The Tree-Growing Movement Restoring Africa’s Vital Landscapes | Wanjira Mathai | TED

Translator: Intan Andini Reviewer: Qomariah Najmi

I would love to introduce you to three remarkable women I know.

Saya ingin kenalkan Anda pada tiga wanita luar biasa yang saya kenal.

Meet Jane Maigua, Charity Wangui and Loise Maina.

Jane Maigua, Charity Wangui, dan Loise Maina.

Now, these three women are restoration champions.

Ketiga perempuan ini adalah pejuang restorasi.

They started a company six years ago in my hometown of Nairobi,

Mereka memulai perusahaan enam tahun lalu di kampung halaman saya di Nairobi,

purchasing macadamia nuts from farmers,

membeli kacang macadamia dari petani,

processing them and selling them around the world.

memprosesnya, dan menjualnya ke seluruh dunia.

Today, Exotic EPZ is in partnership with 9,000 farmers across the country.

Saat ini, Exotic EPZ bermitra dengan 9.000 petani di seluruh negeri.

Imagine for a minute the tree-growing movement

Bayangkan sejenak, gerakan menanam pohon

these women could catalyze across Kenya.

para wanita ini bisa mengkatalisasinya di seluruh Kenya.

Now here's another group of women that I absolutely adore.

Inilah kelompok wanita lain yang sangat saya kagumi.

These are the women of Maragua.

Mereka adalah para wanita Maragua.

These women are discovering the wonders of bamboo.

Para wanita ini menemukan keajaiban bambu.

They are planting bamboo and sharing across their communities.

Mereka menanam bambu dan membaginya ke komunitas mereka.

They're using bamboo for entrepreneurship.

Mereka memanfaatkan bambu untuk berwirausaha.

They're using bamboo for restoration, and they're using it for firewood.

Mereka menggunakan bambu untuk restorasi dan memakainya untuk kayu bakar.

Now these restoration champions have something in common.

Para pejuang restorasi ini memiliki kesamaan.

They are using nature to reduce poverty,

Mereka menggunakan alam untuk mengurangi kemiskinan,

accelerate the re-greening of Africa

mempercepat penghijauan kembali Afrika,

and secure livelihoods.

dan mengamankan penghidupan.

Now, this is part of the AFR100 Movement

Sekarang, ini bagian dari Gerakan AFR100,

an Africa-wide initiative to restore 100 million hectares of land

sebuah inisiatif di seluruh Afrika untuk merestorasi 100 juta hektar lahan

by 2030.

pada 2030.

All on a continent where we know 60 percent of soils are degraded.

Semuanya di benua yang kita tahu 60% tanahnya terdegradasi.

And this is only the beginning

Dan ini hanyalah permulaan,

because the restoration potential in Africa

karena potensi restorasi di Afrika

is 750 million hectares,

adalah 750 juta hektar,

equal to the size landmass of Australia.

setara dengan luas daratan Australia.

And this on a continent where 60 percent of the land is degraded.

Dan ini terjadi di benua yang 60% lahannya terdegradasi.

Now, why is this important?

Sekarang, mengapa ini penting?

This is because restoration breaks the cycle of degradation.

Ini karena restorasi memutus siklus degradasi.

It is at once about climate mitigation

Hal ini sekaligus tentang mitigasi iklim

and cushioning communities against the worst impacts of climate change.

dan melindungi masyarakat dari pengaruh terburuk perubahan iklim.

My organization, the World Resources Institute,

Organisasi saya, World Resources Institute,

is working with AFR100 very closely.

bekerja sama erat dengan AFR100.

We are helping them to raise resources needed for restoration,

Kami bantu mereka meningkatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk restorasi,

to accelerate the establishment of sound policies

untuk mempercepat penetapan kebijakan yang tepat

so that restoration is incentivized.

agar restorasi mendapat insentif.

And also establishing platforms like this one,

Dan juga membangun platform seperti ini,

so restoration champions have the platforms and there’s training

agar para pejuang restorasi memiliki platform tersebut dan ada pelatihan

that they need to accelerate restoration.

yang mereka perlukan untuk mempercepat restorasi.

