What's an algorithm? - David J. Malan

Translator: Andrea McDonough Reviewer: Jessica Ruby

Translator: Athira Rizka Reviewer: Intan Andini

What's an algorithm?

Apa itu algoritma?

In computer science,

Dalam ilmu komputer,

an algorithm is a set of instructions

algoritma adalah sekumpulan instruksi

for solving some problem, step-by-step.

untuk memecahkan beberapa masalah, langkah demi langkah.

Typically, algorithms are executed by computers,

Biasanya, algoritma dijalankan oleh komputer,

but we humans have algorithms as well.

tetapi kita manusia juga memiliki algoritma.

For instance, how would you go about counting

Misalnya, bagaimana Anda menghitung

the number of people in a room?

jumlah orang di sebuah ruangan?

Nah, jika Anda seperti saya,

Well, if you're like me,

you probably point at each person,

Anda mungkin menunjuk setiap orang,

one at a time,

and count up from 0:

satu per satu,

dan menghitung dari 0:

1, 2, 3, 4 and so forth.

1, 2, 3, 4 dan seterusnya.

Well, that's an algorithm.

Nah, itulah algoritma.

In fact, let's try to express it

Mari kita coba untuk menyatakannya

a bit more formally in pseudocode,

sedikit lebih formal dalam kode semu,

English-like syntax

that resembles a programming language.

sintaks mirip bahasa Inggris

yang menyerupai bahasa pemrograman.

Let n equal 0.

jika n sama dengan 0.

For each person in room, set n = n + 1.

Untuk setiap orang di kamar, atur n = n + 1.

How to interpret this pseudocode?

Bagaimana cara mengartikan kode semu ini?

Well, line 1 declares, so to speak,

Jadi, baris 1 bisa dikatakan,

a variable called n

sebuah variabel yang disebut n

and initializes its value to zero.

dan menginisialisasi nilainya ke nol.

This just means that at the beginning of our algorithm,

Ini hanya berarti bahwa pada awal algoritma kita

the thing with which we're counting

benda yang kita hitung

has a value of zero.

memiliki nilai nol.

After all, before we start counting,

Karena, sebelum kita mulai menghitung, kita belum menghitung apa pun.

we haven't counted anything yet.

Calling this variable n is just a convention.

Menamai variabel ini n hanyalah sebuah konvensi.

I could have called it almost anything.

Saya bisa menyebutnya hampir apa saja.

Now, line 2 demarks the start of loop,

Sekarang, baris 2 menandai awal dari loop,

a sequence of steps that will repeat some number of times.

urutan langkah yang akan berulang beberapa kali.

So, in our example, the step we're taking

Jadi, di contoh ini, langkah yang kita ambil

is counting people in the room.

adalah menghitung orang di dalam ruangan.

Beneath line 2 is line 3,

Di bawah baris 2 adalah baris 3,

which describes exactly how we'll go about counting.

yang menjelaskan dengan tepat bagaimana kita akan menghitung.

The indentation implies that it's line 3

Lekukan ini menyiratkan bahwa baris 3 yang akan berulang.

that will repeat.

So, what the pseudocode is saying

Jadi, apa yang dimaksud kode semu

is that after starting at zero,

adalah bahwa setelah memulai dari nol,

for each person in the room,

untuk setiap orang di ruangan itu,

we'll increase n by 1.

kita akan menambah n dengan 1.

Now, is this algorithm correct?

Sekarang, apakah algoritma ini benar?

Well, let's bang on it a bit.

Baiklah, mari kita bahas sedikit.

Does it work if there are 2 people in the room?

Apakah ini bekerja jika ada 2 orang di dalam ruangan?

Let's see.

Mari lihat.

In line 1, we initialize n to zero.

Pada baris 1, kita menginisialisasi n ke nol.

For each of these two people,

Untuk tiap dari dua orang ini, kita tambah n dengan 1.

we then increment n by 1.

Jadi, dalam perjalanan pertama loop ini,

So, in the first trip through the loop,

we update n from zero to 1,

kita memperbarui n dari nol ke 1,

on the second trip through that same loop,

pada perjalanan kedua melalui loop yang sama, kita perbarui n dari 1 ke 2.

we update n from 1 to 2.

And so, by this algorithm's end, n is 2,

Jadi, pada akhir algoritma ini, n adalah 2,

yang memang sesuai dengan jumlah orang di ruangan itu.

which indeed matches the number of people in the room.

So far, so good.

Sejauh ini bagus.

How about a corner case, though?

Tapi bagaimana dengan `corner case`?

Suppose that there are zero people in the room,

Misalkan tidak ada orang di ruangan itu,

besides me, who's doing the counting.

selain saya, yang menghitung.

In line 1, we again initialize n to zero.

Pada baris 1, kita kembali memulai n ke nol.

This time, though, line 3 doesn't execute at all

Namun kali ini, baris 3 tidak dijalankan sama sekali

since there isn't a person in the room,

karena tidak ada orang di ruangan itu,

and so, n remains zero,

jadi n tetap nol,

which indeed matches the number of people in the room.

yang memang sesuai dengan jumlah orang di ruangan itu.

Pretty simple, right?

