4 Ways to Have Healthy Conversations About Race | Afrika Afeni Mills | TED

Translator: Agus Ari Wibawa Reviewer: Ezy Wiranda

My name is Afrika Afeni.

Nama saya Afrika Afeni.

Afrika, spelled with a K, and Afeni, after Afeni Shakur,

Afrika, dengan huruf K, dan Afeni, diambil dari Afeni Shakur,

a member of the Black Panther Party and mother of Tupac Shakur.

anggota Partai Black Panther dan ibu dari Tupac Shakur.

As you might imagine, I grew up talking about race with my family.

Seperti yang Anda bayangkan, saya tumbuh dengan membicarakan ras di keluarga saya.

My father built bookshelves

Ayah saya membuat rak buku

in the living room of our Brooklyn apartment,

di ruang tamu di apartemen kami di Brooklyn,

and my parents filled those shelves with the books of Black authors

dan orang tua saya mengisi rak itu dengan buku-buku karya penulis berkulit hitam

whose words we were unfortunately unlikely to encounter outside of our home.

yang sayangnya tidak mungkin kami temui di luar rumah.

I have Alex Haley's autograph.

Saya punya tanda tangan Alex Haley.

Alex Haley, writer of "Roots,"

Alex Haley, penulis buku “Roots,”

and transcriber of "The Autobiography of Malcolm X."

dan pentranskripsi “Autobiografi Malcolm X.”

Seperti yang bisa Anda lihat di foto,

As you can see in the picture,

Alex Haley referred to me as his “little sister.”

Alex Haley memanggil saya dengan sebutan “adik perempuannya.”

Talking and reading with my family about race was commonplace,

Berbicara dan membaca dengan keluarga saya tentang ras adalah hal yang lumrah,

and many of the children in my community

dan banyak anak-anak di komunitas saya

and students in my schools look just like me.

dan siswa-siswi di sekolah saya terlihat seperti saya.

Even though my parents taught me as much as they could about race,

Meskipun orang tua saya mengajarkan banyak hal tentang ras,

I had not experienced having these conversations

saya tidak memiliki pengalaman berbincang

with people who were racially different from me.

dengan orang yang berbeda ras dengan saya.

When I went away to a predominantly white college,

Ketika saya kuliah di universitas yang didominasi orang kulit putih,

I was not prepared for the emotions that I experienced

saya tidak siap dengan emosi yang saya rasakan

when having these conversations.

ketika berbincang mengenai hal ini.

For example, when another student asked,

Contohnya, saat siswa lain bertanya,

"Why do you need a Black History Month

“Mengapa Anda butuh Bulan Sejarah Hitam

and why isn't there a White History Month,"

dan mengapa tidak ada Bulan Sejarah Putih,”

I found myself feeling very frustrated.

Saya merasa sangat frustrasi.

Learning to have conversations with people about race

Belajar berbincang dengan orang lain mengenai ras

across racial difference

dalam perbedaan rasial

has been a part of my own deepening learning journey.

telah menjadi bagian dari perjalanan memperdalam pembelajaran saya.

Though it can be hard, let me encourage you.

Meskipun berat, biarkan saya menyemangati Anda.

Having conversations about race is just another hard thing we can learn to do.

Berbincang mengenai ras adalah hal sulit yang bisa kita pelajari untuk dilakukan,

Saya mengetahui ini karena saya adalah seorang pengajar.

I know this because I'm an educator.

I have been for over 20 years.

Saya sudah melakukannya selama lebih dari 20 tahun.

I have supported teachers and students around the country

Saya telah membantu guru-guru dan siswa-siswi di seluruh negeri

to teach and learn in ways that honor the dignity and worth of all people.

untuk mengajar dan belajar tentang

menghormati martabat dan nilai semua orang.

In this work, it is clear that having conversations about race,

Di pekerjaan ini, sangat jelas bahwa berbincang mengenai ras,

khususnya dengan siswa-siswi kami,

particularly with our students,

is not a luxury but a necessity.

bukanlah sebuah kemewahan, tetapi sebuah keharusan.

Tidak ada tempat yang lebih baik untuk memulai perbincangan ini

And there's no better place to begin having these conversations

than with our students.

selain dengan siswa-siswi kami.

