How will AI change the world?

Translator: Reviewer: Karina Prabowo

Beberapa tahun ke depan, kecerdasan buatan (AI)

In the coming years, artificial intelligence

mungkin akan merubah hidup Anda, dan kemunginan besar, seluruh dunia.

is probably going to change your life, and likely the entire world.

Namun, orang-orang kesulitan menyetujui bagaimana tepatnya.

But people have a hard time agreeing on exactly how.

Berikut adalah penggalan dari wawancara Forum Ekonomi Dunia

The following are excerpts from an interview

where renowned computer science professor and AI expert Stuart Russell

ketika profesor ilmu komputer dan ahli AI ternama, Stuart Russell,

helps separate the sense from the nonsense.

memisahkan hal masuk akal dari yang tidak masuk akal.

There’s a big difference between asking a human to do something

Ada perbedaan besar antara meminta manusia mengerjakan sesuatu

and giving that as the objective to an AI system.

dan memberikan perintah kepada sistem AI.

When you ask a human to get you a cup of coffee,

Ketika meminta manusia mengambil secangkir kopi,

you don’t mean this should be their life’s mission,

Anda tidak bermaksud menjadikan ini misi hidupnya,

and nothing else in the universe matters.

dan tidak ada hal lain yang berarti.

Even if they have to kill everybody else in Starbucks

Bahkan jika harus membunuh orang di Starbucks

to get you the coffee before it closes— they should do that.

untuk dapat kopi sebelum tutup - mereka harus melakukannya.

No, that’s not what you mean.

Bukan, maksud Anda bukan itu.

All the other things that we mutually care about,

Semua hal lain yang kita pedulikan,

they should factor into your behavior as well.

harus menjadi bagian dari sikap Anda juga.

And the problem with the way we build AI systems now

Masalah pada cara kita membangun sistem AI sekarang

is we give them a fixed objective.

ada di pemberian perintah mutlak.

The algorithms require us to specify everything in the objective.

Algoritmanya mengharuskan kita menjabarkan semua perintah.

And if you say, can we fix the acidification of the oceans?

Dan jika Anda bilang, bisakah kita memperbaiki pengasaman laut?

Yeah, you could have a catalytic reaction that does that extremely efficiently,

Ya, gunakan reaksi katalis yang bekerja dengan amat efisien,

but it consumes a quarter of the oxygen in the atmosphere,

namun akan mengambil seperempat oksigen di atmosfer,

which would apparently cause us to die fairly slowly and unpleasantly

yang ternyata akan membuat kita mati secara perlahan dan menyakitkan

over the course of several hours.

dalam beberapa jam.

So, how do we avoid this problem?

Jadi, bagaimana menghindari masalah ini?

You might say, okay, well, just be more careful about specifying the objective—

Anda mungkin berkata, tinggal jelaskan saja perintahnya dengan lebih hati-hati--

don’t forget the atmospheric oxygen.

jangan lupa tentang oksigen di atmosfer.

And then, of course, some side effect of the reaction in the ocean

Dan tentu saja, efek samping dari reaksi tersebut pada lautan

poisons all the fish.

meracuni seluruh ikan.

Okay, well I meant don’t kill the fish either.

Oke, maksud saya, jangan bunuh ikannya juga.

And then, well, what about the seaweed?

Lalu, bagaimana dengan rumput laut?

Don’t do anything that’s going to cause all the seaweed to die.

Jangan lakukan apapun yang dapat membunuh rumput laut.

And on and on and on.

Dan lainnya, dan lainnya.

And the reason that we don’t have to do that with humans is that

Dan alasan mengapa kita tidak perlu melakukan hal tersebut pada manusia adalah

humans often know that they don’t know all the things that we care about.

manusia tahu dia tidak paham dengan semua yang kita pedulikan.

