A Climate Solution? The Wisdom Passed Down Through Generations | Louise Mabulo | TED

Translator: Larasati Laras Reviewer: Elyonai Krist

When I was a little girl, my parents would take me outside

Saat aku masih kecil, orang tuaku sering mengajakku keluar rumah

and show me all the incredible ways

dan menunjukkan berbagai cara hebat mereka

that they would take care of our land to produce good food.

dalam mengolah tanah kami untuk menghasilkan panen yang bagus.

And I would begrudgingly follow them out

Dengan rasa malas, aku ikuti

and listen to the stories that they had to say.

dan kudengarkan semua cerita mereka.

And their pieces of advice would range from totally rational and practical

Nasihat mereka beragam, mulai dari yang masuk akal

to absolutely bizarre.

hingga yang benar-benar aneh.

For example, my grandfather would say,

Misalnya, kakekku pernah berkata,

"Hey Louise, if you want to plant good root crops this season,

“Louise, jika kamu ingin panen umbi-umbianmu bagus musim ini,

what you should do is plant some rocks underneath your sweet potatoes."

letakkanlah beberapa batu di bawah tanaman ubi jalarmu.”

And I would look at him and be like,

Aku akan menatapnya dan berkata,

“OK, Grandpa, sure. I totally believe you.”

“Ya, ya. Aku sangat percaya padamu, Kek.”

And my grandmother would say,

Sementara itu, nenekku pernah berkata,

"OK, to have the best harvest of fruits from the fruit-bearing trees this season,

“Untuk mendapatkan panen buah terbaik musim ini,

you want to be able to plant according to lunar cycles.

sesuaikan waktu tanammu berdasarkan fase bulan.

You want to plan towards the full moon and never towards a new moon."

Tanam pohonmu menjelang bulan purnama, jangan menanam menjelang bulan baru.”

And I would look at her and say, "What?"

Aku pun menatapnya dan bergumam, “Hah?”

And my dad, most bizarrely of all,

Yang paling aneh, ayahku pernah berkata,

would say, "If you want to sift rice or cocoa nibs to get rid of all the dust,

“Jika kamu ingin menampi beras atau biji kakao agar benar-benar bersih,

the best thing that you can do is to whistle a certain tone

kamu harus menyiulkan nada tertentu

to harness the wind."

untuk mengendalikan angin.”

And I'd be like, "Dad, like airbending?"

“Seperti pengendali udara, Yah?” tanyaku.

(Laughter)

(Tertawa)

"OK, sure."

“Oke, baiklah.”

So as I grew up, I would ask them,

Menginjak dewasa, aku mulai bertanya

"Why? Why do we do all these weird, strange things," right?

“Mengapa? Mengapa kita mempraktikkan hal-hal aneh dan janggal itu?”

And my relatives and my family would come up to me and be like,

Kerabat dan keluargaku pun menjawab,

"Louise, here's the thing.

“Begini, Louise.

Your grandparents are kind of crazy. So this is just traditions.

Kakek-nenekmu memang agak nyentrik. Semua ini hanya tradisi.

You don't have to think about it. It's fine."

Jangan terlalu diambil pusing.”

But my work has put me at the frontlines of the climate crisis,

Namun, pekerjaanku membuatku berada di garda terdepan krisis iklim,

working with communities and farmers to build resilient agroforests

bekerja dengan masyarakat dan petani untuk membangun wanatani tangguh

that really react best

yang mampu bertahan menghadapi

to the intense super typhoons that we experience.

badai besar nan dahsyat yang kami alami.

I established an initiative called the Cacao Project,

Aku membuat sebuah proyek yang diberi nama Cacao Project,

which works to build these resilient agroforests

yang bertujuan untuk membangun wanatani yang tangguh

and work closely with farmers

dan menjalin kerja sama dengan petani

to understand how we could best steward our ecosystems and landscapes.

untuk memahami cara terbaik dalam mengelola ekosistem dan lanskap.

And over the years, I've been able to really do my best dream job,

Beberapa tahun ini, aku mengerjakan pekerjaan impianku,

which is make chocolates for restoration.

yaitu membuat cokelat sekaligus memulihkan lingkungan

And I have the best job, I know.

Aku tahu, pekerjaanku keren.

