Could We Replace Data Centers with … Plant DNA? | Cliff Kapono and Keolu Fox | TED

Translator: Vian Nanda Fajar Reviewer: Reno Kanti Riananda

Cliff Kapono: So people are pretty surprised

Cliff Kapono: Jadi, orang-orang cukup terkejut

when I tell them I know the world's first native Hawaiian genome scientist.

saat aku bilang aku kenal ilmuwan genom asli Hawaii pertama di dunia.

Not because of all the texts he sends me about genome editing and DNA research,

Bukan karena semua pesan yang dia kirim soal rekayasa genom dan riset DNA,

but mostly because they're dominated by cat memes.

tetapi lebih karena pesannya didominasi oleh meme kucing.

Keolu Fox: Oh, brother, you know there's plenty of surfing in there, too.

Keolu Fox: Bung, ada banyak meme soal selancar juga.

CK: Betul, pesan-pesan itu punya folder khusus sendiri.

CK: That's true. Those take up their own folder.

KF: Ada sesuatu yang harus kalian ketahui tentang Cliff dan aku.

KF: There's something you should know about Cliff and I.

We've known each other forever,

Kami sudah lama saling kenal,

and we spend way too much time staring at our phones,

dan kami menghabiskan terlalu banyak waktu menatap ponsel,

looking at surf videos.

melihat video selancar.

CK: He's one of those screen time people.

CK: Dia tipe orang yang betah di depan layar.

You know, FaceTime only,

Hanya mau FaceTime saja,

won't answer the phone unless he's giving us face-to-face.

tidak akan menjawab telepon kecuali jika bertatap muka.

And if he is texting me, he's asking me to send him updates

Jika mengirim pesan pun, dia akan minta info terkini

tentang seperti apa ombak atau bagaimana ombaknya saat itu.

on what the waves look like or how the waves were.

KF: That's true. I love FaceTime, but that's because Cliff here is unique.

KF: Itu benar. Aku suka FaceTime, tapi itu karena Cliff unik.

As the only professional surfer to have a PhD

Satu-satunya peselancar profesional yang punya gelar PhD

in analytical chemistry, no less,

dalam kimia analitik,

he gets to spend his time exploring and surfing

dan menghabiskan waktunya menjelajah dan berselancar

some of the most incredible waves on the planet.

di beberapa ombak paling menakjubkan di planet ini.

And now that we have the capacity

Saat kita memiliki kapasitas

to share that information from anywhere in the world,

untuk berbagi informasi itu dari mana saja di dunia,

why wouldn't we?

mengapa tidak?

CK: Probably because it's using up all my monthly data,

CK: Mungkin karena itu menghabiskan kuota bulananku,

sending him images of what the waves look like

mengiriminya gambar seperti apa ombak itu

whenever I'm on a surf trip.

setiap kali lagi trip selancar.

KF: That brings up a good point.

KF: Itu poin yang bagus.

We do share and interact with terabytes of data almost every day,

Kita berbagi dan berinteraksi dengan data seukuran terabita hampir setiap hari,

some more than others.

bahkan sebagian lebih besar dari itu.

CK: Through texts, emails, and now this thing --

CK: Melalui teks, surel, dan sekarang--

I don't know if you guys heard about AI --

aku tidak tahu apakah kalian tahu AI--

we're entering a new phase of data production, consumption,

kita memasuki fase baru dalam produksi dan konsumsi data,

and probably one of the most challenging issues of our generation -- data storage.

dan salah satu masalah paling menantang di generasi kita -- penyimpanan data.

KF: But we think we have a solution.

KF: Sepertinya kami punya solusi.

And the answer is an Indigenous one.

Jawabannya adalah dari kearifan lokal.

We believe we can package text, images and even surf videos

Kami percaya kita dapat mengemas teks, gambar, bahkan video berselancar,

in the genomes of living organisms

dalam genom organisme hidup

and access them at a later time.

dan mengaksesnya di lain waktu.

CK: Because, as Keolu likes to remind me, what's a genome if not a giant hard drive?

CK: Keolu kerap mengingatkanku, genom itu seperti hard drive raksasa.

Our difference is we want to put this information into local plants,

Perbedaannya adalah kami ingin memasukkan informasi ini ke tanaman lokal,

sequestering atmospheric CO2,

menyerap CO2 atmosfer,

and also reducing the energy required in a rapidly changing climate.

dan juga mengurangi energi yang dibutuhkan dalam iklim yang berubah dengan cepat.

KF: You see, the climate crisis has a new problem.