It's not that adults can't learn to have healthy conversations about race,

Bukannya orang dewasa tidak bisa melakukan perbincangan yang sehat tentang ras,

but the minds of children are more malleable.

tetapi pikiran anak-anak itu lebih mudah dididik.

Itulah mengapa lebih mudah belajar melakukan hal yang menantang

This is why it's easier to learn to do challenging things

like play an instrument, ride a bike, play a sport

seperti memainkan alat musik, mengendarai sepeda, berolahraga,

or to become fluent in a new language when we're young.

atau menjadi fasih menggunakan bahasa baru ketika kita masih muda.

If we teach children to be comfortable talking about race from the beginning,

Jika kita mengajari anak-anak untuk merasa nyaman berbicara tentang ras sejak dini,

they will likely have fewer falls and missteps, less baggage,

mereka mungkin akan lebih sedikit gagal dan salah langkah, lebih sedikit beban,

less to unlearn, and biased ideas will be less likely to take hold.

lebih sedikit yang perlu dihapus, dan bias cenderung tidak akan berpengaruh.

We can then imagine a future where we can have productive dialogue

Kita bisa membayangkan masa depan di saat kita bisa memiliki dialog produktif

and discussions across our differences.

dan berdiskusi tanpa melihat perbedaan kita.

Today, I'm going to share with you four steps you can take

Hari ini, saya akan membagikan empat langkah yang bisa Anda ambil

to do challenging things,

untuk melakukan hal menantang,

particularly having conversations about race:

khususnya berbincang mengenai ras:

identify your challenge;

kenali tantangan Anda;

find your support network; prepare; and begin.

cari jaringan yang mendukung Anda; bersiaplah; dan mulai.

Di pekerjaan saya bersama para pengajar dari seluruh negeri,

In my work with educators around the country,

when we explore what's challenging

saat kami menelusuri tantangan

about having conversations with students about race,

dalam berbincang dengan siswa-siswi mengenai ras,

they often say things like,

mereka sering mengatakan,

"I don't have the resources to have these conversations."

“Saya tidak punya sumber daya untuk berbincang tentang hal ini.”

In fact, in EdWeek Research Center's 2020 special report,

Faktanya, dalam laporan spesial Pusat Penelitian Edweek tahun 2020,

"Big Ideas for Confronting Racism in Education,"

“Gagasan Utama Untuk Menghadapi Rasisme di Pendidikan,”

though 81 percent of the more than 800 educators surveyed

meskipun 81 persen dari 800 lebih tenaga pengajar yang disurvei

identified as anti-racist educators,

dikenal sebagai tenaga pengajar anti-rasisme,

only 14 percent of them said that they had both the training and the resources

hanya 14 persen dari mereka bilang bahwa

mereka mendapat pelatihan dan punya sumber daya

to have these conversations with students.

untuk berbincang mengenai hal ini dengan siswa-siswi.

Though this statistic holds true,

Meskipun statistik ini benar,

there are several organizations that provide free instructional resources

ada beberapa organisasi yang menyediakan bahan ajar gratis

that support lessons and dialogue with students about race.

yang dapat mendukung pembelajaran dan dialog dengan siswa-siswi mengenai ras.

So access to instructional resources isn't the true challenge.

Jadi, akses ke bahan ajar bukanlah tantangan yang sebenarnya.

If we're honest with ourselves,

Jika kita jujur pada diri kita sendiri,

it's easier to identify external factors as challenges

akan lebih mudah untuk mengenali faktor eksternal sebagai tantangan

than it is for us to accept responsibility

daripada menerima tanggung jawab

to influence what is within our locus of control.

untuk memengaruhi apa yang ada dalam kendali kita.

Ketika saya membahas lebih dalam dengan para pengajar,

When I go deeper with educators,

they share that the underlying challenge is actually fear.

mereka mengatakan bahwa hal yang mendasari tantangan itu adalah rasa takut.

They're afraid of saying the wrong thing

Mereka takut mengatakah hal yang salah

or doing harm when talking with students about race.

atau menyakiti ketika berbicara dengan siswa-siswi mengenai ras.

