The Missing Piece of the Clean Energy Transition | Sheila Ngozi Oparaocha | TED

Translator: Afifah Indira Rustandi Reviewer: Made Pramana

Today, I'm honored to introduce you to Randa.

Hari ini, saya merasa terhormat untuk memperkenalkan Anda pada Rhonda.

Randa is a remarkable woman

Rhonda adalah wanita luar biasa

that I have had the privilege of getting to know.

dan saya sangat beruntung bisa mengenalnya.

Randa is from Tambacounda, which is a rural town in Senegal.

Rhonda berasal dari Tambacounda, yang merupakan pedesaan di Senegal.

Like me, Randa is a mother and has also been raised on a farm.

Seperti saya, Rhonda adalah seorang ibu dan juga dibesarkan di sebuah pertanian.

Unlike me, and I suspect unlike all of you,

Tidak seperti saya, dan saya rasa tidak seperti kalian juga,

Randa does not take her energy supply for granted.

Rhonda tidak menerima pasokan energinya begitu saja.

When Randa comes home after a hard day's work,

Ketika Rhonda pulang setelah seharian bekerja keras,

she does not have the luxury of flipping a switch

dia tidak memiliki kemewahan memencet sakelar

to turn the lights on in her house.

untuk menyalakan lampu di rumahnya.

The stove that Randa uses to cook meals for her family

Kompor yang digunakan Rhonda saat memasak makanan untuk keluarganya

has not been seamlessly integrated into the design of her kitchen.

belum diintegrasikan dengan mulus ke dalam desain dapurnya.

Instead, Randa spends up to 10 hours every week

Sebaliknya, Rhonda menghabiskan hingga 10 jam setiap minggu

collecting firewood

mengumpulkan kayu bakar

just to meet the basic needs of her family.

hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.

When Randa and I were sharing stories about our children,

Ketika Rhonda dan saya berbagi cerita tentang anak-anak kami,

I was disheartened to hear from her

saya berkecil hati mendengar darinya

that the clinic at which she delivered her four daughters and her two sons

bahwa klinik tempat dia melahirkan keempat putrinya dan kedua putranya,

had no electricity.

tidak memiliki listrik.

And the midwife that attended to her

Dan bidan yang merawatnya,

had to use a kerosene lamp during her deliveries.

harus menggunakan lampu minyak tanah selama persalinannya.

Now, sadly, Randa's story is not unique.

Sayangnya, kisah Rhonda tidak unik.

Randa's story mirrors the struggles

Kisah Rhonda mencerminkan perjuangan

of 2.4 billion people worldwide

2,4 miliar orang di seluruh dunia

that are deprived of access to electricity and to clean cooking fuels.

yang kehilangan akses listrik dan bahan bakar memasak yang bersih.

This is what we refer to as "energy poverty."

Inilah yang kita sebut sebagai “kemiskinan energi.”

Energy poverty results in the deaths of 3.2 million people

Kemiskinan energi mengakibatkan kematian 3,2 juta orang

every single year

setiap tahunnya

due to diseases caused by exposure to indoor air pollution

karena penyakit yang disebabkan oleh paparan polusi udara dalam ruangan

that disproportionately impacts women and children.

yang secara tidak proporsional berdampak pada wanita dan anak.

Now what is also tragic

Sekarang yang juga tragis adalah

is that after my 23 years of engagement

bahwa setelah saya 23 tahun terlibat

in intergovernmental processes at the United Nations,

dalam proses antar pemerintah di PBB,

I continue to battle with the fact that when we are not in the room,

saya terus berjuang dengan fakta bahwa ketika kita tidak berada di ruangan itu,

the harsh realities of women's energy poverty

kenyataan pahit dari kemiskinan energi wanita

are simply not prioritized to the extent that they should be

tidak diprioritaskan seperti seharusnya

in the global political dialogue

dalam dialog politik global

on sustainable development and on climate change.

tentang pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim.

The mainstream narrative

Narasi yang umum hanya membayangkan

envisions a transition to net zero carbon emissions by 2050,

transisi ke emisi bebas karbon pada tahun 2050,

largely driven by the deployment of large-scale renewable energy.

sebagian besar didorong oleh penyebaran energi terbarukan skala besar.

This assumes that people already have access to energy

Ini mengasumsikan bahwa orang sudah memiliki akses ke energi

and simply need to shift to cleaner and more sustainable alternatives.

dan hanya perlu beralih ke alternatif yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan.

What it fails to acknowledge

Apa yang gagal diakui adalah

is that one in every three individuals on our planet

bahwa satu dari setiap tiga individu di planet kita

do not have access to any form of modern energy.

tidak memiliki akses ke segala bentuk energi modern.

So the key challenge that we have

Jadi, tantangan utama yang kita miliki

and the key question

dan pertanyaan kuncinya

is why is it that we fail to prioritize women's energy poverty

adalah mengapa kita gagal untuk memprioritaskan

kemiskinan energi perempuan

in developing countries

di negara-negara berkembang

and fail to recognize it for the global crisis that it is?

dan gagal mengenali hal itu sebagai krisis global?