I get to eat chocolates, talk to farmers,

Makan cokelat, ngobrol dengan petani,

live on the land and have such a good life.

tinggal di pertanian, pokoknya hidup enak.

And we look at the ways

Dan, kita dapat mempelajari

that we can marry practical, traditional knowledge techniques

cara untuk mengawinkan teknik-teknik tradisional yang praktis

with modern science and know-how,

dengan ilmu dan keterampilan modern,

so that we could really put a spotlight

sehingga kita benar-benar dapat menemukan

on those simple, practical solutions that react effectively to climate change.

solusi-solusi sederhana yang efektif untuk menghadapi perubahan iklim.

Now over the years I’ve trained with farmers,

Selama bertahun-tahun, aku belajar bersama para petani,

and we make sure that learning is a two-way street

dan kami memastikan bahwa belajar itu adalah komunikasi dua arah

where we listen to the stories that they have to say,

kami tidak hanya mendengarkan cerita-cerita mereka,

but also be able to teach them regeneration.

tetapi juga mengajarkan regenerasi kepada mereka.

So very simple concepts,

Mulai dari konsep sederhana

like putting more carbon back in the soil than we take from it,

seperti mengembalikan lebih banyak karbon ke tanah,

or maybe planting the crops that are suited to our ecosystems

atau mungkin menanam tanaman yang sesuai dengan ekosistem

and our landscapes.

dan lanskap kita.

And even propagating the life

Bahkan mendukung keberlangsungan kehidupan

that strengthens our forests and our trees.

yang memperkuat hutan-hutan dan pohon-pohon kita.

And as I was talking to these farmers,

Saat aku berbicara dengan para petani,

these crazy stories started resurfacing,

Cerita tentang praktik-praktik aneh mulai bermunculan,

and I said, "OK, hang on, hang on. Maybe they're on to something here."

dan aku berpikir, “Sebentar, sebentar. Mungkin saja praktik mereka tepat guna.”

So together with our farmers, we started kind of trying it out.

Jadi, bersama para petani, kami mulai mencoba berbagai hal aneh.

OK, let's plant some rocks here and see what happens.

Oke, mari tanam beberapa batu di bawahnya dan lihat apa yang terjadi.

OK, let's plant according to the lunar cycles.

Coba kita tanam pohon berdasarkan fase bulan.

And for some reason, every single time that we would do that,

Entah mengapa, setiap kali dipraktikkan,

it would work.

cara aneh itu berhasil.

When we plant rocks under sweet potatoes,

Meletakkan batu di bawah tanaman ubi jalar

they were better, sweeter, just more delicious.

membuat ubi lebih bagus, pokoknya lebih lezat

Every time we planted according to lunar cycles,

Menanam pohon sesuai dengan fase bulan,

we'd have delicious harvests.

menghasilkan panen yang lezat.

And I thought, maybe, what if all of these weird stories

Aku pun mulai berpikir, mungkin semua praktik-praktik aneh itu

are just kind of decades of peer review

adalah praktik hasil kerja sama selama puluhan tahun

that has passed down from grandmother to grandson,

yang telah diwariskan dari nenek ke cucunya,

from father to daughter,

dari ayah ke anaknya,

in the ways that they best knew how?

dengan cara yang paling mereka pahami.

And maybe Grandma wasn't so crazy after all.

Dan mungkin nenek tidak hanya asal bicara.

So I quickly learned that lunar cycles

Aku segera menyadari bahwa fase bulan

were actually tied to insect flight activity and reproduction

sebenarnya terkait dengan aktivitas terbang dan reproduksi serangga,

that made better pollinators, so more fruits.

membuatnya jadi penyerbuk yang lebih baik, panen buah jadi lebih banyak.

It was tied to irrigation and water patterns.

Fase bulan terkait dengan pengairan dan pola aliran air.

And I thought, wow, that is so cool.

Aku pun berpikir, wow, keren sekali.

So my grandmother had a point. I digress.

Yang dikatakan nenekku benar. Maaf, aku menyimpang dari topik.

It turns out planting rocks under root crops,

Ternyata meletakkan batu di bawah tanaman umbi-umbian,

it meant that you were just actually making better drainage,

berarti membuat aliran air yang lebih baik,

but also it was creating this inviting ecosystem

sekaligus menciptakan ekosistem yang mengundang

for worms and little creatures to live under.

cacing dan makhluk kecil lainnya untuk hidup di bawahnya.