This is understandable, especially considering the history

Hal ini dapat dimengerti, terutama mengingat sejarah

and current manifestations

dan perwujudan saat ini

of substantial racial harm in this country.

dari kerugian rasial yang substansial di negara ini.

But when we identify the true challenge,

Namun, ketika kita mengenali tantangan yang sebenarnya,

not the school or the lack of resources, but fear,

bukan sekolah atau kurangnya sumber daya, tetapi rasa takut,

is an essential first step.

adalah langkah pertama yang penting.

Once we can name what's at the heart of our challenge,

Saat kita bisa menyebutkan apa inti dari tantangan kita,

we can begin to overcome it with the next step:

kita bisa mulai mengatasi itu dengan langkah selanjutnya:

finding our support network.

mencari jaringan pendukung kita.

Too often attempts to begin having conversations

Seringkali upaya memulai perbincangan

with students about race fail

dengan siswa-siswi mengenai ras gagal

because the fear of making mistakes takes over.

karena rasa takut membuat kesalahan mengambil alih.

When we try to do this work on our own and we face a challenge,

Ketika kita mencoba melakukan pekerjaan dan menghadapi tantangan,

say, for example, a student says something

misalnya, seorang siswa mengatakan sesuatu

or asks a question that we're not prepared to address or answer,

atau mengajukan pertanyaan yang kita tidak siap untuk menjawabnya,

in our minds, we can say things like, "Oh, this is uncomfortable.

di kepala kita, kita berpikiran seperti, “Oh, ini tidak nyaman.

I don't like being uncomfortable.

Saya tidak suka merasa tidak nyaman.

I don't think I want to do this anymore."

Saya rasa saya tidak ingin melakukan ini lagi.”

It's important for us to be surrounded by a community of people

Penting bagi kita untuk dikelilingi oleh komunitas orang-orang

who are committed to doing this work.

yang berkomitmen untuk melakukan pekerjaan ini.

Kolega saya Jenna Chandler-Ward,

My colleague Jenna Chandler-Ward,

a white woman and cofounder of “Teaching While White,”

wanita kulit putih dan salah satu pendiri “Teaching While White,”

facilitates racial accountability spaces.

memfasilitasi ruang pertanggungjawaban rasial.

She regularly hears from white teachers and students

Dia sering mendengar dari para guru dan siswa kulit putih

that they are afraid to say the wrong thing.

kalau mereka takut untuk mengatakan hal yang salah.

She shares with them that she herself has remained silent

Dia bercerita dengan mereka kalau dia sendiri memilih diam

to avoid conflict and for fear of making things worse.

untuk menghindari konflik dan takut membuat keadaan menjadi semakin buruk.

Jenna says if we are not intentionally seeking people

Jenna mengatakan jika kita tidak dengan sengaja mencari orang

to hold up a mirror and hold us accountable,

untuk membuat kita berefleksi dan bertanggung jawab

we'll end up surrounding ourselves with people who affirm our beliefs

kita akan berakhir dikelilingi orang-orang yang mengiyakan keyakinan kita

instead of challenging us to see something more.

alih-alih menantang kita untuk melihat lebih jauh.

The more perspectives we have, the broader our understanding will be,

Semakin banyak perspektif yang kita miliki, semakin luas pemahaman kita,

especially from people who are at different points

khususnya dari orang yang berada pada titik berbeda

of racial identity development.

pada pengembangan identitas rasial.

If we are part of a group of people who are doing this work together,

Jika kita bagian dari kelompok yang melakukan pekerjaan ini bersama-sama,

we have a place to take that discomfort and work through it.

kita punya tempat untuk mengusir ketidaknyamanan itu dan menjalaninya.

It will help us to remember that we're not alone

Hal itu akan mengingatkan bahwa kita tidak sendirian

and help us to feel less isolated.

dan membantu kita untuk merasa tidak terisolasi lagi.

Once we find our support network,

Saat kita menemukan jaringan pendukung kita,

we can prepare to have conversations with students about race.

kita bisa bersiap untuk berbincang dengan siswa-siswi kita mengenai ras.

When the student I mentioned earlier asked me

Saat siswa yang saya sebutkan sebelumnya itu menanyai saya

why there was a Black History Month and not a White History Month,

mengapa ada Bulan Sejarah Hitam, tetapi tidak ada Bulan Sejarah Putih,

I experienced a whole range of emotions:

saya merasakan emosi yang beragam:

confusion, hurt, anger.

kebingungan, kesakitan, kemarahan.