This is a question and this is an issue that I have been grappling with

Ini adalah pertanyaan dan ini adalah masalah yang telah saya hadapi

for a long time.

sejak lama.

And I've come to the realization

Saya akhirnya sadar

that one of the key reasons

bahwa salah satu alasan utamanya

is that the energy sector is male-dominated

adalah sektor energi yang didominasi oleh pria

and marginally representative of diverse and inclusive perspectives.

yang sedikit mewakili kelompok yang beragam dan pemikiran yang inklusif.

Now why do I say this?

Lalu mengapa saya mengatakan ini?

Research from the International Energy Agency shows us

Penelitian dari Badan Energi Internasional menunjukkan kepada kita

that women account for only 15 percent,

bahwa perempuan hanya menyumbang 15 persen,

only 15 percent of the workforce in the energy sector.

hanya 15 persen dari tenaga kerja di sektor energi.

And when it comes to leadership positions,

Dan ketika menyangkut posisi kepemimpinan,

women such as myself,

wanita seperti saya,

that is, women of color, are few and far between.

yaitu wanita kulit berwarna, sangat sedikit.

We also know that gender-blind energy policies

Kita juga tahu bahwa kebijakan energi buta gender

also contribute to the failure

juga berkontribusi pada kegagalan narasi

of the prevailing narrative to recognize that it's women like Randa,

yang berlaku untuk mengakui bahwa perempuan seperti Rhonda,

that are the cornerstones and the agents of change

merupakan landasan dan agen perubahan

to abolishing energy poverty.

untuk menghapuskan kemiskinan energi.

But here's the good news.

Tapi inilah kabar baiknya.

A revolution is already underway.

Sebuah revolusi sedang berlangsung.

And this is a revolution that is being spearheaded

Dan ini adalah revolusi yang dipelopori

by women grassroots organizations.

oleh organisasi akar rumput perempuan.

These are women grassroots organizations that are being disruptive

Ini adalah organisasi akar rumput perempuan yang sedang mengganggu

and are stepping up to lead the way

dan melangkah untuk memimpin jalan

from the current crisis

dari krisis saat ini

to a sustainable energy future that is more possible

ke masa depan energi berkelanjutan yang lebih mungkin

and even closer than many of us realize.

dan bahkan lebih dekat daripada yang kita sadari.

These women grassroots organizations embrace an approach that is referred to

Organisasi akar rumput perempuan ini merangkul pendekatan yang disebut

as leaving no one behind.

tidak ada yang tertinggal.

That prioritizes universal access to reliable, affordable,

Hal itu memprioritaskan akses universal ke energi yang andal, terjangkau,

sustainable energy as essential for livelihoods,

dan berkelanjutan yang penting untuk mata pencaharian,

for adaptation to climate change, and for building resilience.

untuk adaptasi terhadap perubahan iklim, dan untuk membangun ketahanan.

Now what does this mean in practice?

Lalu apa artinya ini dalam praktiknya?

These initiatives are empowering women smallholder farmers, like Randa,

Inisiatif ini memberdayakan petani kecil perempuan, seperti Rhonda,

with decentralized renewable energy technologies.

dengan teknologi energi terbarukan terdesentralisasi.

These are technologies such as solar water pumps,

Ini adalah teknologi seperti pompa air surya,

mini grids,

jaringan mini,

clean cooking technologies

teknologi memasak bersih

that are equipping millions of women

yang melengkapi jutaan wanita

that, by the way, produce 80 percent of the food in developing countries,

yang, omong-omong, menghasilkan 80 persen makanan di negara berkembang,

with clean energy to irrigate their crops,

dengan energi terbarukan untuk mengairi tanaman mereka,

to process their farm produce,

memproses produksi tani mereka,

to power agriculture equipment,

dan menggerakan alat-alat pertanian,

while at the same time enabling them to adapt to climate change crises

sementara membuat mereka beradaptasi dengan krisis perubahan iklim

such as water shortages,

seperti kekurangan air,

and also reduce their reliance on expensive diesel generators.

dan juga mengurangi ketergantungan mereka pada generator diesel yang mahal.

Now I'm immensely proud to say

Sekarang saya sangat bangga untuk mengatakan

and to share with you

dan berbagi dengan Anda

that only in less than 10 years

bahwa hanya dalam waktu kurang dari 10 tahun,

an example of three women-led organizations

contoh dari tiga organisasi yang dipimpin wanita

that is ENERGIA, my organization, Solar Sister, Frontier Markets

yaitu ENERGIA, organisasi saya, Solar Sister, Frontier Markets

have supported a cohort of 42,000 women entrepreneurs

telah mendukung kelompok 42.000 pengusaha wanita

that are operating in underserved markets

yang beroperasi di pasar yang kurang diperhatikan

where commercial distribution networks are inadequate.

di mana jaringan distribusi komersial tidak memadai.