If you ask a human to get you a cup of coffee,

Jika Anda meminta seorang manusia segelas kopi,

and you happen to be in the Hotel George Sand in Paris,

dan kebetulan Anda berada di Hotel George Sand di Paris,

where the coffee is 13 euros a cup,

di mana kopi berharga 13 euro per gelas,

it’s entirely reasonable to come back and say, well, it’s 13 euros,

sangat wajar untuk kembali dan bilang, harganya 13 euro,

are you sure you want it, or I could go next door and get one?

Anda yakin, atau saya bisa ke toko sebelah untuk beli segelas?

And it’s a perfectly normal thing for a person to do.

Dan itu hal wajar yang sempurna untuk dilakukan.

To ask, I’m going to repaint your house—

Untuk bertanya, saya akan mengecat ulang rumah Anda --

is it okay if I take off the drainpipes and then put them back?

Bolehkah saya melepas talang airnya dan pasang kembali nanti?

We don't think of this as a terribly sophisticated capability,

Kita tidak menganggap ini sebagai kemampuan yang sangat canggih,

but AI systems don’t have it because the way we build them now,

tapi AI tidak memilikinya sebab bagaimana kita membangunnya kini,

they have to know the full objective.

AI harus tahu semua perintahnya.

If we build systems that know that they don’t know what the objective is,

Jika kita membangun sitem yang paham perintah yang tidak mereka tahu,

then they start to exhibit these behaviors,

dan mulai menunjukkan kebiasaan ini,

like asking permission before getting rid of all the oxygen in the atmosphere.

seperti meminta izin menghilangkan seluruh oksigen di atmosfer.

In all these senses, control over the AI system

Dalam semua pengertian ini, kendali sistem AI

comes from the machine’s uncertainty about what the true objective is.

datang dari ketidakpastian mesin mengenai apa perintah sebenarnya.

And it’s when you build machines that believe with certainty

Ini saat ketika Anda membangun mesin yang percaya pada kepastian

that they have the objective,

soal perintah yang diperoleh,

that’s when you get this sort of psychopathic behavior.

saat itulah didapat perilaku psikopat semacam ini.

And I think we see the same thing in humans.

Dan saya pikir, manusia juga memilikinya.

What happens when general purpose AI hits the real economy?

Apa yang terjadi ketika AI umum menyentuh ekonomi riil?

How do things change? Can we adapt?

Bagaimana hal-hal berubah? Bisakah kita beradaptasi?

This is a very old point.

Ini adalah hal yang usang.

Amazingly, Aristotle actually has a passage where he says,

Hebatnya, Aristoteles berpesan di mana dia berkata,

look, if we had fully automated weaving machines

lihat, jika kita memiliki alat tenun yang otomatis sepenuhnya

and plectrums that could pluck the lyre and produce music without any humans,

dan plektrum yang bisa memetik kecapi dan menghasilkan musik tanpa manusia,

then we wouldn’t need any workers.

maka kita tidak membutuhkan pekerja.

That idea, which I think it was Keynes

Gagasan itu, yang saya kira adalah Keynes

who called it technological unemployment in 1930,

yang menyebutnya pengangguran teknologi pada 1930,

is very obvious to people.

sangat jelas bagi orang-orang.

They think, yeah, of course, if the machine does the work,

Mereka pikir, tentu jika mesin melakukan pekerjaan,

then I'm going to be unemployed.

maka saya akan jadi pengangguran.

You can think about the warehouses that companies are currently operating

Anda bisa mengambil contoh gudang yang saat ini beroperasi

for e-commerce, they are half automated.

untuk perdagangan elektronik, kini sebagian otomatis.

The way it works is that an old warehouse— where you’ve got tons of stuff piled up

Bagaimana gudang ini bekerja sebelumnya -- di mana barang-barang menumpuk

all over the place and humans go and rummage around

dan orang berkeliling dan mengobrak-abrik

and then bring it back and send it off—

kemudian kembali dan mengirimnya --

there’s a robot who goes and gets the shelving unit

ada robot yang pergi dan mendapatkan rak

that contains the thing that you need,

yang berisi barang yang Anda butuhkan,

but the human has to pick the object out of the bin or off the shelf,

namun manusia harus mengambil barang dari keranjang atau rak,

because that’s still too difficult.

karena itupun masih sangat sulit.