Now without these local leaders,

Kini, tanpa para pemimpin lokal,

local wisdom, local knowledge

kearifan lokal, pengetahuan lokal,

and the passion that drives restoration champions,

dan semangat yang mendorong para pejuang restorasi,

scaling restoration on the African continent

upaya restorasi skala besar di benua Afrika

would virtually be impossible.

tidak akan mungkin dilakukan.

Now, my name is Wanjira Mathai, and I have a personal connection to trees.

Nama saya Wanjira Mathai, dan saya punya ikatan pribadi dengan pepohonan.

When we were growing up, my brothers and I,

Saat tumbuh dewasa, saya dan saudara-saudara saya,

our mother, Wangari Mathai,

ibu kami, Wangari Mathai,

who founded the Green Belt Movement

yang mendirikan Gerakan Sabuk Hijau

and won the 2004 Nobel Peace Prize for this work --

dan memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2004 atas kerja ini --

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

She spent hours

Berjam-jam beliau

sharing just how beautiful Kenya was when she was growing up.

berbagi betapa indahnya Kenya saat beliau tumbuh dewasa.

The river’s, crystal clear.

Sungainya sejernih kristal.

The hillsides and valleys, covered in forests.

Lereng bukit dan lembah, tertutup hutan.

The plains were teeming with wildlife and the soils, she would say,

Datarannya penuh dengan satwa liar dan tanahnya, kata beliau

produced the most delicious sweet potatoes and vegetables.

menghasilkan ubi dan sayuran paling lezat.

Hunger was virtually unknown.

Kelaparan tidak pernah ditemui.

By the 1970s, a lot had changed.

Pada 1970-an, banyak hal telah berubah.

Landscapes were already degraded, rivers were silted with precious topsoil.

Bentang alam terdegradasi, sungai-sungai tertimbun lumpur dan lapisan tanah atas.

The plains were already losing their wildlife,

Dataran itu kehilangan satwa liarnya,

and the soils were largely degraded.

dan sebagian besar tanahnya terdegradasi.

Now, half a century on,

Kini, setengah abad berlalu,

and the process of degradation has only accelerated.

dan proses degradasi berjalan makin cepat.

And not only in Kenya.

Dan tidak hanya di Kenya.

27 of the 40 most climate-vulnerable countries in the world

27 dari 40 negara paling rentan terhadap perubahan iklim di dunia

are found on the African continent.

ditemukan di benua Afrika.

And hunger and drought,

Kelaparan dan kekeringan,

for those farmers, 60 percent of them who live on the African continent,

bagi para petani, yang 60% di antaranya tinggal di benua Afrika,

is an everyday occurrence.

adalah kejadian sehari-hari.

But why is this important?

Tapi mengapa ini penting?

Why is this important?

Mengapa ini penting?

Because restoration reverses and breaks the cycle of degradation.

Karena restorasi membalikkan dan memutus siklus degradasi.

And there is hope.

Dan ada harapan.

Because here is an example,

Karena ini contohnya,

the Green Belt Movement.

Gerakan Sabuk Hijau.

The Green Belt Movement is an example of a restoration champion in Kenya.

Gerakan Sabuk Hijau adalah contoh pelopor restorasi di Kenya.

50 million trees planted by a network of 5,000 women today.

50 juta pohon ditanam oleh jaringan 5.000 perempuan saat ini.

And they do this by organizing themselves into groups,

Mereka mengorganisir diri ke dalam kelompok-kelompok,

generating tree nurseries, collecting seeds themselves that they sow,

membuat pembibitan pohon, mengumpulkan sendiri benih yang mereka tabur,

generate seedlings and plant on public land and private land.

menghasilkan bibit dan menanam di lahan publik dan lahan pribadi.

This is the genius of restoration champions.

Inilah kejeniusan para pejuang restorasi.

Now, I have seen this work firsthand in a forest not too far from where I live,

Kini, pekerjaan ini saya lihat langsung di hutan yang tidak jauh dari rumah saya,

the Aberdare Forest.

Hutan Aberdare.

This is one of my favorite forests.

Ini adalah salah satu hutan favorit saya.

