The Online Community Supporting Queer Africans | Okong'o Kinyanjui | TED

Translator: Rizki Febriani Reviewer: Made Pramana

One of the most evident remnants of colonialism on the African continent

Salah satu bukti peninggalan kolonialisme yang cukup nyata di benua Afrika

are laws that are used to persecute people for the sexual orientation,

adalah hukum untuk mempersekusi seseorang karena orientasi seksual,

gender identity and gender expression.

identitas gender dan ekspresi gendernya.

I want to tell you about some sections of the penal code

Saya ingin memberi tahu beberapa pasal hukum pidana

from my home country, Kenya.

dari negara asal saya, Kenya.

Section 162 (a) and (c) of the penal code

Pasal 162 (a) dan (c) dari hukum pidana menyebutkan

say that it is a felony for any person to have carnal knowledge

bahwa kejahatan besar bagi seseorang untuk memiliki pengetahuan intim

of any other person against the order of nature,

tentang orang lain yang melawan hukum alam,

or to permit a male person to have carnal knowledge of him or her

atau untuk mengizinkan laki-laki memiliki pengetahuan intim tentang dia

against the order of nature.

yang melawan hukum alam.

And this is punishable by 14 years imprisonment.

Dan ini dapat dihukum dengan kurungan penjara 14 tahun.

Section 165 of the Penal Code

Pasal 165 Hukum Pidana

sees that it's a felony for a male person

memandang bahwa sebuah kejahatan bagi seorang laki-laki

to commit any act of gross indecency with another male person,

yang melakukan hubungan tidak senonoh dengan laki-laki lain,

whether in public or in private.

baik di ruang publik atau privat.

And this is punishable by five years imprisonment.

Dan ini dapat dihukum penjara selama lima tahun.

Right now, similar laws also exist in 35 of 56 Commonwealth countries

Saat ini, aturan serupa juga ada di 35 dari 56 negara Persemakmuran

and more than 60 countries across the world.

dan lebih dari 60 negara di berbagai belahan dunia.

These laws inform attacks,

Aturan ini menyerang,

arbitrary arrests and degrade queer people's right to privacy.

menahan paksa dan merendahkan hak privasi orang queer.

But they've done more than that.

Tapi mereka melakukan lebih dari itu.

They've created a culture of reporting on your friends, your neighbors,

Mereka menciptakan budaya melaporkan temanmu, tetanggamu,

even your own family.

bahkan keluargamu sendiri.

Adanya kecurigaan seseorang adalah queer

And just a suspicion of being queer

can result in these life-threatening consequences.

dapat berdampak pada konsekuensi yang berbahaya.

Bisa dibayangkan dalam kondisi ini,

So as you might imagine, under these conditions,

many queer people are constantly operating from a place of concern

banyak orang queer yang ketakutan terus menerus

and fear about being outed.

akan terbongkarnya identitas mereka.

And if we're all in hiding,

Dan jika kami semua bersembunyi,

then how can we mobilize around issues that impede our everyday lives

bagaimana kami bisa bergerak menghadapi isu-isu dalam kehidupan kami

or share resources in times of need?

dan berbagi sumber daya di waktu kritis?

How can we create a space where we can thrive?

Bagaimana kita membuat ruang di mana kami dapat berkembang?

We hear a lot in the news lately about social media and online platforms

Kami mendengar banyak berita tentang media sosial dan platform online

as spaces where serious harm can occur,

sebagai ruang-ruang di mana hal berbahaya dapat terjadi,

but what I want to share with you today

tapi saya ingin berbagi hari ini

is how social networks can be designed intentionally

bagaimana jaringan sosial dapat dibuat secara sengaja

to build community and trust from the ground up.

untuk membangun komunitas dan kepercayaan dari bawah.

And if they're built correctly,

Dan jika dibangun dengan benar,

then they can help counteract the fear

itu dapat membantu melawan ketakutan

that's been entrenched by colonial systems and culture

yang sudah ditanamkan oleh sistem dan budaya kolonial

in so many African countries.

di banyak negara Afrika.

I want to share with you the ways

Saya ingin berbagi mengenai cara

that queer communities are using social media

komunitas queer menggunakan sosial media

to protect one another and be themselves, queer and visible.

untuk melindungi satu sama lain, menjadi diri sendiri, queer dan terlihat.

When I created my first social media account

Ketika saya membuat akun media sosial pertama saya

and joined a queer online community,

dan bergabung dalam komunitas online,

I met people who created spaces that embraced

saya bertemu orang-orang yang membuat ruang yang menerima

and protected everyone's ability to be their authentic self.

dan melindungi kemampuan semua orang untuk menjadi diri sendiri.