Similarly, just as I experienced a range of emotions,

Begitu pula, seperti saat saya merasakan emosi yang beragam,

so will your students and so will you.

Anda dan siswa-siswi Anda akan merasakan hal yang sama.

Expect it so you can be prepared.

Bayangkan itu sehingga Anda bisa bersiap.

Agar pekerjaan ini bisa berkelanjutan,

For this work to be sustainable,

it is important that we prepare to navigate these conversations

sangat penting bagi kita untuk bersiap mengarahkan pembicaraan ini

in our learning communities.

pada komunitas belajar kita.

We will want to intentionally envision

Kita pasti ingin secara sengaja membayangkan

how these conversations will look and feel.

bagaimana perbincangan ini akan terlihat dan terasa.

What emotions might the discussions bring up for our students?

Emosi-emosi apa yang akan muncul pada siswa-siswi kita karena diskusi itu?

What agreements might we need to have in place

Perjanjian apa yang mungkin kita butuhkan

before we have these discussions?

sebelum kita melakukan perbincangan ini?

How will you respond to questions, comments and resistance?

Bagaimana Anda akan merespon pertanyaan, komentar, dan penolakan?

How will you repair any harm that may be done?

Bagaimana Anda akan memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi?

You'll want to feel comfortable responding in the moment

Anda pasti ingin merasa nyaman untuk merespon

instead of reacting

alih-alih bereaksi

if the discussion doesn't go the way you hoped.

jika diskusi itu tidak berjalan sesuai yang diharapkan.

Once you prepare, you'll be ready to begin.

Saat Anda sudah siap, Anda akan siap untuk memulai.

Just as in starting anything new,

Seperti memulai hal baru lainnya,

it can be messy,

hal itu bisa saja berantakan,

and you'll make mistakes because you're human.

dan Anda akan membuat kesalahan karena Anda adalah manusia.

Making mistakes can feel scary, especially because our work is so public.

Membuat kesalahan bisa terasa menakutkan karena pekerjaan kita bersifat publik.

When we push through that fear, however,

Saat kita melawan rasa takut kita, bagaimanapun,

we can teach students to have conversations about race

kita bisa mengajari siswa-siswi untuk berbincang mengenai ras

and help them to unpack their misperceptions.

dan membantu mereka untuk menghilangkan mispersepsi mereka.

In this work with teachers,

Dalam pekerjaan dengan para guru ini,

it feels like some people are waiting for the perfect moment

rasanya seperti beberapa orang menunggu saat yang tepat

when a racially conscious version of themselves will appear

ketika versi diri mereka yang sadar mengenai ras akan muncul

sebelum mereka mulai terlibat dengan pekerjaan ini.

before they begin engaging in this work.

That version of yourself has to be purposely developed and formed,

Versi diri Anda yang itu harus sengaja dibentuk dan dikembangkan

and that moment is now.

dan sekarang adalah saatnya.

When we engage in conversations with our students about race,

Saat kita terlibat dalam perbincangan dengan siswa-siswi kita mengenai ras,

we can help to expand their thinking

kita bisa membantu memperluas pemikiran mereka

and equip them with the language and tools

dan melengkapi mereka dengan bahasa dan alat

that they need to see themselves clearly

yang mereka butuhkan untuk melihat diri mereka dengan jelas

and to recognize and value the histories, perspectives and experiences

dan mengenali serta menghargai sejarah, pandangan, dan pengalaman

of people who are unlike them.

orang-orang yang berbeda dengan mereka.

They'll be prepared to help us build and sustain a truly just society

Mereka siap untuk membantu membangun dan mempertahankan masyarakat yang setara

where we all contribute to the well-being of everyone

tempat kita semua berkontribusi untuk kesejahteraan semua orang

in our human family.

di lingkungan kita sebagai manusia.

Remember, having conversations about race

Ingatlah, berbincang mengenai ras

is just another hard thing we can learn to do,

adalah hal sulit yang bisa kita pelajari untuk dilakukan,

one courageous step at a time.

selangkah demi selangkah.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)