But, at the same time,

Namun, pada saat bersamaan,

would you make a robot that is accurate enough to be able to pick

akankah Anda membuat robot yang cukup akurat untuk mengambil

pretty much any object within a very wide variety of objects that you can buy?

segala jenis barang dari beragam hal yang bisa Anda beli?

That would, at a stroke, eliminate 3 or 4 million jobs?

Itu akan, dengan sekali pukulan, menghilangkan 3 atau 4 juta pekerjaan?

There's an interesting story that E.M. Forster wrote,

Ada cerita menarik yang ditulis E.M. Foster,

where everyone is entirely machine dependent.

di mana semua orang sepenuhnya bergantung pada mesin.

The story is really about the fact that if you hand over

Ceritanya benar-benar soal bagaimana jika Anda menyerahkan

the management of your civilization to machines,

pengelolaan peradaban Anda ke mesin,

you then lose the incentive to understand it yourself

Anda kemudian kehilangan insentif untuk memahaminya sendiri

or to teach the next generation how to understand it.

atau mengajarkan anak cucu bagaimana cara memahaminya.

You can see “WALL-E” actually as a modern version,

Anda dapat melihat “WALL-E” sebagai versi modern

where everyone is enfeebled and infantilized by the machine,

di mana setiap orang dilemahkan dan diintimidasi oleh mesin,

and that hasn’t been possible up to now.

dan belum bisa dilakukan hingga saat ini.

We put a lot of our civilization into books,

Kita menuliskan peradaban di buku-buku,

but the books can’t run it for us.

tapi buku tidak menjalankannya.

And so we always have to teach the next generation.

Jadi kita harus selalu mengajarkan generasi berikutnya.

If you work it out, it’s about a trillion person years of teaching and learning

Jika berhasil melakukannya, perlu triliunan tahun pengajaran & pembelajaran

and an unbroken chain that goes back tens of thousands of generations.

dan rantai tak terputus yang kembali ke puluhan ribu generasi.

What happens if that chain breaks?

Apa yang terjadi jika rantainya putus?

I think that’s something we have to understand as AI moves forward.

Saya rasa, itu yang harus kita pahami selagi AI terus berkembang.

The actual date of arrival of general purpose AI—

Kapan sebenarnya AI umum hadir --

you’re not going to be able to pinpoint, it isn’t a single day.

tidak akan kita temukan satu titik, AI bukan temuan satu hari.

It’s also not the case that it’s all or nothing.

Bukan masalah seluruh atau tidak sama sekali.

The impact is going to be increasing.

Dampaknya akan meningkat.

So with every advance in AI,

Jadi tiap pembaharuan di AI,

it significantly expands the range of tasks.

secara signifikan memperluas jangkauan tugas.

So in that sense, I think most experts say by the end of the century,

Dengan itu, saya rasa semua ahli berpendapat, pada akhir abad ini,

we’re very, very likely to have general purpose AI.

kita sangat mungkin memiliki AI tujuan umum.

The median is something around 2045.

Nilai tengahnya ada pada tahun 2045.

I'm a little more on the conservative side.

Saya sedikit lebih konservatif.

I think the problem is harder than we think.

Masalahnya akan lebih sulit dari perkiraan.

I like what John McAfee, he was one of the founders of AI,

Saya suka apa yang John McAfee, salah satu penemu AI,

when he was asked this question, he said, somewhere between five and 500 years.

katakan untuk pertanyaan ini, katanya, antara 5 dan 500 tahun.

And we're going to need, I think, several Einsteins to make it happen.

Dan kita akan butuh, saya pikir, beberapa Einsteins untuk mewujudkannya.