And this was the first time that I genuinely felt safe.

Dan ini adalah pertama kalinya saya merasa aman.

Just one example.

Satu contohnya.

Blackmail is a huge problem for the queer community in Kenya.

Pemerasan adalah masalah besar bagi komunitas queer di Kenya.

Blackmailers can make tons of money

Pelaku pemerasan bisa dapat banyak uang

by threatening to out queer people to authorities.

dengan mengancam akan melaporkan seseorang yang queer kepada polisi.

So one queer online community that I joined when I was younger

Jadi komunitas queer online tempat saya bergabung saat masih muda

was trying to prevent and expose known blackmailers.

mencoba mencegah dan membuka identitas pelaku pemerasan.

I realized that one of the people listed as a blackmailer

Saya menyadari orang yang diketahui sebagai pelaku pemerasan adalah

was an individual I had been talking to.

orang yang saat itu sedang ngobrol dengan saya.

And this group saved me

Grup ini menyelamatkan saya

from a potentially life-threatening situation.

dari kemungkinan situasi yang mengancam jiwa.

But for a lot of other people in the group

Tapi untuk banyak orang di dalam grup

it was already too late.

sudah terlambat.

They'd already been scammed and harmed by someone who targeted them

Mereka telah ditipu dan dilukai oleh seseorang yang menargetkan mereka

because they were queer.

karena mereka queer.

Later on in life, I met Nerima,

Kemudian, saya bertemu Nerima,

a nonbinary lesbian who, similar to me, found that in internet spaces

lesbian non-biner, yang mirip dengan saya, menemukan ruang serupa di internet

they could be their authentic selves safely.

yang membuat mereka bisa menjadi diri sendiri.

In their hometown, men would grab, spit,

Di kota asal mereka, laki-laki akan meremas, meludahi,

take unsolicited videos of them

dan mengambil video mereka tanpa izin

because of how they express their gender in public.

karena cara mereka mengekspresikan gender mereka di publik.

But online Nerima could develop many versions of themselves.

Tapi secara online, Nerima bisa mengembangkan banyak versi dirinya.

For me and Nerima,

Untuk saya dan Nerima,

internet adalah tempat di mana kami bisa berbicara terbuka

the internet was the only place where we could talk openly

and support each other

dan mendukung satu sama lain

through some of the most difficult moments in our lives.

melalui momen terberat dalam hidup kami.

We helped each other and people in our community find safe housing,

Kami membantu satu sama lain dalam komunitas kami mencari tempat aman,

navigate loss after being outed.

berjuang setelah rahasianya disebarkan.

We've hosted memorials

Kami mengadakan memorial

and helped each other find queer family experts when we needed them.

dan membantu mencari ahli keluarga queer ketika kami memerlukannya.

These virtual networks saved and sustained us,

Jaringan virtual ini menyelamatkan dan membantu kami,

and these experiences led Nerima and me to create

pengalaman ini membawa Nerima dan saya membuat

The Queer Africa Network, QAN,

The Queer Africa Network, QAN,

an online platform where we hope to ensure that every queer African,

platform online untuk memastikan setiap orang queer Afrika,

both on the African continent and in the diaspora,

baik di benua Afrika dan diaspora lainnya,

has access to the resources they need,

punya akses pada sumber daya yang mereka perlukan,

like verified opportunities, mentorship,

seperti peluang-peluang asli, mentorship,

fundraising and safety.

penggalangan dana dan keamanan.

Over the years,

Selama beberapa tahun,

we've learned a lot about how to build a safe online community.

kami belajar banyak tentang cara membangun komunitas online yang aman.

And I want to share those learnings with you today.

Dan saya ingin berbagi pembelajaran itu denganmu.

The first key is community vetting.

Kunci pertama adalah pemetaan komunitas.

Any safe online space has to find a way to keep out the bots,

Ruang aman online harus menemukan cara mencegah bot,

the trolls and the blackmailers.

para pengganggu dan pemeras.

And we found that the best way to do this

Dan ternyata cara terbaik mencegahnya adalah

is to implement a three-week probation period for new members.

menerapkan masa percobaan tiga minggu untuk anggota baru.

Anyone joining the community can engage with limited features

Orang baru dapat berinteraksi dengan fitur terbatas

selama kami menilai aktivitas mereka dan memastikan akunnya tidak pernah dilaporkan

as we assess their activity and ensure that accounts haven't been reported

for violating community guidelines.

karena menyalahi aturan komunitas.