And they were just natural fertilizers.

Dan mereka menjadi pupuk alami.

So, awesome, Granddad was right.

Jadi, benar-benar hebat, kakek tidak mengada-ada.

And whistling for wind,

Dan, tentang siulan pengendali angin,

well ...

yah...

I wish I could give you a scientific explanation.

Aku berharap ada penjelasan ilmiahnya

I have no idea how that works, but every time I ask my dad,

Aku tidak dapat menjelaskannya, tetapi setiap kali aku berkata,

“Can you bring me out to a field and whistle?”

“Ayo pergi ke lapangan dan bersiul?”

a light breeze would always seem to blow.

Angin sepoi-sepoi selalu bertiup saat aku bersiul.

And it was magic. I was like, what is this sorcery?

Bagaikan sihir. Aku selalu berpikir, "Sihir macam apa ini?"

So what if all of these invisible pieces of knowledge

Bagaimana jika semua pengetahuan yang tak terlihat ini

are actually keys to how we can best curate

sebenarnya kunci untuk menemukan cara mengkurasi pengelolaan lanskap kita

our stewardship to our landscapes,

dengan sebaik-baiknya,

how we could best create resilience in our ecosystems and forests

menemukan cara menciptakan ketahanan ekosistem dan hutan kita

to react better to climate change.

cara mengatasi perubahan iklim dengan baik.

And all of this knowledge exists

Dan semua pengetahuan dapat kita temukan

in countries and communities, and traditions and stories

di berbagai negara dan komunitas, serta tradisi dan dongeng

within our families.

yang ada di keluarga kita.

And as a young person who works in the environmental field,

Dan sebagai seorang pemuda yang bergerak di bidang lingkungan,

I think it is so cool to have that kind of responsibility

kupikir sangatlah keren memiliki tanggung jawab

to carry this knowledge on to the next generation,

untuk mewariskan pengetahuan ke generasi berikutnya,

to transfer this information over into our modern age

mentransfer informasi ke zaman modern,

and be able to articulate why they work.

dan mampu menjelaskan cara kerjanya.

Because maybe the solutions to our climate crisis,

Karena mungkin solusi untuk krisis iklim kita,

maybe the next big fix-all,

solusi yang bisa memperbaiki segalanya

isn't just this one big, amazing, sparkling solution.

bukanlah satu solusi besar yang terlihat luar biasa menakjubkan.

Maybe it exists in the soils under our feet.

Mungkin solusi itu ada di tanah yang kita pijak.

Maybe it’s in the wind that blows in the air

Mungkin solusi itu ada di angin yang berembus

or the sunlight that beats down on us.

atau di sinar matahari yang menyinari kita.

Or maybe it exists in the crazy, wild stories of our grandmothers.

Bahkan mungkin solusi itu ada dalam dongeng turun temurun yang tak masuk akal.

And it is such an honor to think that maybe these amazing solutions

Merupakan suatu kehormatan untuk berpikir bahwa mungkin solusi-solusi luar biasa itu

are actually an opportunity for us to build something

adalah peluang bagi kita untuk menciptakan sesuatu

that embodies the wisdom of our communities, of our families

yang mencerminkan kebijaksanaan komunitas, keluarga,

and of our landscapes over years and generations.

dan lanskap kita selama bertahun-tahun dan dari generasi ke generasi.

And as a young person carrying that on,

Dan sebagai pemuda yang meneruskan pengetahuan itu,

I think, wow, we have some exciting magic in our planet to offer,

kupikir, wow, ada berbagai sihir menarik yang dapat dipelajari di planet kita,

and hopefully we can harness that power

semoga kita bisa manfaatkan semua kemampuan,

and all this sorcery and secret bits of knowledge

semua sihir, dan pengetahuan rahasia itu

to do something really great with it in different parts of the world

untuk menciptakan berbagai hal hebat di berbagai belahan dunia

that curate our stewardship to our planet.

guna menjaga dan merawat bumi kita dengan baik.

With that, thank you.

Terima kasih banyak, semuanya.

(Applause)

(Tepuk tangan)