These women entrepreneurs have already fueled their local economies

Pengusaha perempuan ini telah mendorong ekonomi lokal mereka

in their communities

di komunitas mereka

by providing renewable energy services to over 21 million consumers.

dengan menyediakan layanan energi terbarukan

kepada lebih dari 21 juta konsumen.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Now this is testament to the real-time impact

Ini adalah bukti dampak langsung

and the tangible results that are achievable

dan hasil nyata yang dapat dicapai

when women organizations take the lead.

ketika organisasi perempuan memimpin.

For us at ENERGIA, addressing this crisis and this challenge

Bagi kami di ENERGIA, mengatasi krisis ini dan tantangan ini

goes beyond providing energy services.

melampaui penyediaan layanan energi.

A game changer for us has been convening the grassroots women

Pembalik keadaan bagi kami adalah dengan mengumpulkan perempuan akar rumput

that we collaborate with into associations.

yang bekerja sama dengan kami menjadi asosiasi.

One rural woman standing alone

Seorang wanita pedesaan yang berdiri sendiri

has limited opportunity to change policies.

memiliki kesempatan terbatas untuk mengubah kebijakan.

But forming a group of 200 women

Tetapi membentuk kelompok 200 wanita

who, by the way, are voters,

yang omong-omong adalah pemegang suara

leverages their collective agency to engage in the formal economy

memanfaatkan agensi kolektif mereka untuk terlibat dalam ekonomi formal

but also to be present in energy decision-making spaces

dan juga untuk hadir dalam ruang pengambilan keputusan energi

that were previously closed to them.

yang sebelumnya tertutup bagi mereka.

Together, this group of women can articulate their own issues.

Bersama-sama, kelompok wanita ini dapat mengartikulasikan masalah mereka sendiri.

They can articulate their own demands,

Mereka bisa mencurahkan tuntutan mereka sendiri,

they can advocate for themselves,

mereka dapat mengadvokasi diri mereka sendiri,

and they can even influence the political landscape,

dan mereka bahkan dapat memengaruhi lanskap politik,

fostering national policies and regulations

mendorong kebijakan, dan peraturan nasional

that champion gender equality.

yang memperjuangkan kesetaraan gender.

Now in order to scale up these transformative impacts,

Lalu untuk meningkatkan dampak transformatif ini,

new pathways of financial support that direct intentional investments,

jalur baru dukungan keuangan yang mengarahkan ke investasi bertujuan,

intentional investments, to grassroots women's organizations

kepada organisasi perempuan akar rumput

are absolutely necessary.

pastinya diperlukan.

It is a scandal that currently,

Skandalnya adalah bahwa saat ini,

only six percent of climate finance for energy

hanya enam persen dari pembiayaan iklim untuk energi

goes to address energy poverty.

digunakan untuk mengatasi kemiskinan energi.

I'm going to pause there and let that sink in.

Saya akan berhenti pada hal ini dan membiarkannya meresap.

Only six percent of climate finance

Hanya enam persen dari keuangan iklim

goes to address this global crisis of energy poverty.

digunakan untuk mengatasi krisis global kemiskinan energi ini.

And a mere nine percent

Dan hanya sembilan persen

of climate sector development finance is tagged for gender equality.

dari keuangan pembangunan sektor iklim ditandai untuk kesetaraan gender.

Is this really the best that we can do to engage women in the energy sector?

Apa ini hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk menarik wanita ke sektor energi ini?

My response is a clear no.

Jawaban saya jelas tidak.

Now, I'd like to ask you to join me and imagine with me

Sekarang, saya ingin meminta Anda untuk bergabung dengan saya dan membayangkan

a transformative energy transition

transisi energi transformatif

that measures success not only by the supply of energy units,

yang mengukur kesuksesan tidak hanya dengan pasokan unit energi,

but rather by the significant strides that we make on gender equality

tetapi dengan langkah signifikan yang kami buat dalam kesetaraan gender

and social justice.

dan keadilan sosial.

The energy future that we should all be moving towards

Masa depan energi yang harus kita semua tuju

is one that calls us to be collectively responsible for ending energy poverty.

adalah masa depan yang mendorong kita

bersama-sama bertanggung jawab mengakhiri kemiskinan energi.

It is about providing women from developing countries

Ini adalah tentang memberikan kesempatan bagi perempuan dari negara berkembang

with the opportunities to claim their power as leaders,

untuk mengklaim kekuatan mereka sebagai pemimpin,

as drivers of a just and inclusive energy transition.

sebagai pendorong transisi energi yang adil dan inklusif.

For me, the call to action is clear.

Bagi saya, ajakan untuk bertindak itu jelas.

Let us all be the architects of change,

Mari kita semua menjadi arsitek perubahan,

shaping a future

membentuk masa depan

where no one is left in the dark,

di mana tidak ada yang tertinggal dalam kegelapan,

and where women are at the forefront of a brighter, more sustainable world.

di mana perempuan berada di garis depan dunia yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)