After the probation period,

Setelah masa percobaan,

a member can submit a request to have a verified mark on their profile.

anggota dapat mengirimkan permintaan verifikasi di profil mereka.

This indicates to other members

Ini mengindikasikan pada anggota lain

that this profile is safe to admit to their private groups and events.

bahwa profil ini aman untuk dimasukkan dalam grup privat dan kegiatan.

Safety is essential above all else.

Keamanan adalah hal paling penting diatas segalanya.

Once safety can be established,

Ketika keamanan sudah tercapai,

support is the next essential feature.

dukungan adalah hal penting berikutnya.

We think about support very intentionally.

Kami memikirkan dukungan dengan seksama.

For queer Africans,

Untuk orang queer Afrika,

financial stability plays a huge role in determining how open we can be.

stabilitas ekonomi berperan besar dalam menentukan keterbukaan kami.

Bertahun-tahun, saya bertemu queer Afrika yang percaya

And over the years, I've met queer Africans who believe

that the only way they can get ahead at work

bahwa untuk terdepan dalam pekerjaan, mereka harus

is by abandoning their identities

mengabaikan identitas mereka

and anyone who shares those identities.

dan orang yang berbagi identitas itu.

That's a terrible feeling.

Ini perasaan yang menyakitkan.

And of course, anyone suspected of being queer

Dan tentu, orang yang dicurigai queer

might not be able to work at all.

bisa jadi tidak bisa bekerja.

So in order to counteract this,

Jadi untuk melawan hal ini,

it's important to design a space with an active opportunities hub

penting untuk mendesain ruang dengan jaringan kesempatan aktif

and marketplace,

dan marketplace,

one that helps people find community, connections

yang dapat membantu orang menemukan komunitas, koneksi

and mentorship in their various fields and industries.

dan mentor dalam berbagai bidang dan industri.

This moves them closer to financial stability,

Ini mendekatkan mereka pada stabilitas finansial,

and they can trade their arts and products in new ways,

dan merek bisa bertukar kesenian dan produk mereka,

not just for money, but through barter as well.

bukan cuman untuk uang, tapi juga melalui barter.

We're challenging the core tenets of capitalism

Kami menantang inti dari kapitalisme

that are rooted in individualism,

yang berakar pada individualisme,

capital accumulation and competition

akumulasi modal dan kompetisi

by creating a behavior change

dengan menciptakan perubahan sikap

and system level change

dan perubahan di level sistemis

that prioritizes collaboration,

yang memprioritaskan kolaborasi,

resource sharing and community.

pembagian sumber daya dan komunitas.

One of the key consequences of colonialism

Konsekuensi kunci dari kolonialisme

was erasing and replacing precolonial African history.

adalah menghapuskan dan menggantikan sejarah pra kolonial Afrika.

And this made us lose stories of love, alternative social structures,

Dan ini membuat kami kehilangan cerita tentang cinta, struktur sosial alternatif,

and a myriad of language to describe our identities.

dan jenis bahasa lainnya untuk mendeskripsikan identitas kami.

More than erasing the past,

Lebih dari menghapus masa lalu,

it's hindered the possibility of new futures.

ini menghambat kemungkinan masa depan baru.

Because of this,

Karena hal ini,

one of the core necessary features

salah satu fitur vital yang dibutuhkan

that we found in designing a positive and thriving online social community

saat kami mendesain komunitas sosial yang positif dan berkembang

adalah kemampuan bagi anggota untuk membuat arsip global

is the ability for members to create a global archive

of their diverse lived experiences.

tentang pengalaman hidup mereka yang beragam.

To document the stories of those who never got to tell theirs,

Untuk mendokumentasikan cerita mereka yang tidak punya suara,

and to collect vital statistical information

dan mengumpulkan informasi statistik vital

from the community on where resources and support are needed.

dari komunitas di mana sumber daya dan dukungan diperlukan.

Features such as blogs, archives and surveys

Fitur seperti blog, arsip, survei

give us the opportunity to document our past and articulate our future

memberi kesempatan untuk mendokumentasikan masa lalu dan memprediksi masa depan kami

and to share where direct resources are needed.

dan membagikan sumber daya secara langsung pada yang memerlukan.

There's an immense gap on the research on the experiences of queer Africans,

Ada jurang besar pada riset pengalaman queer di Afrika,

which is often weaponized against us to suggest that we don't exist.

yang sering dijadikan sebagai senjata untuk melawan kami, untuk meniadakan kami.

If governments aren't collecting information on suicide rates

Jika pemerintah tidak mengumpulkan data mengenai tingkat bunuh diri

and homelessness,

dan tuna wisma,

then they can argue that if there's no data,

mereka bisa bilang tidak ada datanya,

there's no issue.

tidak ada masalah.

