, maybe.

Kita seperti anak-anak atau balita.

This painting called "Back"

Lukisan yang disebut “Kembali” ini

is about our hope that nature is resilient.

adalah tentang harapan kita bahwa alam tangguh.

Everything in this painting falls into one of two categories:

Segala sesuatu dalam lukisan ini jatuh ke dalam salah satu dari dua kategori:

it was either thought extinct

itu dianggap punah

and then re-found by pure luck or very hard work,

kemudian ditemukan kembali oleh keberuntungan murni atau kerja keras,

or it was on the very brink of extinction

atau berada di ambang kepunahan

and was hauled back with some sometimes pretty extensive interventions.

dan diangkut kembali dengan beberapa intervensi yang terkadang cukup luas.

So on the upper right, there's a Mauritius kestrel.

Jadi di kanan atas, ada kestrel Mauritius.

It's a white bird.

Itu burung putih.

It went down to actually four individual birds.

Sebenarnya ia turun ke empat burung individu.

It took an amazing amount of effort

Butuh upaya luar biasa

on the part of a handful of people really

dari segelintir orang

to get it to breed again.

untuk membuatnya berkembang biak lagi.

These were not so lucky.

Ini tidak begitu beruntung.

Everything in this painting is extinct.

Semua yang ada di lukisan ini sudah punah.

Every grass, every egg represents a bird that's extinct.

Setiap rumput, setiap telur mewakili burung yang punah.

Saya tidak bermaksud bahwa mereka punah hanya di sini atau di sana.

I don't mean that they're extinct just here or there.

They're really gone from the world.

Mereka benar-benar pergi dari dunia.

You may be able to tell that I studied the Dutch still life masters.

Anda mungkin bisa mengatakan bahwa saya belajar seni lukisan still life Belanda.

That was very much on purpose.

Itu memang disengaja.

And I did it because some of their paintings

Saya melakukannya karena beberapa lukisan mereka

are between 400 and 500 years old now.

berusia antara 400 dan 500 tahun sekarang.

Mengapa mereka masih di sini?

Why are they still here?

They're really beautiful.

Mereka benar-benar cantik.

That's a great kind of insurance.

Ini adalah jenis asuransi yang bagus.

And they also were made very, very well.

Mereka juga dibuat dengan sangat baik. Hanya saja materialismenya sangat kuat.

Just the materialism is really strong.

So I have borrowed a bunch of their techniques,

Jadi saya telah meminjam banyak teknik mereka,

most of their materials.

sebagian besar materi mereka.

And I marry that with modern science

Saya memasangkannya dengan sains modern

so that I can share with future generations

sehingga saya dapat berbagi dengan generasi mendatang

some of our understanding of what's happening

beberapa pemahaman kita tentang apa yang terjadi

to our biodiversity right now.

pada keanekaragaman hayati kita saat ini.

Like what's struggling, what's thriving, what's doomed.

Seperti apa yang sedang berjuang, apa yang berkembang, apa yang hancur.

The paintings are kind of like an environmental snapshot,

Lukisan-lukisannya seperti foto lingkungan,

a picture in time.

gambar dalam waktu.

Or maybe better, like a message in a bottle.

Atau mungkin lebih baik, seperti pesan dalam botol.

With luck, these paintings can talk to the future.

Dengan keberuntungan, lukisan ini dapat berbicara dengan masa depan.

This is a detail from "Gone."

Ini adalah detail dari “Gone.”

On your left, there's a bird that I showed you as a specimen,

Di sebelah kiri Anda, ada seekor burung yang saya tunjukkan sebagai spesimen,

the paradise parrot from Australia, gone.

burung beo surga dari Australia, hilang.

In the middle is a passenger pigeon, which is extinct,

Di tengah adalah seekor merpati penumpang, yang punah,

despite the fact that there were millions upon millions of them.

terlepas dari kenyataan bahwa dulu ada jutaan merpati penumpang.

They used to darken the skies of this part of America, the Midwest.

Mereka biasa menggelapkan langit bagian Amerika ini, Midwest.

The yellow-headed bird on the right is a Carolina parakeet

Burung berkepala kuning di sebelah kanan adalah parkit Carolina

that used to raucously fill the skies of the southeast of the US.

yang biasa mengisi langit tenggara AS.

This was the first painting I did of extinct species.

Ini adalah lukisan pertama yang saya buat tentang spesies yang punah.

So it's kind of "Gone 1."

Jadi itu semacam “Gone 1".

But I really, really don't want to have to paint "Gone" 2, 3, 4 or 5.

Tapi saya benar-benar, tidak ingin melukis “Gone” 2, 3, 4 atau 5.

When I started college, I thought we were in the middle of an environmental crisis,

Ketika saya mulai kuliah, saya pikir kita berada di tengah krisis lingkungan,

and we were.

dan memang begitu.

Audubon thought we were in the middle of a crisis,

Audubon mengira kita berada di tengah krisis,

an environmental crisis, in the 1840s.

krisis lingkungan, pada tahun 1840-an.

I don't think either he or I could have possibly imagined

Saya tidak berpikir dia atau saya mungkin bisa membayangkan

the amount of cumulative destruction of nature

jumlah kerusakan kumulatif alam

we would see within our lifetime,

yang akan kita lihat dalam hidup kita,

within each of our lifetimes.

dalam setiap kehidupan kita.

The depth of our disruption of nature is so extensive now

Kedalaman gangguan alam kita begitu luas sekarang

and so global,

dan begitu global,

that we are, of course, affecting the systems

sehingga kita, tentu saja, memengaruhi sistem

that govern the water, the weather, the soil,

yang mengatur air, cuaca, tanah,

the oceans, the climate, all of them.

lautan, iklim, semuanya.

These are the very systems that we rely on for our survival

Ini adalah sistem yang kita andalkan untuk kelangsungan hidup kita

and that nature relies on for its survival.

dan alam bergantung pada kelangsungan hidupnya.

I think of my paintings as alarm clocks in a way.

Saya menganggap lukisan saya sebagai jam alarm.

They are reminders of what's at stake.

Mereka adalah pengingat akan apa yang dipertaruhkan.

The only real problem is we keep pushing the snooze button.

Satu-satunya masalah nyata adalah kita terus menekan tombol tunda.

I plan to keep documenting, in paint,

Saya berencana untuk terus mendokumentasikan dalam lukisan,

biodiversity that's at risk,

keanekaragaman hayati yang berisiko,

making a record of it

membuat catatannya

and advocating for biodiversity as I can.

dan menganjurkan keanekaragaman hayati sebanyak yang saya bisa.

But what's probably more important is what is the next message

Tapi apa yang mungkin lebih penting adalah apa pesan berikutnya

that gets carried through these paintings into the future?

yang dibawa melalui lukisan-lukisan ini ke masa depan?

It's humanity collectively that will decide that message.

Kemanusiaan secara kolektif yang akan menentukan pesan itu.

I've thought it could be:

Saya pikir itu bisa jadi:

well, too bad, these are the ghosts,

yah, sayang sekali, ini adalah hantu,

these are what we lost.

ini adalah apa yang kita kehilangan.

But it would be much better if that message was,

Tetapi akan jauh lebih baik jika pesan itu,

this was the moment we started to take action

ini adalah saat kita mulai mengambil tindakan

where we really tried to save life on this planet,

di mana kami benar-benar mencoba menyelamatkan kehidupan di planet ini,

including our own.

termasuk kehidupan kita sendiri.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.