But counting people one a time is pretty inefficient, too, no?

Cukup sederhana, kan?

Tapi menghitung orang satu kali juga tidak efisien, bukan?

Surely, we can do better!

Pastinya, kita bisa lebih baik!

Why not count two people at a time?

Mengapa tidak menghitung dua orang sekaligus?

Instead of counting 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, and so forth,

Daripada menghitung 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan seterusnya,

why not count

mengapa tidak menghitung

2, 4, 6, 8, and so on?

2, 4, 6, 8, dan seterusnya?

It even sounds faster, and it surely is.

Bahkan terdengar lebih cepat, dan memang begitu.

Mari nyatakan pengoptimalan ini dalam kode semu.

Let's express this optimization in pseudocode.

Let n equal zero.

Jika n sama dengan nol.

For each pair of people in room,

Untuk setiap pasangan orang di ruangan,

set n = n + 2.

atur n = n + 2.

Pretty simple change, right?

Perubahan yang cukup sederhana, kan?

Rather than count people one at a time,

Daripada menghitung orang satu per satu,

we instead count them two at a time.

kita menghitung mereka dua sekaligus.

This algorithm's thus twice as fast as the last.

Demikian, algoritma ini dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

But is it correct?

Tapi apakah ia benar?

Let's see.

Mari lihat.

Does it work if there are 2 people in the room?

Apakah ini bekerja jika ada 2 orang di ruangan?

In line 1, we initialize n to zero.

Pada baris 1, kita menginisialisasi n ke nol.

For that one pair of people, we then increment n by 2.

Untuk sepasang orang, kita kemudian menambah n dengan 2.

And so, by this algorithm's end, n is 2,

Jadi, pada akhir algoritma ini, n adalah 2,

which indeed matches the number of people in the room.

yang memang sesuai dengan jumlah orang di ruangan itu.

Suppose next that there are zero people in the room.

Misalkan berikutnya ada nol orang di ruangan itu.

In line 1, we initialize n to zero.

Pada baris 1, kita menginisialisasi n ke nol.

As before, line 3 doesn't execute at all

Seperti sebelumnya, baris 3 tidak jalan sama sekali

since there aren't any pairs of people in the room,

karena tidak ada pasangan orang di dalam ruangan,

and so, n remains zero,

jadi, n tetap nol,

which indeed matches the number of people in the room.

yang memang sesuai dengan jumlah orang di dalam ruangan.

But what if there are 3 people in the room?

Tapi bagaimana jika ada 3 orang di dalam ruangan?

How does this algorithm fair?

Bagaimana algoritma ini bekerja?

Let's see.

Mari lihat.

In line 1, we initialize n to zero.

Pada baris 1, kita menginisialisasi n ke nol.

For a pair of those people,

Untuk sepasang orang itu,

we then increment n by 2,

kita lalu menambah n dengan 2,

but then what?

tapi selanjutnya apa?

There isn't another full pair of people in the room,

Tidak ada lagi pasangan penuh orang di ruangan itu,

so line 2 no longer applies.

jadi baris 2 tidak lagi berlaku.

And so, by this algorithm's end,

Jadi, pada akhir algoritma ini,

n is still 2, which isn't correct.

n masih 2, yang tidak benar.

Indeed this algorithm is said to be buggy

Memang algoritma ini dibilang mengganggu

because it has a mistake.

karena memiliki kesalahan.

Let's redress with some new pseudocode.

Mari kita perbaiki dengan kode semu baru.

Let n equal zero.

Jika n sama dengan nol.

For each pair of people in room,

Untuk setiap pasangan orang dalam ruangan,

set n = n + 2.

atur n = n + 2.

If 1 person remains unpaired,

Jika 1 orang tetap tidak berpasangan,

set n = n + 1.

atur n = n + 1.

To solve this particular problem,

Untuk mengatasi masalah tertentu ini,

we've introduced in line 4 a condition,

kita telah memasukkan pada baris 4 sebuah kondisi,

otherwise known as a branch,

atau dikenal sebagai cabang,

that only executes if there is one person

yang hanya dijalankan jika ada satu orang

we could not pair with another.

yang tidak bisa kita pasangkan dengan yang lain.

So now, whether there's 1 or 3

Jadi sekarang, apakah ada 1 atau 3

or any odd number of people in the room,

atau jumlah orang ganjil apapun di ruangan itu,

this algorithm will now count them.

algoritma ini sekarang akan menghitungnya.

Can we do even better?

Bisakah kita melakukan lebih baik lagi?

Well, we could count in 3's or 4's or even 5's and 10's,

Kita bisa menghitung dalam 3 atau 4 atau bahkan 5 dan 10,

but beyond that it's going to get

tapi di luar itu akan

a little bit difficult to point.

jadi sedikit sulit untuk ditunjukkan.

At the end of the day,

Pada akhirnya,

whether executed by computers or humans,

baik dieksekusi oleh komputer atau manusia,

algorithms are just a set of instructions

algoritma hanyalah sekumpulan instruksi

with which to solve problems.

untuk memecahkan masalah.

These were just three.

Ini hanya tiga.

What problem would you solve with an algorithm?

Masalah apa yang akan Anda pecahkan dengan algoritma?