KF: Krisis iklim memiliki masalah baru.

Data centers are rapidly contributing to this climate crisis.

Pusat data dengan cepat berkontribusi terhadap krisis iklim ini.

And data forecasters estimate

Peramal data juga memperkirakan

that by next year, there will be over 50 billion

bahwa tahun depan, akan ada lebih dari 50 miliar

IoT devices connected to one another,

perangkat IoT yang terhubung satu sama lain,

generating over 80 billion terabytes of information.

menghasilkan lebih dari 80 miliar terabyte informasi.

And to put things into context,

Sebagai gambaran,

that new iPhone in your pocket,

iPhone baru di sakumu,

that can hold a total of around one terabyte of information.

yang dapat menampung total sekitar satu terabita informasi.

CK: But we're not just storing information on our phones anymore.

CK: Namun, kita tidak lagi menyimpan informasi di ponsel.

We're uploading them onto that cloud, wherever it is.

Kita mengunggahnya ke cloud, di mana pun itu,

And heat is a byproduct of cloud storage.

dan panas adalah produk sampingan dari penyimpanan cloud.

It's estimated between three to seven kilowatt-hours of energy are needed

Diperkirakan antara 3-7 kilowatt-jam energi dibutuhkan

for every gigabyte of information transferred and stored.

untuk setiap gigabita informasi yang ditransfer dan disimpan.

To put that into context, watching about two minutes of 4K video

Sebagai gambaran, menonton sekitar dua menit video 4K

is the same amount of energy

setara dengan jumlah energi yang dibutuhkan

that's required to power your phone for one year.

untuk memberi daya ponsel kalian selama setahun.

And if we are continuing to back up this information,

Jika kita terus menyimpan informasi ini,

as we are encouraged to do,

seperti yang selalu dianjurkan,

the heat expenditure could increase exponentially,

pengeluaran panas dapat meningkat secara eksponensial di masa depan.

moving into the future.

KF: Now data centers combat these thermodynamic challenges

KF: Nah, pusat data memerangi tantangan termodinamika ini

by relying on cooling mechanisms, kind of like air conditioners,

dengan mengandalkan mekanisme pendinginan, seperti AC,

but they take up around 40 percent of their energy demands.

tetapi mereka butuh sekitar 40% dari kebutuhan energi mereka.

And because of this,

Oleh sebab itu, jejak energi mereka

their energy footprint is greater than the airline industry's as a whole.

lebih besar daripada industri penerbangan secara keseluruhan.

CK: Imagine how much energy was required by the entire US alone.

CK: Bayangkan berapa banyak energi yang dibutuhkan oleh seluruh AS saja.

KF: Untung kamu bertanya, Clifford.

KF: Funny you should ask, Clifford.

The data industry requires approximately 200 terawatt-hours annually

Industri data membutuhkan sekitar 200 terawatt-jam per tahun,

and with the combination of smart devices,

dan dengan kombinasi perangkat pintar

like phones, watches and personal computers,

seperti telepon, jam tangan, dan komputer pribadi,

it accounts for two percent of global CO2 emissions.

hal itu menyumbang 2% dari emisi CO2 global.

But here's the kicker.

Namun, masih ada lagi.

With the introduction of GPUs

Dengan diperkenalkannya GPU

and large language models,

model bahasa besar,

and deep learning,

dan pembelajaran mendalam,

heat emissions from data centers

emisi panas dari pusat data

are poised to surpass the fossil fuel industry

diperkirakan melampaui industri bahan bakar fosil

as the number one contributor to the climate crisis in our lifetimes.

sebagai kontributor nomor satu krisis iklim dalam kehidupan kita.

But there's a better way. DNA.

Namun, ada cara yang lebih baik. DNA.

After all, life has been storing information in the organisms' genomes

Lagipula kehidupan telah menyimpan informasi dalam genom organisme

for billions of years,

selama miliaran tahun,

and storing text, images and videos is nothing new.

sehingga menyimpan teks, gambar, dan video bukanlah hal baru.

CK: Working off the research by Daniel Gibson,

CK: Berangkat dari penelitian oleh Daniel Gibson,

a monumental study in 2017,

sebuah studi monumental pada tahun 2017

led by Seth Shipman and Joe Davis,

yang dipimpin Seth Shipman dan Joe Davis membuktikan kita bisa menyimpan video

showed the world that we can put a video into the genome of a bacteria.

ke dalam genom bakteri.

They showed us that every image pixel can be represented

Mereka menunjukkan setiap piksel gambar bisa direpresentasikan

by a unique RGB color code.

oleh kode warna RGB yang unik.