Regardless of how often these laws are applied,

Tidak peduli seberapa sering hukum diterapkan,

they have contributed to the lack of information

mereka berkontribusi pada kurangnya informasi

on how many queer people are barred from accessing lifesaving services,

seberapa banyak orang queer yang dilarang mengakses layanan penyelamat hidup,

spanning education, health, legal assistance programs and more.

pendidikan, kesehatan, program asistensi legal dan lain sebagainya.

But imagine for a moment if you could do this

Tapi bayangkan untuk sesaat jika kita bisa melakukan ini

in a way that allows us to own our own data

dengan cara yang membuat kita memiliki data kita sendiri

in a secure, encrypted and consensual manner

dengan aman, terenkripsi, dan dengan persetujuan

that is not extractive.

yang tidak memaksa.

We'd be able to know how many of us are forced out of schools

Kita bisa mengetahui berapa banyak dari kita yang dipaksa keluar sekolah

by homophobia and transphobia.

akibat homofobia dan transfobia.

How many of us are grappling with blackmail,

Berapa banyak yang menghadapi pemerasan,

how many of us feel forced to end our lives

berapa banyak yang merasa dipaksa untuk mengakhiri hidup

or how many of us seek asylum

berapa banyak yang mencari suaka

because we can't imagine ourselves living a happy, fulfilling life

karena kita tidak bisa melihat diri kita hidup bahagia dan tercukupi

in our country of birth?

di negara asal kita?

Through our platform,

Melalui platform kami,

members can report and record these experiences accurately.

anggota dapat melaporkan dan merekam pengalaman mereka.

We can co-create the infrastructure to address these issues

Bersama kami membuat infrastruktur untuk mengatasi isu ini

and protect each other.

dan melindungi satu sama lain.

Now, QAN is just one of many online platforms

QAN hanya satu dari sekian banyak platform online

trying to rebuild and design this new kind of queer-owned online space.

yang mencoba membangun dan mendesain ruang online terbaru untuk queer.

And as we continue creating this space,

Ketika kami terus menciptakan ruang ini,

we're standing on the shoulders of all those who've come before us.

kami bersolidaritas pada orang queer sebelum kami.

Dan meski saya tidak berpikir ruang online yang aman

And while I don't think safe online spaces

can solve all the problems that queer communities face,

bisa menyelesaikan semua masalah yang dihadapi komunitas queer,

I do think that being able to gather safely in community,

saya percaya kemampuan untuk berorganisasi dengan aman,

collect stories and share resources

mengumpulkan cerita dan berbagi sumber daya

is leading to noteworthy changes.

dapat mengarah pada perubahan lebih besar.

For example,

Contohnya,

most of the queer organizations operating across the African continent,

banyak organisasi queer beroperasi lintas negara di Afrika,

especially in contexts where it’s illegal to be queer,

terutama dalam konteks di mana menjadi queer itu ilegal,

use social media to identify people in need,

penggunaan media sosial untuk memetakan orang yang perlu bantuan,

organize and survey their constituents in order to know what is going on.

mengorganisir dan survei hak mereka untuk mengetahui apa yang terjadi.

And over the past years,

Dan selama beberapa tahun ini,

we’re seeing waves of decriminalization of same-sex intimacy laws,

kami melihat gelombang dekriminalisasi aturan hubungan sesama jenis,

and we're seeing new momentum

dan kami melihat momentum baru

and unprecedented levels of acceptance.

dan level penerimaan yang tidak terduga.

Though there's still a long way to go.

Meski jalannya masih panjang.

In the last decade, we've seen these changes across Africa,

Satu dekade belakangan, kami melihat perubahan ini di Afrika,

Angola, Botswana, Seychelles, Mozambique and Lesotho.

Angola, Botswana, Seychelles, Mozambique dan Lesotho.

We've also seen decriminalization outside of the continent,

Kami juga melihat dekriminalisasi di luar benua,

such as in Antigua and Barbuda,

seperti Antigua dan Barbuda,

which decriminalized homosexuality in July of 2022.

yang mendekriminalisasi homoseksualitas pada Juli 2022.

Lebih dari sekedar menjaga orang queer aman,

More than keeping queer people safe,

these approaches show us what our future could look like.

pendekatan ini menunjukkan bagaimana masa depan nantinya.

A world where we're safe online and thriving offline.

Dunia di mana kita aman di ruang online dan berjaya di dunia nyata.

Thank you.

Terima kasih.