A few years ago it was degraded,

Beberapa tahun lalu kawasan ini terdegradasi,

but thanks to the pioneering work of the Green Belt Movement

namun berkat kerja rintisan Gerakan Sabuk Hijau

and many others like them,

dan banyak gerakan lain yang serupa,

this forest has largely been restored.

sebagian besar hutan ini telah dipulihkan.

And I love spending time in this forest

Saya senang menghabiskan waktu di hutan ini

because as far as the eye can see are trees.

karena sejauh mata memandang hanya ada pepohonan.

You could almost see them drawing out carbon dioxide and pumping out oxygen,

Anda hampir bisa lihat mereka mengeluarkan karbon dioksida dan memompa oksigen,

holding on to precious topsoil.

menahan lapisan tanah atas yang berharga.

And the crystal clear waterfalls

Dan air terjun-air terjun jernih

that supply the rivers of Nairobi,

yang mengaliri sungai Nairobi,

the city where I live.

kota tempat saya tinggal.

AFR100 will take practices like these across the African continent

AFR100 akan terapkan praktik seperti ini di seluruh benua Afrika

and replicate them

dan mereplikasinya

not merely to halt deforestation,

bukan hanya untuk menghentikan deforestasi,

but to reverse it.

namun juga membalikkannya.

Because that's what is needed.

Karena itulah yang dibutuhkan.

Now, it's not uncommon for people to say

Sekarang, tidak jarang orang berkata

that initiatives like those supported by AFR100

bahwa inisiatif seperti yang didukung AFR100

are too small or too risky for meaningful investments.

terlalu kecil atau terlalu berisiko untuk investasi yang berarti.

But our work at AFR100 shows

Namun upaya kami di AFR100 menunjukkan

that not only are these initiatives economical and transformative,

bahwa inisiatif ini tidak hanya ekonomis dan transformatif,

they make financial sense.

mereka masuk akal secara finansial.

Our research also shows that initiatives like these

Penelitian kami juga menunjukkan inisiatif seperti ini

that are locally led and managed

yang dipimpin dan dikelola secara lokal

are 20 times more likely to deliver long-term success.

20 kali lebih mungkin mencapai kesuksesan jangka panjang.

And they are also more likely to deliver economic and environmental benefits.

Dan mereka juga lebih mungkin memberi manfaat ekonomi dan lingkungan.

So if we invest in initiatives like Tilaa in Ghana,

Jadi jika kita berinvestasi pada inisiatif seperti Tilaa di Ghana,

AFR100,

AFR100,

the Green Belt movement,

Gerakan Sabuk Hijau,

GreenPort in Kenya and ARCOS in Rwanda,

GreenPort di Kenya, dan ARCOS di Rwanda,

they will in turn invest in thousands and thousands of restoration champions

mereka pada gilirannya akan berinvestasi pada ribuan pejuang restorasi

who will restore their landscapes

yang akan memulihkan lanskap mereka

and restore their livelihoods.

dan memulihkan mata pencaharian mereka.

Now, this is exactly the sort of inclusive transformation we need to see

Transformasi inklusif inilah yang perlu kita lihat

across the African continent.

di seluruh benua Afrika.

Now all my life,

Kini sepanjang hidup saya,

I was made acutely aware

saya menjadi sangat sadar

of just how precious green vegetation truly is.

betapa berharganya tumbuh-tumbuhan hijau.

Nature is the source of everything good

Alam adalah sumber segala hal baik

my mother would tell me all the time.

yang selalu diceritakan ibu saya pada saya.

You see, this vision we have to re-green the African continent,

Anda lihat, visi kami adalah menghijaukan kembali benua Afrika,

it's not only possible,

hal ini tidak hanya mungkin,

it is vital.

namun juga sangat penting.

It is our life support system.

Ini adalah sistem pendukung kehidupan kita.

Now, many of us here despair that we are the generation

Saat ini, kebanyakan kita di sini putus asa karena kitalah generasi

that is destroying the planet.

yang menghancurkan planet ini.

But we don't have to be.

Tapi kita tidak harus seperti itu.

We can be the restoration generation.

Kita bisa menjadi generasi restorasi.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)