KF: And that color code can be ciphered into the genetic code,

KF: Kode warna itu juga dapat disandikan ke dalam kode genetik,

and those sequences can be inserted

dan urutan tersebut dapat dimasukkan

into the noncoding portion of an organism's genome,

ke dalam bagian noncoding dari genom organisme,

using genome editing techniques that many of you are familiar with.

menggunakan teknik pengeditan genom yang banyak dari kalian kenal.

CK: And all we need to do to access this information at a later time

CK: Yang kita butuhkan untuk mengakses informasi ini nanti,

is to sequence the genes that hold that information

hanyalah mengurutkan genetika yang menyimpan informasi itu

and cipher it back into the pixeled image.

dan menyandikannya kembali ke gambar berpiksel.

And we see the potential of this research,

Kami melihat potensi penelitian ini,

and we want to expand beyond just single-cellular organisms like bacteria,

dan kami ingin memperluasnya melampaui organisme seluler tunggal seperti bakteri,

and move into multicellular organisms,

dan beralih ke organisme multiseluler,

multicellular organisms like sugarcane.

organisme multiseluler seperti tebu.

KF: What once was a symbol of colonialism across our islands,

KF: Yang dulunya menjadi simbol kolonialisme di pulau-pulau kita

can now be viewed as a symbol for a more sustainable future.

kini dapat dilihat sebagai simbol bagi masa depan yang lebih berkelanjutan.

CK: If you're not catching the colonial reference there,

CK: Jika kalian tidak menangkap referensi kolonial di sana,

kami segarkan ingatan kalian tentang sejarahnya.

let us remind you of some of the history.

In 1893, a group of American sugarcane plantation owners

Pada tahun 1893, sekelompok pemilik perkebunan tebu Amerika

illegally overthrew the Hawaiian Kingdom,

secara ilegal menggulingkan Kerajaan Hawaii,

in part to avoid tax import on sugar production,

sebagian untuk menghindari impor pajak atas produksi gula,

leaving behind 131 years of illegal occupation

mewariskan 131 tahun pendudukan ilegal

and systemic oppression across our islands.

dan penindasan sistemik di seluruh pulau-pulau kami.

KF: And for many of us Hawaiians,

KF: Bagi warga Hawaii,

sugar has left a bitter taste in our mouths.

gula telah meninggalkan rasa pahit di mulut kami.

CK: But we want to reshape this narrative and take back agency

CK: Namun, kami ingin mengubah narasi ini dan merebut kendali

by putting data into the very thing that nearly wiped out our people.

dengan memasukkan data ke dalam hal yang hampir memusnahkan kami.

Additionally, we see sugar as something

Selain itu, kami melihat gula sebagai sesuatu

that is beyond just a way to decolonize the data industry,

yang lebih dari sekadar cara untuk mendekolonisasi industri data,

but also a way to show something practical.

tetapi juga cara untuk menunjukkan sesuatu yang praktis.

Its genome is enormous, and it has multiple genes within it.

Genomnya sangat besar, dan memiliki banyak gen di dalamnya.

KF: Which theoretically is great for data storage,

KF: Yang secara teoritis bagus untuk penyimpanan data,

duplication and integrity.

duplikasi, dan integritas.

Imagine storing over 200,000 terabytes of information in a single gram of DNA.

Bayangkan menyimpan lebih dari 200.000 terabita informasi dalam satu gram DNA.

CK: And you would think with this sort of technology,

CK: Kalian mungkin berpikir, dengan teknologi ini, kami ke lapangan

we'd be out there planting acres and acres of these sugar drives,

dan menanam berhektar-hektar penyimpanan dari gula ini,

like those greedy fuckers of the past.

seperti para bajingan serakah di masa lalu.

(Laughter)

(Tawa)

But we think we have something different. We want to do it differently.

Namun, kami punya cara yang berbeda. Kami ingin melakukannya dengan cara lain.

KF: We believe that sugar drives are just a small part of the solution.

KF: Kami percaya gula sebagai penyimpanan hanyalah sebagian kecil dari solusi.

We’re also exploring other Indigenous varieties of breadfruit, coconut

Kami juga menjelajahi varietas asli lainnya dari sukun, kelapa,

and other microbiota.

dan mikrobiota lainnya.

We have an ambitious dream of revitalizing Indigenous land systems

Kami punya impian ambisius

untuk merevitalisasi sistem lahan tradisional

that double as biological data centers.

yang berfungsi ganda sebagai pusat data biologis.

CK: And we hope everyone remembers

CK: Kami juga berharap semua orang ingat

that indigeneity is just not about being native peoples.

bahwa penduduk asli bukan hanya tentang menjadi penduduk asli.

It's about understanding the unique roles

Ini tentang memahami peran unik

that multiple species have within our ecosystem.

yang dimiliki beberapa spesies dalam ekosistem kita.

KF: All of us come from unique places

KF: Kita semua berasal dari tempat-tempat unik

with a tremendous amount of native species.

dengan jumlah spesies asli yang luar biasa.

Collectively, all of those species help those systems to function better.

Secara kolektif, semua spesies bersama- sama membantu sistem berfungsi lebih baik.

CK: All of us Indigenous beings have to reckon with the fact

CK: Semua penduduk asli harus memperhitungkan fakta

that we all must return to the earth,

bahwa kita semua harus kembali ke bumi,

and that MEGA Land is a place where we hope our data can go.

dan MEGA Land adalah tempat di mana kami berharap data kami akan kembali.

KF: Resting on the banks of our town's largest living estuary,

KF: Berdiri di tepi estuari terbesar di kota kami,

sebidang tanah seluas dua hektar ini

this two-acre parcel of land

is a beacon of hope for Indigenous people around the world.

adalah mercusuar harapan bagi penduduk asli di seluruh dunia.

CK: What was destined to be another hotel, condominium or marina

CK: Lahan yang semula akan menjadi hotel, kondominium, atau marina,

is now becoming a thriving Indigenous land use center.

sekarang menjadi pusat penggunaan lahan pribumi yang berkembang pesat.

KF: Here, there exists a tremendous amount of information

KF: Di sini, ada sejumlah besar informasi

that can be digitized and stored locally,

yang dapat didigitalisasi dan disimpan secara lokal,

just like our community's oral histories, hula and chants.

seperti sejarah lisan komunitas kami, hula, dan nyanyian.

CK: Biodiversity metrics can be taken alongside environmental observations

CK: Metrik keanekaragaman hayati bisa diambil saat pengamatan lingkungan.

by the people who depend on this area

oleh orang-orang yang bergantung pada daerah ini

and put into organisms that potentially hold the key to environmental resilience.

dan dimasukkan ke organisme yang mungkin menjadi kunci ketahanan lingkungan.

KF: Data no longer need be taken away from these places

KF: Data tidak perlu lagi diambil dari tempat-tempat ini

and stored in hot, dark, noisy rooms miles away.

dan disimpan di ruangan panas, gelap, dan berisik ratusan kilometer jauhnya.

CK: It can remain connected to the land,

CK: Data bisa tetap terhubung dengan asalnya,

like the stories of old and the Indigenous peoples of today.

seperti cerita orang tua dan masyarakat adat saat ini.

KF: We're talking about doing something new

KF: Kita berbicara tentang melakukan sesuatu yang baru

that we know to be very, very old.

yang kita tahu sangat, sangat tua.

CK: And this might not solve the global data storage crisis,

CK: Ini mungkin tidak menyelesaikan krisis penyimpanan data global,

but as we move into a future where there's digital species

tetapi ketika kita bergerak ke masa depan di mana ada spesies digital

and AI influencers,

dan pemengaruh AI,

we hope that some of the solutions that we so desperately seek

kami berharap bahwa beberapa solusi yang sangat kita nantikan

aren't only found in a deep algorithm in some supercomputer,

tidak hanya ditemukan dalam algoritma mendalam di superkomputer,

but they might be in a community that is standing in front of you today.

tetapi mungkin pula berada di komunitas yang ada di depan kalian hari ini.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Oh, you guys are getting crazy. OK.

Oh, kalian mulai lepas kendali. Oke.

(Applause)

(Tepuk tangan)

But probably the biggest hope, for me at least,

Namun, harapan terbesarnya, setidaknya bagiku,

of this whole experiment --

dari seluruh eksperimen ini--

(Laughter)

(Tawa)

Is to one day be able to respond to Keolu's annoying texts.

suatu hari nanti ini bisa menanggapi pesan pendek Keolu yang menjengkelkan.

KF: How were the waves?

KF: Bagaimana ombaknya?

CK: Take a hike at the MEGA Land,

CK: Lakukan pendakian di MEGA Land,

sequence some DNA and see it for yourself.

urutkan beberapa DNA, dan lihatlah sendiri.

Both: Thank you.

Keduanya: Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

(Laughter)

(Tawa)